Mahfud MD: MK tidak bisa didikte pejabat setinggi apapun
Merdeka.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengaku bangga berkiprah sebagai hakim konstitusi. Menurut dia, kebanggaan itu dia rasakan lantaran MK mampu selalu menjaga independensi saat menangani perkara apapun.
"MK punya independensi yang tidak bisa disentuh siapa pun, tidak bisa didikte pejabat setinggi apapun, tidak bisa ditekan LSM, tidak bisa ditebus uang. Independensi ini kekuatan MK," ujar Mahfud di Gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (1/4).
Mahfud mengatakan, independensi itu tidak hanya ditunjukkan MK pada pihak luar, melainkan juga pada sesama hakim dan seluruh karyawan. Dia pun mengaku tidak pernah mendikte para hakim dalam memutus suatu perkara.
-
Kenapa Mahfud tidak ingin membuang reputasinya? “Saya tidak akan membuang reputasi saya selama 24 tahun ke belakang lalu akan mengubah diri 5 tahun ke depan,“ tegas Mahfud.
-
Siapa yang membantah klaim Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Apa yang Mahfud lakukan? Mahfud telah menyiapkan surat pengunduran diri yang akan disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa yang menurut Mahfud MD salah satu cara menjaga keberlangsungan RI? 'Salah satu cara untuk turut menjaga kelangsungan negara Republik Indonesia, saudara, diberi hak oleh konstitusi untuk menentukan, untuk memilih pemimpin sendiri, memilih wakil rakyat sendiri, yang tidak ditunjuk atau diwakilkan kepada siapapun,' kata Mahfud.
-
Kenapa Ganjar-Mahfud mengikuti sidang di MK? Pasangan nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menghadiri sidang putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari ini, Senin, (22/4).
-
Kenapa Ganjar dan Mahfud taat konstitusi? 'Saya dengan Pak Mahfud orang yang sangat taat pada konstitusi, apapun pasti akan kita ikuti,' kata Ganjar, saat diwawancarai di Hotel Mandarin, Jakarta, Senin (22/4).
"Saya tidak pernah mendikte hakim, saya melindungi hak-hak mereka, biar ada saling kontrol," terang Mahfud.
Selanjutnya, Mahfud menjelaskan, setiap perkara yang masuk selalu diperiksa oleh sembilan orang hakim. Menurut dia, MK tidak membangun tradisi saling dikte antar hakim.
"Kita tidak membangun saling dikte, tetapi independensi bersama. Itu yang menyebabkan MK menjadi kuat," kata Mahfud.
Lebih lanjut, Mahfud berpesan kepada seluruh hakim konstitusi untuk mempertahankan tradisi dalam menjaga independensi. "Ini harus dipertahankan. Jangan mau ditekan oleh kepentingan apapun, termasuk anggarannya dipotong. Hakim harus punya moralitas dan harus merasa gagah menjadi hakim. Ini penting, karena kalau tidak ada ini (independensi), tidak ada harganya kita sebagai bangsa," pesannya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini membuktikan bahwa pihak yang kalah tidak selalu kalah dalam proses di MK.
Baca SelengkapnyaMahfud menegaskan pemilu bisa saja dibatalkan, jika terjadi kecurangan dan didiskualifikasi.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, KPU maupun Bawaslu tidak bisa dilakukan angket.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahfud MD mengatakan, etika yang rapuh sejak era Orde Baru telah melahirkan praktik KKN.
Baca SelengkapnyaMahfud berharap para hakim konstitusi bisa mengambil langkah penting untuk menyelamatkan masa depan demokrasi.
Baca SelengkapnyaMahfud menegaskan, jangan sampai terjadi perpecahan usai Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMahfud MD menekankan, usulan revisi UU MK itu tidak pernah ada di Program Legislasi Nasional Prioritas (Prolegnas).
Baca SelengkapnyaMahfud MD bercerita pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi, dan membatalkan putusan pemilu
Baca SelengkapnyaCerita Mahfud MD pernah minta diperiksa KPK dan ditangkap polisi saat dituduh menerima suap.
Baca Selengkapnya