Mahasiswa UNS Produksi 1.000 Face Shield untuk Bantu Tim Medis Covid-19
Merdeka.com - Di tengah pandemi Covid-19, banyak kalangan bahu membahu meringankan beban tim medis yang menangani pasien virus corona atau covid-19. Seperti yang dilakukan mahasiswa Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Mereka turut serta dalam perjuangan melawan Covid-19 dengan membuat face shield atau pelindung wajah. Peralatan tersebut akan didistribusikan ke Rumah Sakit (RS) UNS dan juga beberapa RS rujukan Covid-19 yang ada di Kota Solo.
Seraf Steva Oryzanan salah satu mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan face shield mengatakan, produksi dilakukan setiap hari Senin-Jumat pukul 09.00–16.00 WIB di Gedung 6 Laboratorium Otomasi FT.
-
Siapa yang harus bantu capai target produksi? Arief meminta Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal PSP dan BPPSDMP untuk saling bersinergi dengan unit eselon I lainya dalam menyediakan benih unggul, ketersediaan pupuk hingga kesiapan penyuluh.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
-
Bagaimana anggaran tambahan KKP akan digunakan? Rinciannya, Rp200 miliar untuk penambahan biaya operasional kapal pengawas selama 60 hari sehingga total hari layar menjadi 100 hari yang dikelola Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan (DJPSDKP).
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
Ide awal pembuatan face shield tersebut muncul saat Kepala Program Studi (Kaprodi) Teknik Mesin FT UNS, Eko Surojo dan Direksi RS UNS melakukan koordinasi. Mereka memikirkan langkah apa yang dapat dilakukan untuk membantu penanganan Covid-19. Salah satunya adanya kelangkaan alat pelindung diri (APD) yang banyak dicari oleh tenaga kesehatan.
"Awal ceritanya karena Kaprodi Teknik Mesin dan Direksi RS UNS melakukan koordinasi. Apa yang bisa dibantu untuk penanganan Covid-19. Kemudian dari pihak RS UNS menyatakan membutuhkan APD. Dan tercetus beberapa gagasan, salah satunya face shield," ujar Seraf Stevan," Rabu (15/4).
Pada pekan lalu, lanjut dia, para mahasiswa berhasil memproduksi sekitar 500 buah face shield. Pekan ini ditargetkan 500 face shield bisa diproduksi lagi. Dalam sehari, para mahasiswa dapat memproduksi 75 sampai 100 buah face shield.
"Target kami bisa memproduksi 1.000 face shiled untuk disumbangkan dan tidak untuk hal komersial," katanya.
Untuk satu face shield, dibutuhkan biaya produksi antara Rp10.000 hingga Rp12.000. Namun, tidak menutup kemungkinan apabila ada yang membutuhkan dan terdapat dana dukungan, produksi face shield bisa jadi lebih dari 1.000 buah.
"Kalau pun ada yang membutuhkan dan ada support dana lagi, mungkin kami akan produksi lebih dari 1.000 buah," imbuh Seraf.
Seraf menerangkan, bahan baku pembuatan face shield mudah didapatkan. Sehingga bisa dibuat sendiri di rumah walau dengan alat-alat dan bahan yang sederhana.
"Untuk kelebihannya sih seperti face shield pada umumnya, cuma di sini menggunakan bahan yang bisa mudah didapatkan. Jadi meskipun kelangkaan ada di pasaran tetapi sebenarnya bisa dibuat sendiri di rumah dengan bahan-bahan yang ada seperti mika dan peralon," jelas Seraf.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjelang pesta demokrasi Pemilu 2024, jasa produksi kaus partai politik mengalami kebanjiran pesanan.
Baca SelengkapnyaProgram pendanaan ini akan berlangsung dalam durasi tiga tahun.
Baca SelengkapnyaBiofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.
Baca SelengkapnyaBerkat riset dan inovasi, Dinova Store masih terus bertahan hingga saat ini. Bahkan, Sri masih mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi anak muda.
Baca Selengkapnya