Mahasiswi Unnes ini bikin kamus online bahas jawa berbasis android
Merdeka.com - Kurang minatnya kawula muda dalam mempopulerkan bahasa jawa, membuat gadis berhijab lulusan Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini menciptakan aplikasi online kamus bahasa jawa berbasis android yang disebutnya sebagai Kamus Jawa Indonesia Elektronik (Kamus JIE) .
Kamus JIE ini, diciptakan oleh Kartini muda; Naring Dyah Rahmadani, gadis kelahiran Ponorogo, Jawa Timur 10 Maret 1993 yang merupakan anak ketiga sekaligus anak terakhir dari pasangan Daim Subekti dan Nanin Hariyani.
Naring menciptakan Kamus JIE ini sebagai tugas akhir atau skripsinya di bangku kuliah jurusan bahasa jawa di Universitas Negeri Semarang (Unnes) Kawasan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah.
-
Apa cita-cita anak Indonesia saat ini? Saat ini, cita-cita anak-anak Indonesia semakin bervariasi dan fleksibel. Generasi Z yang tumbuh di tengah era digital sering kali memiliki impian yang berbeda dari generasi sebelumnya. Profesi yang berkaitan dengan teknologi, hiburan, dan kreativitas semakin diminati.
-
Kenapa orang tua khawatir saat anak remaja? Banyak orang tua cenderung mendekati masa remaja anak-anak mereka dengan sikap yang negatif, percaya bahwa masa ini hanya akan membawa kesulitan dan masalah.
-
Apa saja penyebab anak stres? Penyebab stres pada anak bukan hanya merupakan masalah kecil, tetapi juga dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental dan fisik mereka.
-
Apa masalah yang dihadapi oleh 29% remaja putri di Semarang? Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang menemukan setidaknya 29 persen remaja putri di wilayah tersebut mengalami anemia.
-
Kenapa remaja mudah stres? Ia menjelaskan bahwa remaja sering mengalami stres, terutama saat mereka mengalami perubahan signifikan dalam tubuh, mental, serta hormon mereka.
-
Bagaimana kenakalan remaja di Sumut? Kenakalan remaja merupakan fenomena sosial yang kian mengkhawatirkan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
Hingga akhirnya, dengan skripsinya yang berjudul 'Pengembangan Kamus Umum Jawa Indonesia dan Indonesia-Jawa Berbasis Audio Lingual Pada Aplikasi Android', Naring berhasil lulus dan di wisuda dari bangku kuliahnya di bulan November 2015 yang lalu.
"Latar belakang saya kenapa saya sangat ingin membuat ini saya sangat prihatin melihat situasi anak-anak hingga remaja dan pemuda sekarang yang tidak mengetahui banyak tentang bahasa jawa. Baik bahasa jawa kromo inggil ataupun ngoko," ungkap Naring saat ditemu merdeka.com di Kampus Unnes Semarang, Kawasan Sekarang, Gunungpati, Kota Semarang, Kamis (21/4).
Untuk menciptakan Kamus JIE ini, sebagai mahasiswa bahasa Jawa, Naring banyak belajar melalui tutorial Youtube dan soal pembuatan aplikasi IT-nya bersama salah seorang teman saat kuliah di Unnes jurusan Fisika.
"Apalagi, rata-rata sekarang, anak muda dan remaja sekarang banyak menggunakan hanphone android sehingga dirinya ingin sekali mengalkulturasikan Kamus JIE-nya ini dengan aplikasi android," ujar wanita yang baru beberapa bulan menjadi guru bahasa jawa di SMK Negeri 2 Ponorogo, Jawa Timur ini.
Namun, sayangnya kondisi keluarga dan orang tuanya yang miskin dan pas-pasan menjadikan dirinya tidak mempunyai biaya untuk mensosialisasikan dan mendaftarkan karya pribadinya ini melalui internet. Termasuk, mematenkan hasil karyanya tersebut yang sampai saat ini disimpan secara pribadi.
"Harus ada akun google pribadi untuk bisa mengupload dan menyebarkan secara umum hasil karya saya. Tapi untuk tujuan itu semua belum ada dana untuk membeli," tukasnya.
Saat menyelesaikan Kamus JIE-nya pun, Naring saat-saat terakhir kuliah karena tidak mempunyai biaya ini harus memutuskan diri untuk tidak nge-kos lagi. Sebab, kedua orang tuanya yang tinggal di Ponorogo hanya bekerja sebagai tukang mengupas dan menggiling buah kelapa di rumahnya.
