Mahasiswi cantik dicabuli selama dua jam oleh driver Grab Car
Merdeka.com - Seorang mahasiswi semester IV universitas swasta, berinisial AN (19) melapor ke polisi setelah menjadi korban perampokan dan pencabulan yang dilakukan driver taksi online, Grab Car. Korban juga nyaris diperkosa di dalam mobil.
Peristiwa itu terjadi saat korban memesan Grab dari Pasar Lemabang dengan tujuan salah satu kampus di Plaju Palembang, Jumat (4/5). Begitu melintas di Simpang RS Charitas, mobil yang ditumpangi korban malah berbelok arah menuju Simpang Polda Sumsel.
Merasa curiga, korban meminta driver berhenti dan dia ingin turun di sana. Tiba-tiba, seorang pelaku keluar dari bangku belakang yang langsung menyekap dan mencekik lehernya.
-
Siapa yang disekap dan diperkosa? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Kenapa korban disekap dan diperkosa? Setiap informasi dan dugaan terkait keberadaan pelaku, petugas langsung meluncur.'Kami masih terus melakukan pengejaran terhadap keempat pelaku yang belum tertangkap,' kata Umi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
Di dalam mobil, korban mengalami pelecehan seksual. Dia hampir saja diperkosa oleh kedua pelaku. Pelaku juga sempat melukai tangan korban dengan silet.
Tak lama kemudian, korban berteriak sehingga pelaku menurunkannya di dekat Mapolda Sumsel. Dia pun akhirnya melapor ke Mapolresta Palembang.
Kepada petugas, korban mengaku tidak mengetahui jika di dalam mobil ada orang lain yang duduk di bangku belakang. Sebab, kaca spion di depan sopir tidak diarahkan ke belakang, tetapi ke arahnya.
"Saya hampir diperkosa, kalau teriak mau dibunuh. Pelakunya dua orang, satu sopir dan satunya duduk di bangku belakang," ungkap korban AN saat melapor ke SPKT Polresta Palembang, Sabtu (5/5).
Selain mengalami luka sayatan dan dicabuli, korban juga mengalami kehilangan barang-barang miliknya seperti handphone dan laptop karena diambil pelaku. Dia mengingat mobil yang dikendarainya jenis Avanza warna merah.
"Saya dibegituin (dicabuli) selama dua jam. Saya nekat teriak dan akhirnya diturunkan juga," kata dia.
Sementara itu, Kepala SPKT Polresta Palembang, Ipda Rudiansyah mengungkapkan, laporan korban sudah diserahkan ke Satreskrim untuk proses penyelidikan. "Korban sudah divisum sebagai bukti laporan. Keterangan lengkap korban dibutuhkan untuk mengungkap pelakunya," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rekaman itu sebagai ancaman terhadap korban agar tidak mengadu ke orangtuanya.
Baca SelengkapnyaKorban mengaku memesan Grab Car saat hendak pulang ke rumah.
Baca SelengkapnyaKorban dan temannya pun melarikan diri karena ketakutan.
Baca SelengkapnyaDugaan pelecehan seksual itu terjadi ketika pelaku mengantar korban ke rumahnya di daerah Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (8/7) lalu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu di alami korban CD (55) di Jalan Gudang Baru Peluru Barat, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaTiga pria memperkosa anak di bawah umur yang setelah menuduh korban dan pacarnya melakukan aksi perbuatan asusila di Demak.
Baca SelengkapnyaPenusukkan tersebut diduga dilatarbelakangi upaya pembegalan atau perampasan mobil.
Baca SelengkapnyaAksi ini dilakukan oleh dua siswa SMK inisial AP (17) dan PAF (17) kepada korban MR saat ketiganya hendak terlibat tawuran.
Baca SelengkapnyaPelaku telah ditahan oleh polisi. Korban saat ini masih trauma.
Baca SelengkapnyaAnak perempuan Cawagub Jawa Barat Gitalis Dwinatarina mendapatkan perilaku tidak menyenangkan dari kondektur angkutan perkotaan.
Baca SelengkapnyaMereka pun sepakat dan korban tak dapat lagi melawan karena kalah kuat.
Baca SelengkapnyaPelaku sehari-hari berprofesi sebagai petugas keamanan telah diamankan kepolisian.
Baca Selengkapnya