Mahasiswa yang Dibanting Polisi Punya Penyakit Bawaan
Merdeka.com - MFA, mahasiswa dibanting Brigadir NP, saat berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Tangerang, pada Rabu (13/10) rupanya punya komorbid atau penyakit bawaan. Hal itu diketahui setelah MFA diperiksa di Komite Medik Rumah Sakit Harapan Mulya.
Effie Koesnandar, dari komite medik RS Harapan Mulia, Tigaraksa, menjelaskan, gejala nyeri dan pusing yang dialami MFA bisa disebabkan dari kormorbid yang dimiliki mahasiswa UIN Serang itu.
"Jadi ternyata MFA ini ada komorbidnya, dan sedang menjalani pengobatan juga," terang Effie Jumat (15/10).
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa saja penyakit yang diderita warga Bantargebang? Pemkot Bekasi mengakui warga di sekitar TPST rentan mengalami masalah kesehatan. Misalnya, gangguan pernapasan, kulit hingga diare.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
Menurut Effie, gejala yang dialami MFA berupa pusing dan nyeri itu, memiliki kesamaan dengan gejala penyakit kormorbid yang dimiliki sebelumnya. Maka lanjut Effie, MFA perlu dilakukan general check up.
"Gejala yang dirasanya kini sama dengan gejala kormorbidnya. Tapi, untuk memastikan lebih jelas, kita minta untuk general check up," kata dia.
Dia menyebutkan, berdasarkan pemeriksaan awal yang dilakukan terhadap MFA, pihaknya mememukan adanya memar pada bagian leher dan pundak, yang diduga itu muncul pasca kekerasan yang dilakukan oleh Brigadir NP.
"Ada memar di lehernya, pundak juga, dan untuk memastikan secara detail, harus general check up," ucapnya.
Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar mengungkapkan, MFA saat ini harus rawat inap di rumah sakit tersebut untuk mempersiapkan diri menjalani general check up.
"Dia harus rawat inap untuk persiapan general check up. Nanti akan jalani pemeriksaan, salah satunya ada cek darah juga. Ini untuk memastikan kondisinya," terang Bupati.
Sementara MFA, mengaku baru hari kedua paska kejadian pembantingan oleh Brigadir NP, dirinya mengalami kondisi berbeda dari hari - hari sebelumnya.
"Pundak, leher kayak enggak bisa digerakin. Sama kepala agak pusing. Sama tadi pagi sedikit muntah-muntah sama sesak napas," ucap dia.
MFA ditangkap dan dibanting oleh Brigadir NP saat melakukan aksi unjuk rasa. Dia sempat tampak kejang-kejang usai dibanting NP.
Keduanya pun sepakat saling berdamai. Brigadir NP berjanji bertanggung jawab atas kondisi medis MFA.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Delapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca Selengkapnyasudah mengingatkan kepada mahasiswa yang menggelar aksi peringatan Hardiknas untuk tertib dan tidak menutup jalan.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaKedua mahasiswa berteriak, "Banten gagal, Pj Gubernur Banten gagal menata reformasi birokrasi."
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaDia terpaksa diboyong menggunakan mobil ambulans karena terluka di bagian mata.
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca Selengkapnya