Mahfud MD: Negara Kaum Muslimin Harus Inklusif dan Kosmopolit
Merdeka.com - Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan bagi umat Islam, mempunyai negara adalah sunnatullah, sebab negara diperlukan untuk menjaga maqashid al syar'i (tujuan syari'ah).
Dia menjelaskan, maqashid al syr'i terdapat lima hal yaitu yakni menjaga agama (dien), jiwa (nafs), akal (aql), menjaga keturunan (nasab), dan menjaga harta (mal).
"Negara Madinah yang dibangun oleh Nabi bersifat inklusif dan kosmopolit, yakni mempersatukan warga yang berbeda suku, ras, dan agama secara berkeadaban (madany) dengan toleransi, perlindungan hak manusia sesuai maqashid al syar'i yakni melindungi HAM dan membangun kesejahteraan umum dengan penegakan hukum dan keadilan," katanya saat memberikan sambutan pada acara silaturrahim dengan tokoh agama dan Pimpinan Forkompimda se Jawa Timur secara virtual, Selasa (31/8) malam.
-
Apa yang Mahfud lakukan? Mahfud telah menyiapkan surat pengunduran diri yang akan disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Bagaimana Mahfud ingin menularkan ketegasannya? “Justru saya akan semakin tegas dan membuat jaringan-jaringan agar ketegasan itu akan menular ke birokrasi di mana saya memimpin. Itu saja sebenarnya,“ pungkas Mahfud MD.
-
Bagaimana Nabi Muhammad SAW berdakwah di Mekkah? Dalam melakukan dakwahnya, Nabi Muhammad SAW menggunakan dua cara atau strategi. Cara berdakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah ini dilakukan selama 13 tahun. Di mana 3 tahun pertama dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan 10 tahun dengan terang-terangan.
-
Kapan Mahfud MD melanjutkan kampanye di Semarang? Cawapres Mahfud MD melanjutkan kampanye di Semarang, Jawa Tengah, Selasa 23 Januari 2024.
-
Dimana Mbah Mulyadi mendirikan masjid? Pada 1674, Mbah Mulyadi mendirikan masjid di Kampung Jetis dan diberi nama Masjid Jamik Al-Abror.
-
Dimana Mbah Muljadi mendirikan masjid? Masjid yang berada di samping mal ini merupakan pusat penyebaran Islam di Kota Lumpur Masjid Jami' Al Abror di Jalan Kauman Desa Pekauman merupakan salah satu saksi bisu sejarah berdirinya Kabupaten Sidoarjo.
Mahfud melanjutkan, ketika menyampaikan risalah Islam dan memimpin ummat Islam, Nabi Muhammad juga mendirikan negara Madinah.
Dia menegaskan, prinsip mendirikan negara itu adalah mewujudkan maqashid al syar'i. Sedangkan sistem dan bentuk negaranya boleh apa saja seperti demokrasi, monarki, Presidensiil, Parlementer, kerajaan, republik, Imarah, Mamlakah, dan sebagainya.
Terpenting prinsip maqashid al syar'i dipelihara. Islam, kata Mahfud, tidak mementingkan bentuk atau sistem tertentu. Tetapi mementingkan substansin(al jawhar) sesuai dengan kaidah, al ibrah fil Islam bi al jawhar la bi al madzhar.
"Negara Indonesia berdasar Pancasila merupakan produk perjuangan dan ijtihad ulama dan ummat Islam yang bersama warga lainnya merebut kemerdekaan dari kolonialisme," tutupnya.
Diketahui acara tersebut dihadiri oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak serta Pangdam dan Kapolda Jatim itu. Dari Pusat Mahfud MD didampingi oleh Wamenag Zainud Tauhid, Kepala BNPB Letjen Ganip Warsito, Sesmenko Polhukam Letjen Tri Suwandono, dan para pejabat Eselon I Kemenko Polhukam. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud menekankan bahwa kecintaan kepada negara adalah bagian dari iman
Baca SelengkapnyaMahfud memandang ada peran ulama termasuk santri-santri dari kiai Hamid memperjuangkan Indonesia merdeka.
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
Baca SelengkapnyaKedatangan Mahfud disambut langsung oleh Pengasuh Pesantren Al Kautsar Al Akbar Kota Medan, Syech Ali Akbar Marbun.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, tantangan ke depan sangat banyak bukan hanya persoalan kemakmuran dan keadilan.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Rasulullah SAW adalah teladan sempurna dalam berbagai aspek kehidupan
Baca SelengkapnyaMahfud MD menekankan keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Mahfud menegaskan enggan menyindir siapa-siapa.
Baca SelengkapnyaMomentum peringatan kelahiran Nabi Muhammad selalu menjadi sumber nilai kebaikan, keutamaan dan keluhuran hidup bersama.
Baca SelengkapnyaMahfud menyatakan, sekurang-kurangnya dalam proklamasi kemerdekaan itu bangsa Indonesia berani menyatakan kemerdekaannya.
Baca SelengkapnyaSelain menyampaikan khotbah, Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al Hudhaify juga menjadi imam salat Jumat bersama ribuan jemaah di Masjid Istiqlal.
Baca SelengkapnyaSoekarno dan Hatta selalu meminta pertimbangan Habib Ali Kwitang terkait kapan waktu dan di mana lokasi yang tepat untuk menentukan proklamasi kemerdekaan.
Baca Selengkapnya