Mahasiswi masukkan bayinya dalam tas terancam 7 tahun penjara
Merdeka.com - Polres Kota Malang telah menetapkan PWA (21) sebagai tersangka dalam kasus tewasnya bayi yang baru dilahirkan di dalam kamar kosnya. Mahasiswi perguruan tinggi negeri ternama di Kota Malang itu terancam hukuman 7 Tahun penjara atas tuduhan pembunuhan bayi yang dilahirkannya.
"Sudah kami tetapkan tersangka sejak dua hari kemarin (Minggu) setelah kejadian," kata AKP Heru Dwi Purnomo, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Kota Malang, Selasa (4/4).
PWA melahirkan secara mandiri di kamar kosnya Jalan Sumbersari, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru. Usai dilahirkan, diduga bayi tersebut dimasukkan ke dalam sebuah tas rangsel. Sang bayi pun ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Dimana wanita tersebut melahirkan? Dia mencari bantuan untuk masalah medis yang dialaminya 18 tahun lalu saat melahirkan di rumah sakit.
-
Mengapa Tasyi melahirkan di rumah sakit? Air ketuban Pecah Pada Rabu pagi, air ketuban Tasyi pecah dengan pembukaan tiga. Ia segera masuk ke kamar untuk persiapan menjalani proses persalinan.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Siapa yang menemukan janin membatu di Wonogiri? Namun setelah pembedahan pada April 1955, didapati janin yang mengeras.
-
Mengapa janin di Wonogiri membatu? Karena 10 tahun tidak dikeluarkan, bayi kemudian membatu dan menyerupai bentuk tubuhnya sehingga ditafsirkan seperti arca.
Saat itu, pemilik rumah kos tersebut menaruh curiga, setelah mendengar tangisan bayi dari dalam kamar pelaku. Tetapi setelah ditanya, pelaku tidak mengakuinya dan menunjukkan sikap penuh kecurigaan.
Ibu kos didampingi Ketua RT setempat, selanjutnya menggeledah kamar tersebut dan menemukan bayi laki laki yang diletakkan dalam sebuah tas dengan kondisi sudah meninggal dunia. Bayi tersebut terbungkus tas plastik dan menunjukkan belum lama dilahirkan.
Menurut Heru, penetapan tersangka PWA itu dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan sejumlah saksi dan temuan bukti-bukti di lapangan selama olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
PWA sendiri masih belum ditahan karena sedang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit. Pihaknya masih menunggu kesehatannya pulih, sebelum melanjutkan pemeriksaan.
"Kami masih menunggu kondisi pulih terlebih dahulu," jelasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang siswi kelas 2 SMK melahirkan lalu menyembunyikan bayinya dalam koper hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPenemuan bayi bersama surat wasiatnya ini terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKorban HL tergeletak di ruang tamu indekos dengan kondisi bersimbah darah.
Baca SelengkapnyaKondisi bayi lahir prematur dengan panjang 47 centimeter dan berat badan 2,8 kilogram.
Baca SelengkapnyaKorban pun dievakuasi ke puskesmas untuk keperluan visum.
Baca SelengkapnyaSiswi SD itu malu hingga membuang bayinya di teras rumah warga. Bayi itu ditempatkan dalam kardus dengan tulisan yang akhirnya mengungkap kediaman pelaku.
Baca SelengkapnyaSiswi mengalami pendarahan usai melahirkan bayinya.
Baca SelengkapnyaPacar dari siswi SMK itu juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaTersangka awalnya berdalih melahirkan dan membuang bayinya karena mendengar bisikan gaib
Baca SelengkapnyaJasad bayi ini ditemukan oleh warga saat mengais cabai.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaJasad bayi yang baru lahir itu sudah membiru dan mengeluarkan bau tak sedap.
Baca Selengkapnya