"Orang tua orang nggak ada dan nggak mampu. Saya waktu itu semester 6, tidak kuat dan bisa lagi membayar kos. Selesai semesteran april, saya putuskan keluar kos dan tidak bisa perpanjang kos lagi. Akhirnya mau tidak mau saya harus laju naik motor kalau bimbingan skripsi selama 8 bulan dari Ponorogo sampai ke Semarang. April sampai November saya akhirnya berhasil menciptakan Kamus JIE ini. Itu perjuangan dan kepuasan saya," tuturnya.
Saat ini, Kamus JIE yang Naring miliki secara pribadi ini hanya digunakanya untuk menjadi media belajar bagi siswa-siswanya di SMK Negeri 2 Ponorogo, Jawa Timur. Namun, Naring tidak keberatan jika ada masyarakat yang ingin menggunakan Kamus JIE yang dimilikinya.
"Masih secara pribadi saya simpan. Kalau ada masyarakat, pelajar, pemuda dan remaja yang mau memiliki bisa hubungi saya melalui email; nuringdyahrahmadani@gmail.com," terangnya.
Impian Naring saat ini adalah menambahkan 3 ribu kosa kata jawa yang sampai kini belum terpenuhi di dalam Kamus JIE tersebut. Termasuk dia akan memasukan ribuan bahasa jawa dan kalimat-kalimat bahasa jawa yang digunakan di dalam pentas pewayangan.
"Penambahan kosa kata iya. Mungkin sekarang belum hanya mimpi. Kalau bisa kosa kata yang ada di wayang. Ngoko dan kromo. Di wayang itu bahasa jawa kuno, bhs kawi dan sansekerta. Berarti kita lagi belajar pranoto coro yang dulunya seorang dalang. Saya akan eksplore dari beliau," tandasnya.
Karya Naringpun mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang pada Rabu (20/4) kemarin menjadi menjadi pembicara di kuliah umum di Kampus Unnes Semarang. Secara khusus Naring diundang Ganjar untuk berdialog disela-sela kuliah umum di Dekanat Fakultas Bahasa, Kampus Unnes, Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang.
"Sebenarnya untuk kamus bahasa jawa aplikasinya sudah ada. Tapi ini tadi yang kita sangat hargai adalah ini karya mahasiswa Unnes original. Si Naring tadi. Yang menarik adalah, dia mencoba membuat aplikasi ini lebih gampang, lebih mudah dan kemudian original. Meskipun tadi saya tanya kurang sekitar 3000 kata. Saya cari satu kata belum ada," ungkap Ganjar.
Ganjar mengapresiasi dan memuji semangat dan kreatifitas Naring dalam berjuang membuat Kamus JIE tersebut. Apalagi, dia dari keluarga yang pas-pasan. Namun, semangat dan perjuangan Naring sangat gigih.
"Tapi spirit inovasi yang dibuat oleh Naring tadi sangat luar biasa adalah sebuah prestasi yang harus kita hargai. Harapan kita Naring tidak akan berhenti disini. Mungkin dia bisa lebih inovatif lagi dengan membuat cerita-cerita berbahasa Jawa, tembang-tembang berbahasa Jawa, tidak hanya sekedar kamus," pungkas Ganjar.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah mahasiswa yang menjalani KKN di Desa Rambipuji, Kecamatan Rambipuji, Jember berinovasi menciptakan permainan atau game yang mengasah kepekaan.
Baca SelengkapnyaIa selalu ingat petuah sang ayah bahwa segala sesuatu harus dipertanggungjawabkan.
Baca SelengkapnyaKondisi kesehatan mental punya dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak muda.
Baca SelengkapnyaIa tercatat sebagai wisudawan Unesa periode 108 dengan IPK terbaik.
Baca SelengkapnyaDia rela banting tulang 20 jam sehari agar sang adik dapat melanjutkan pendidikan.
Baca SelengkapnyaKisah perjuangan seorang wanita dari kecil berjualan demi memenuhi kebutuhan hidup. Hingga kini telah sukses memiliki toko sendiri.
Baca SelengkapnyaSeiring perkembangan zaman, cita-cita dari anak Indonesia juga mengalami perubahan sejak masa awal kemerdekaan hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaBelakangan platform Kaskus kembali menyita perhatian masyarakat setelah akun Fufufafa diduga menghina keluarga Prabowo Subianto. Yuk nostalgia mengenang Kaskus.
Baca SelengkapnyaCallan Rahmadyvi Triyunanto membuktikan bahwa keterbatasan fisik tak menghalanginya untuk meraih cita-cita.
Baca Selengkapnya