Mahfud MD Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Social Distancing Ketimbang Lockdown
Merdeka.com - Menko Polhukam Mahfud MD menyadari bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengindahkan social distancing atau jaga jarak sosial. Sehingga banyak yang menyarankan untuk dilakukan lockdown.
Dia pun mencontohkan apa yang terjadi di Italia. Menurutnya, meski melakukan lockdown, banyak masyarakat tak disiplin dan korban masih berjatuhan.
"Sehingga lockdown itu pun, di samping juga agak kurang manusiawi, itu juga ternyata tidak efektif di Italia," kata Mahfud melalui sambungan video teleconference, Senin (23/3).
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Kenapa demam berdarah jadi masalah di Indonesia? Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Dia pun coba menelaah apa yang dilakukan di salah satu negara lain. Di mana menurutnya, itu tak manusiawi karena setiap orang diminta untuk meningkatkan imunitas sendiri atau menyebabkan pertaruhan imunitas.
"Oleh sebab itu Indonesia lalu menggunakan social distancing," jelas Mahfud.
Namun, menurut dia, telah disepakati bahwa istilah tersebut diganti.
"Kemarin disepakati. Social distancing itu nampaknya kurang bagus istilahnya, lalu ada istilah physical distancing yang lebih dianjurkan lagi untuk menggunakan istilah jarak fisik," ungkap Mahfud.
Menurut dia, memang ini yang terus ditempuh oleh pemerintah untuk masyarakat.
"Itu yang ditempuh oleh pemerintah. Agar melakukan hubungan-hubungan dengan orang lain itu dihindari kalau tidak sangat penting," jelas Mahfud.
Menurut dia, itu bukan kebijakan baru. Hanya mengubah namanya yang dipandang tak sesuai dengan budaya Indonesia.
"Seakan-akan menjauhkan kerukunan masyarakat. Oleh sebab itu namanya bukan social distancing tapi physical distancing tidak mengubah kebijakan apa-apa, hanya namanya saja," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lima tahun telah berlalu sejak dunia diserang virus corona Covid-19 yang mematikan. Simak sederet potret dramatisnya!
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaPenggunaan masker di angkutan umum DKI Jakarta kini mulai ditiadakan. Namun jika tengah dalam kondisi kesehatan menurun, maka disarankan tetap tetap menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaDirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, bila melihat dari indeks kemacetan, untuk kondisi ideal di Jabodetabek berada pada angka 35 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur pemerintah bisa mengelola ekonomi pasca pandemi dan kembali normal dalam waktu yang sangat cepat.
Baca Selengkapnya