Mahathir: Tidak ada figur pemimpin yang kuat di ASEAN
Merdeka.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyebut saat ini tidak ada figur pemimpin yang kuat di wilayah ASEAN. Hal ini menyebabkan ASEAN tidak lagi memiliki peran penting di dunia internasional.
"Saat ini memang ada gap, di kalangan pemimpin-pemimpin ASEAN saat ini, baik di Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand. Sehingga saat ini ASEAN tidak lagi memiliki peran yang penting dan strategis di dunia internasional," kata Mahathir saat menjadi pembicara di Kuliah Umum bertajuk 'Mahathir Bicara' yang diselenggarakan di Universitas Mercu Buana, Kamis (8/11).
Mantan Perdana Menteri Malaysia era 1981 hingga 2003 tersebut menambahkan, walaupun negara-negara di ASEAN tidak memiliki pemimpin yang kuat, untuk ekonomi, negara ASEAN masih mampu menghadapi krisis keuangan global.
-
Apa yang tidak perlu lagi diurus saat ke ASEAN? Artinya, anda tak perlu repot-repot mengurus SIM internasional ketika akan bepergian ke negara-negara di ASEAN ini.
-
Apa yang didorong Kementan ke negara ASEAN? Indonesia sendiri mendorong semua negara Asean untuk meningkatkan teknologi pertanian digital, ekonomi sirkular, energi biomassa, pengurangan emisi gas rumah kaca dan pengendalian hama terpadu,' ujar Dedi, Sabtu (7/10).
-
Kenapa KTT ASEAN tahun ini penting bagi Indonesia? KTT ASEAN tahun ini akan digelar di Jakarta.
-
Kenapa Sensen digosipkan mundur? Karena ada informasi lowongan kerja untuk asisten pribadi Aa Rafi, jadi mungkin mereka berpikir seperti itu ya :(' komentar @ibe***.
-
Kenapa Pelindo menganggap ASEAN strategis? Direktur Sumber Daya Manusia & Umum Pelindo Ihsanuddin Usman menyampaikan, wilayah ASEAN berada pada posisi yang strategis, penuh dengan tantangan dan peluang.
-
Apa yang dilakukan pemimpin ASEAN di Labuan Bajo? Di kesempatan yang sama, mereka juga tampak asyik bercengkrama begitu kapal lepas sauh. Sambil menikmati minuman segar, Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) yang mengajak mereka 'vakansi', bercerita dan mempromosikan destinasi wisata Labuan Bajo.
"Hari ini juga bangsa-bangsa ASEAN masih bisa selamat dari krisis ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi kita masih lebih tinggi dari negara-negara maju," ujarnya.
Ketamakan negara-negara maju, lanjut Mahathir, dalam pasar keuangan bukan lagi pada pasar produksi. Penyaluran kredit yang tidak terkendali menyebabkan negara-negara maju banyak terlilit krisis keuangan dan tidak mampu membayar hutang mereka.
"Oleh karena itu negara kita harus berhati-hati dalam hal mengelola pasar keuangan dan pengelolaan hutang dan penyaluran kredit perbankan yang lebih selektif dan ketat," terangnya.
Dalam acara kuliah umum tersebut, turut hadir mantan Wakil Presiden Tri Sutrisno, Siti Hardijanti Rukmana dan Probosutedjo.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan ASEAN akan menjalin kerja sama dengan siapapun bagi perdamaian dan kemakmuran di kawasan.
Baca SelengkapnyaSedikit bukti adanya ASEAN menanggapi kebutuhan dan tantangan yang dihadapi masyarakat.
Baca SelengkapnyaASEAN sepakat bekerja sama dengan siapapun demi perdamaian dan kemakmuran.
Baca SelengkapnyaJokowi: Ekonomi Global Belum Pulih, Tapi ASEAN Mampu Asalkan Bersatu
Baca SelengkapnyaPenyelenggaraan KTT ASEAN kali ini juga dihadiri oleh para Kepala Negara.
Baca SelengkapnyaPutu Supadma Rudana mengatakan ada dua hal penting yang dibahas Komite Organisasi dalam rangkaian Sidang Umum ke-44 ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA)
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, ASEAN memiliki aset kuat itu dalam memanfaatkan pertumbuhan ekonomi dan bonus demografi.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin akan memberikan pesan-pesan utama dalam pertemuan tingkat tinggi tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain itu Asean juga menjadi kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik mencapai 63 persen, di atas Tiongkok 12 persen, India 8 persen dalam survei.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut ASEAN sebagai kapal besar memiliki tanggung jawab besar kepada rakyat.
Baca SelengkapnyaIndonesia dan negara Asia Tenggara mengambil peran dalam menjaga stabilitas tersebut.
Baca Selengkapnya