Mahathir Mohamad Beberkan Cara Mengambil Kebijakan Kurang Populer untuk Malaysia
Merdeka.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad mengungkap cara dia mengelola dinamika politik. Ketika kerap kali mendapat pertanyaan atas sejumlah kebijakan yang dirasa kurang populer di masyarakat.
"Sebelum ini saya sering ditanya bagaimana saya membuat keputusan- keputusan yang kurang populer, semasa saya menjadi Perdana Menteri Malaysia," kata Mahathir dalam acara rakernas NasDem, di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (17/6).
Lulusan Sultan Abdul Hamid College dan The University of Malaya di Singapura menjelaskan caranya dalam mengambil kebijakan selalu memakai paradigma pengobatan dengan terlebih dahulu mendiagnosa akar permasalahan.
-
Apa topik pengajian ? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Apa yang menjadi fokus pendidikan menurut pakar? 'Yang menjadi fokus kita dalam dunia pendidikan itu bukan hanya ranah kognitif, namun bagaimana dia berempati. Nah ini kan masalahnya dia tidak berpikir bahwa apa yang dia lakukan akan menyakiti orang lain. Berarti empati terhadap orang lain minim sehingga yang terjadi adalah yang kita lihat saat ini,'
-
Bagaimana seseorang menyelesaikan masalah? Dalam menyelesaikan masalah, Kamu lebih memilih pendekatan yang logis, kalkulatif, dan objektif.
-
Siapa pembicara seminar AMA Malang? Asosiasi Management Indonesia (AMA) cabang Malang menggelar seminar bertajuk Sales Outlook 2024; 10 Skills to Increase Your Sales in 2024, dengan pembicara Herman Josep Soewono di Keraton Ballroom Hotel Tugu Malang, Jumat (26/01).
-
Bagaimana cara Ustaz Abdul Somad menimba ilmu? Selain itu, beliau juga menimba ilmu di Al-Azhar Mesir, Darul Hadits Maroko, dan Universitas Islam Omdurman Sudan.
"Saya terangkan sebagai seorang yang terlatih menjadi dokter pengobatan saya melihat sesuatu isu ataupun masalah daripada sudut perobatan," katanya.
"Pertamanya kita perlu diagnose ataupun mengkaji. Apakah penyakit yang menjangkiti ataupun diidap oleh rakyat dan negara," tambahnya.
Meski kerap kali tidak populer kebijakan yang diambilnya karena dinilai berisiko, namun sebagai perdana menteri dirinya harus melakukan itu dengan memilih obat yang tepat berdasarkan diagnosa yang telah dilakukan.
"Setelah kita paham apakah penyakitnya kita perlu mencari remedi ataupun obatnya, supaya penyakit itu dapat kita obati. Adakalanya, penyakit itu sudah terlalu lama dan menular. Sehingga perlu dipotong ataupun di-amputated untuk menyelamatkan bagian-bagian badan yang lain," katanya.
Walaupun, lanjut dia, dirasa akan menyakitkan. Namun harus disadari jika pilihan kebijakan itu harus diambil demi menyelamatkan hal lain yang lebih penting.
"Keputusan itu melakukan amputation ini perlu dibuat walaupun dianya amat sukar pedih dan menyedihkan. Begitulah juga kedudukan seorang pemimpin yang memegang tampuk kepemimpinan nasional," bebernya.
Oleh karena itu, Mahathir menegaskan jika seorang pemimpin harus mampu memiliki keberanian dalam mengambil sebuah kebijakan. Sebab jangan menjadi pemimpin yang hanya memilih jalur mudah dengan selalu mengambil keputusan populis.
"Namun kita tahu terdapat ramai pemimpin yang tidak mempunyai keberanian yang hanya akan mencari jalan mudah yang populis dan hasilnya rakyat akan terlena buat seketika tanpa segan negara sedang rusak dan akhirnya akan binasa ketika itu rakyat lah yang akan membayar harga yang amat mahal," tuturnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Mahfud, Indonesia sudah terlalu banyak menteri di dalam suatu pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPakar hukum Tata Negara Mahfud MD menilai Indonesia tengah mengidap beberapa penyakit hukum.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, tindakan untuk mengajak sejumlah rektor menyatakan sikap seperti itu adalah perbuatan yang kurang sehat.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti bersama jajarannya akan mengkaji ulang ketiga kebijakan tersebut dengan mendengarkan masukan dari berbagai pihak terkait.
Baca SelengkapnyaMahfud MD menegaskan ketidakadilan menjadi faktor penting
Baca SelengkapnyaKunci keberhasilan menjadi pengusaha sukses menurut Zulkifli yaitu kerjasama.
Baca SelengkapnyaSejak kecil, sosok ini dikenal sebagai anak yang rajin belajar.
Baca Selengkapnya"Dulu ilmu pengetahuan sumbernya kita. Sekarang di Barat dan China," kata JK.
Baca SelengkapnyaMenjadi seorang Menko Polhukam tak selamanya membuat kinerja seorang Mahfud Md mulus.
Baca SelengkapnyaMantan Calon Wakil Presiden Mahfud Md menyinggung banyaknya jumlah menteri dalam sebuah pemerintahan
Baca SelengkapnyaMendikbudristek Nadiem: Kita Kena Getahnya Karena Sistem Zonasi Setiap Tahun
Baca SelengkapnyaMahfud memastikan kedatangannya bukan untuk kampanye melainkan seminar kebangsaan.
Baca Selengkapnya