Mahasiswi Universitas Udayana Alami Pelecehan Seksual di Atas Motor
Merdeka.com - Seorang mahasiswi Universitas Udayana (UNUD) Bali mengaku menjadi korban pelecehan seksual. Pelakunya sesama mahasiswa di Fakultas Peternakan.
Kasus dugaan pelecehan seksual ini diunggah akun Instagram Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana (Unud) Bali. Dalam postingan itu disebutkan bahwa korban mengalami pelecehan seksual di atas motor sepulang dari kegiatan di kampus mereka, Sabtu (11/12) dini hari.
Ketua BEM Unud Muhammad Novriansyah mengatakan, pelaku berinisial IKAJ dari Fakultas Peternakan angkatan tahun 2020.
-
Bagaimana cara melapor pelecehan seksual di UGM? UGM memiliki banyak kanal yang bisa digunakan korban pelecehan seksual untuk melaporkan kasus yang dialaminya.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi Undip di Gunung Lawu? Seorang mahasiswi asal Universitas Diponegoro (Undip), Anindita Syafa Nabila Rizky (20) ditemukan meninggal dunia di Pos 4 Gupakan Menjangan jalur pendakian Gunung Lawu lewat Cetho, Karanganyar, Jateng, pada Minggu (25/6) siang.
"Kronologinya kami dapatkan dari korban. Nah, kebetulan kami cari pelakunya dan pelaku merupakan anggota BEM Fakultas. Kemarin sudah bertemu dan menghadirkan pelakunya, dan pelaku mengakui kejadiannya itu," kata Novriansyah saat dihubungi, Kamis (16/12).
Korban masih trauma dengan kejadian itu. Dia takut bertemu orang banyak.
Saat ini telah dilakukan pendampingan untuk pemulihan psikologis korban. "Ada dari anggota perempuan BEM mendampingi dan saat ini sedang cari psikiater," imbuhnya.
Belum Dilaporkan ke Polisi
Novriansyah menyebutkan, bahwa pelecehan seksual itu bermula pada Jumat (10/12) malam. Saat itu, ada acara kampus di sebuah gedung dekat Lapangan Lumintang, Denpasar. Pelaku dan korban berangkat bersama ke tempat acara. Kegiatan itu baru selesai sekitar pukul 22.00 Wita malam.
Selanjutnya, korban meminta untuk diantarkan pulang. Namun pelaku mengulur waktu karena masih menyelesaikan pekerjaan di acara itu.
Menjelang dini hari, pelaku baru tiba di parkiran dan mengeluh kelelahan. Dia mengajak korban untuk istirahat sejenak di rumahnya, tetapi korban menolak.
Korban kemudian menawarkan diri untuk membonceng pelaku yang mengaku kelelahan. Keduanya pulang dengan satu motor yang sama. Tetapi, di tengah perjalanan, pelaku mulai melakukan pelecehan. Ia meraba dan memegang bagian-bagian vital korban dari belakang.
Lewat tindakan pelaku, korban ketakutan lalu memacu sepeda motornya dengan kecepatan tinggi. Dia sempat berpikir untuk menabrakkan diri ke trotoar.
"Korban sempat kecepatan 100 Km dan hendak menabrakkan diri karena takut. Tapi diurungkan karena mikir ke depannya bagaimana biaya perawatan dan perbaikan," ungkapnya.
Pelaku melakukan perbuatan itu berulang-ulang ketika jalanan sepi. Saat jalanan ramai, dia menjauh. "Ketika sepi menggerakkan tangannya lagi," ujarnya.
Korban meminta pelaku dihukum secara akademik dan dikeluarkan tak hormat dari BEM Fakultas dan Gerakan Udayana Mengajar. Namun, kasus itu belum dilaporkan ke polisi. "Sudah dilaporkan ke rektorat dan dekan. Kami menanya korban dulu apakah mau ke polisi," ujar Novriansyah.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku berdalih tidak sengaja melakukan tindakan tersebut, karena dia hampir terjatuh.
Baca SelengkapnyaMDR mengaku tidak mengenal wanita tersebut dan telah menyerahkan daftar nama mahasiswa dan mahasiswi bimbingannya kepada pihak kampus untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaBEM berharap kampus memfasilitasi aduan korban sehingga tuntutan korban dapat terakomodir dengan baik.
Baca SelengkapnyaPelaku sudah ditangkap di rumahnya dan kini masih dalami motifnya melakukan pelecehan pada korban.
Baca SelengkapnyaPelaku diduga sudah melakukan perbuatannya berkali-berkali ke sejumlah korban.
Baca SelengkapnyaSepasang kekasih ini melakukan pelecehan seksual dengan korban teman-temannya sendiri. Motifnya memenuhi hasrat seksual.
Baca SelengkapnyaUC mengaku anak polisi karena tak terima ditegur korban sambil marah-marah.
Baca SelengkapnyaKomisi Etik Unand melakukan pemeriksaan untuk dapat mengungkapkan masalah tersebut secara objektif.
Baca SelengkapnyaSaat tersangka beraksi kedua kali, korban merekamnya untuk dijadikan barang bukti.
Baca SelengkapnyaPemecatan ini merupakan keputusan yang merujuk pada hasil investigasi Satgas PPKS Unram.
Baca SelengkapnyaKorban pelecehan berinisial RS tercatat sebagai penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Baca SelengkapnyaDugaan pelecehan seksual itu berawal dari unggahan akun X @laavanyaisvara.
Baca Selengkapnya