Mahasiswi di Samarinda jual foto dan video panas demi fulus
Merdeka.com - Sepekan kemarin, warga Samarinda dihebohkan dengan foto topless seorang perempuan muda di tempat umum. Ternyata, perempuan itu merupakan mahasiswi sebuah kampus swasta di Samarinda, Kalimantan Timur, berinisial KK (23).
KK berpose tidak senonoh itu untuk diperjualbelikan kepada para lelaki hidung belang. Satu foto telanjang dada dibanderol seharga Rp 100 ribu. Bahkan yang mengejutkan, KK juga menjual video seks pribadinya. Baik foto atau pun video, dia abadikan di tempat-tempat umum.
"KK jual foto Rp 100 ribu. Dikirim lewat WhatsApp, BlackBerry Messenger, juga Line Messenger. Ya, Rp 100 ribu per pose," kata Kanit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda Iptu Yusuf kepada wartawan di Mapolresta Samarinda, Jalan Slamet Riyadi, Senin (23/5).
-
Foto apa yang dimaksud? Foto itu ternyata sangat disukai Einstein. Maka dia segera memesan banyak salinan agar dia bisa menandatanganinya dan mengirimkannya ke teman-temannya sebagai lelucon.
-
Di mana pelaku mendapatkan video korban? 'Pada tanggal 11 Maret korban datang ke Subdit Siber Direktorat Krimsus Polda NTT untuk melakukan pengaduan. Setelah itu dilakukan penyelidikan dan ternyata tanggal 15 Maret ada kejadian lagi,' jelasnya, Rabu (3/4).
-
Siapa yang mengakui di video panas tersebut? 'Dalam keterangan tertulis, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengutip bahwa dari hasil pemeriksaan lanjutan terhadap saksi AD, saksi AD mengakui bahwa sosok wanita dalam video tersebut adalah dirinya,' kata Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak seperti dilansir oleh KapanLagi.com.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
KK berjualan foto dan video diduga sejak Juni 2015 lalu. Dalam penjualannya di pesan instan, KK juga mencantumkan rekening bank, di mana foto akan dia berikan usai pria yang memintanya mentransfer uang.
"Foto-foto yang beredar itu, diakuinya (KK) semua bahwa itu foto dia. Dia (KK) memang sengaja foto begitu, dia jual untuk freelance ya, untuk teman dari temannya yang menginginkan foto-fotonya. Kita masih cek dari transaksi rekeningnya KK. Apakah itu bermotif ekonomi, ini masih kita dalami," kata Yusuf.
Selama bisnis terlarang itu, KK sudah mengantongi pundi-pundi sekitar Rp 20 juta. Dia akhirnya menyerahkan diri pada Sabtu (21/5) didampingi temannya. Hal itu dilakukannya karena mengetahui tengah diburu polisi.
"Dia menyerahkan diri ke kami karena dia ingin mempertanggungjawabkan perbuatannya. Buat resah teman-temannya di kampus, dosen-dosennya, juga utamanya warga Samarinda," tambah Yusuf.
Polisi juga memburu rekan KK, Me, yang disebut sebagai pemotret. Selain itu, polisi juga mencari pembeli foto KK yang menyebarkan foto topless itu ke medsos.
"Dia (KK) tersangka karena menyebarkan. Nah, dua orang lagi yang kita cari, Me temannya KK dan pihak yang kembali menyebar luaskan foto-foto KK ke medsos. Anggota masih menyelidiki," ungkap Yusuf.
Yusuf mengatakan, KK mengakui beberapa lokasi pengambilan foto pamer dadanya di tempat umum. Di antaranya di Plaza Mulia, XXI Big Mall dan GOR Madya Sempaja.
"Kita sudah minta keterangan dari manajemen pusat-pusat perbelanjaan yang menjadi tempat KK berfoto seperti itu. Mereka menyatakan, tempat kami bukan tempat berfoto asusila. Motif tersangka KK ini masih terus kita gali," terang Yusuf.
Polisi menjerat KK sebagai tersangka dengan pasal 29 Undang-undang No 44/2008 tentang Pornografi, serta pasal 27 ayat 2 Undang-undang No 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
"Ancamannya 6 tahun penjara. Kita akan sertakan yang bersangkutan, pendampingan dari lembaga pemerhati perempuan dan anak," pungkas Yusuf.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dibanderol mulai harga Rp50 sampai 200 ribu, lebih dari 100 orang memakai jastipnya ini.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, tersangka menawarkan video porno berbayar itu melalui media sosial Facebook.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar praktik prostitusi online terhadap dua remaja di bawah umur.
Baca SelengkapnyaSampai dua kali video pelecehan itu dikirim R ke seseorang atas nama Ica demi mendapatkan Rp10 juta.
Baca SelengkapnyaPemuda di Pasuruan diciduk polisi karena menjual konten porno anak-anak di media sosial
Baca SelengkapnyaRangkaian video mesum pasangan remaja, seorang di antaranya diduga pemain basket pria di Bali, beredar dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaTim patroli cyber Polres Tulang Bawang melakukan penangkapan setelah mendeteksi aktivitas mencurigakan pada akun Instagram Hellen.
Baca SelengkapnyaDalam video yang beredar, sekelompok pemuda menantang korban mengeluarkan kemaluannya untuk onani.
Baca SelengkapnyaViral seorang wanita open BO sengaja pakai foto orang lain untuk tarik pelanggan, berakhir dilabrak pemilik foto asli.
Baca SelengkapnyaR diamankan tim Unit II Subdit IV Tipid Siber atas kasus penyebaran video vulgar yang diperankan oleh anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaUntuk proses penjualan konten video pornografi, dipasang harga sebesar Rp150 ribu sampai Rp300 ribu.
Baca SelengkapnyaTersangka memberi judul berbeda beda pelbagai koleksi video pornografi dewasa dan pornografi anak.
Baca Selengkapnya