Mahfud Md: Kita Tangani Radikalnya, Bukan Islamnya
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menegaskan bahwa pemerintah tak pernah menyatakan umat islam itu radikal. Menurut dia, pemerintah akan menangani orang-orang berpaham radikal, tanpa peduli Islam atau agama lain.
"Kita menangani orang-orang radikal, tidak peduli Islam atau tidak. Bahwa kebetulan ada Islam karena radikalnya, bukan Islamnya," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (31/10).
Mahfud menjelaskan, radikalisme adalah suatu kelompok atau paham yang ingin mengganti dasar dan ideologi negara. Mereka, kata Mahfud, ingin mengganti dasar dan ideologi negara dengan melawan aturan.
-
Siapa yang membantah klaim Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Mahfud hindari fitnah saat Pilpres 2024? 'Saya sengaja ke berbagai kampus tidak datang, kecuali dalam kampanye terbuka yang sengaja diselenggarakan kampus seperti Unair, kampanye terbuka, semua kontestan diundang tapi kalau kuliah saya tidak, berhenti selama musim kampanye,' ujar pria yang diketahui sebagai pakar hukum tata negara ini.
-
Bagaimana Kemendagri menangani radikalisme? Penanganan radikalisme dan terorisme harus melibatkan semua elemen dan unsur masyarakat seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, maupun organisasi kemasyarakatan lainnya,“ ujarnya.
-
Kenapa Mahfud tidak ingin membuang reputasinya? “Saya tidak akan membuang reputasi saya selama 24 tahun ke belakang lalu akan mengubah diri 5 tahun ke depan,“ tegas Mahfud.
-
Apa yang Mahfud MD pesan kepada Pangdam dan Kepala Daerah? Untuk itu Mahfud berpesan kepada Pangdam, Bupati, Wali Kota agar tidak menjemput dan menjamunya setiap ke daerah.
-
Apa yang menurut Mahfud MD salah satu cara menjaga keberlangsungan RI? 'Salah satu cara untuk turut menjaga kelangsungan negara Republik Indonesia, saudara, diberi hak oleh konstitusi untuk menentukan, untuk memilih pemimpin sendiri, memilih wakil rakyat sendiri, yang tidak ditunjuk atau diwakilkan kepada siapapun,' kata Mahfud.
Selain itu, dia menilai bahwa gerakan tersebut berupaya merusak cara berpikir generasi baru. Sehingga, menyebabkan anak-anak muda menganggap bernegara dan konstitusi yang diterapkan saat ini salah.
"Itu dia orang Islam atau bukan orang Islam kalau melakukan itu adalah radikal," ucapnya.
Bukan Cuma Orang Islam
Mantan Ketua MK itu menjelaskan bahwa faktanya ada kelompok-kelompok kecil yang radikal. Dia meminta semua pihak tak mendramatisir, seakan-akan pemerintah hanya memerangi kelompok tertentu.
"Itu bukan Islamnya atau tidak Islamnya. Siapapun kan ditindak. Ada orang lalu secara mensimplifikasi persoalan, 'itu kok Islam semua yang ditindak'. Enggak juga. Buka data siapa saja yang ditindak karena melawan ideologi kan banyak. Bukan hanya orang Islam," jelas Mahfud.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajarannya untuk melakukan upaya serius untuk mencegah meluasnya gerakan radikalisme di Indonesia. Jokowi lalu melempar wacana mengubah istilah radikalisme dengan manipulator agama.
"Atau mungkin enggak tau, apakah ada istilah lain yang bisa kita gunakan, misalnya manipulator agama. Saya serahkan kepada pak Menko Polhukam untuk mengkoordinasikan masalah ini," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Kanto Presiden, Kamis (31/10).
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nusron mengatakan, Mahfud kemungkinan tak mengetahui kelompok masyarakat yang bertemu dirinya akan meminta pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaAgama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud Md memberikan arahan kepada pejabat dan pegawai Kemenko Polhukam agar tetap netral
Baca SelengkapnyaMerespons tudingan itu, Mahfud lantas memberikan respons keras terhadap narasi-narasi tersebut.
Baca SelengkapnyaMahfud ditanya oleh seorang warga apakah Paslon Nomor Urut 3 hanya tunduk kepada rakyat dan konstitusi, serta tidak menjadi boneka parpol
Baca Selengkapnya"Sebenarnya kita mengawasi semua kegiatan, mulai dari masjid lembaga pemerintah, dari upaya radikalisme," kata Wapres.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam, Mahfud MD memastikan proses hukum Panji Gumilang terus berjalan.
Baca SelengkapnyaMahfud berjanji akan menjaga netralitas selama menjabat Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan, para kiai memiliki pandangan politik yang berbeda-beda
Baca SelengkapnyaPolri diingatkan agar tidak sembarang menggunakan kekuasaannya dalam mengayomi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan telah banyak intel yang tersebar di berbagai lini, untuk mengawasi para pejabat.
Baca SelengkapnyaBacawapres sekaligus Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan akan menindak tegas anak buahnya yang ikut campur masalah politik.
Baca Selengkapnya