Mahfud MD Nilai Gagasan NKRI Bersyariah Berlebihan
Merdeka.com - Gerakan Suluh Kebangsaan kembali melakukan diskusi mengenai potensi menguatnya politik identitas usai Pilpres 2019. Ketua gerakan, Mahfud MD melihat potensi tersebut tidak hanya isapan jempol belaka.
Dalam satu diskusi, Mahfud menyampaikan informasi soal adanya kelompok radikal menaruh uang mereka di pesantren, di antaranya ada di Yogjakarta dan Magelang.
"Mau mendirikan pondok pesantren mendirikan lembaga pendidikan yang sangat jauh berbeda. Sehingga di beberapa tempat itu ada lembaga pendidikan yang dulunya tidak dikenal tiba-tiba muncul dengan pengikut murid yang banyak dan tertutup," kata Mahfud, Jakarta, Jumat (17/8).
-
Kenapa Mahfud tidak ingin membuang reputasinya? “Saya tidak akan membuang reputasi saya selama 24 tahun ke belakang lalu akan mengubah diri 5 tahun ke depan,“ tegas Mahfud.
-
Bagaimana Hadi Tjahjanto membantah klaim Mahfud? “Redistribusi tanah sudah dilaksanakan sejak 1961, setelah Undang-Undang Pokok Agraria keluar. Dari 1961 sampai 2014, kita (pemerintah) sudah mensertifikatkan sebanyak 2,79 juta bidang tanah,“ kata Hadi usai mendampingi Presiden Jokowi membagikan 3 ribu sertifikat tanah di Wonosobo, Jawa Tengah pada Senin (22/1/2024). “Kemudian, dilanjutkan oleh Pak Jokowi dari 2015 sampai 2023, itu sudah sertifikatkan 2,96 juta bidang dalam waktu 8 tahun. Sehingga, setiap tahun kita keluarkan 424 ribu bidang sertifikat. Ini artinya lebih baik dibandingkan selama 52 tahun dari 1961 sampai 2014, karena sistemnya juga lebih bagus,“ Dengan demikian, Hadi menyatakan bahwa data Mahfud MD tidak relevan. “Saya menyampaikan sesuai data dan masyarakat yang sudah menerima,“ ujar dia.
-
Siapa yang membantah klaim Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Apa yang dibantah oleh Hadi Tjahjanto? Dalam momentum tersebut, Mahfud MD sempat memberikan pernyataan bahwa belum ada satu pun sertifikat redistribusi tanah yang terbit selama era Jokowi. Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Mahfud hindari fitnah saat Pilpres 2024? 'Saya sengaja ke berbagai kampus tidak datang, kecuali dalam kampanye terbuka yang sengaja diselenggarakan kampus seperti Unair, kampanye terbuka, semua kontestan diundang tapi kalau kuliah saya tidak, berhenti selama musim kampanye,' ujar pria yang diketahui sebagai pakar hukum tata negara ini.
-
Apa yang menurut Mahfud MD salah satu cara menjaga keberlangsungan RI? 'Salah satu cara untuk turut menjaga kelangsungan negara Republik Indonesia, saudara, diberi hak oleh konstitusi untuk menentukan, untuk memilih pemimpin sendiri, memilih wakil rakyat sendiri, yang tidak ditunjuk atau diwakilkan kepada siapapun,' kata Mahfud.
Ahli hukum tata negara itu mengatakan tanpa label syariah sekalipun, Indonesia sudah berbasis syariah seperti menjalankan beberapa aktivitas perbankan berdasarkan ajaran islam, menegakan hukum, melindungi hak asasi manusia.
"Jadi tidak usah disebut bersyariah," tegas dia.
Dia menuturkan justru jika kelompok tertentu mencantumkan istilah syariah pada Indonesia adalah sikap berlebihan. Ibaratnya, memasang spanduk menjual ikan di pasar ikan. Pihaknya serius melihat adanya potensi tersebut dengan melakukan pemetaan.
"Apa yang sebenarnya terjadi, di mana petanya, apa yang akan kita lakukan menghadapi itu semua," tandasnya.
Senada dengan Mahfud, Direktur Jenderal Kebudayaan di Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) Alwi Shihab berharap agar para tokoh Islam dari negara-negara Arab menyampaikan tentang Islam moderat kepada masyarakat di Indonesia.
Dia menuturkan harapan sikap aktif tokoh Islam dari negara-negara Arab lantaran para kelompok radikal kerap 'meracuni' pemahaman masyarakat bahwa ideologi Pancasila bermakna anti-Islam.
Selain itu, para kelompok radikal juga selalu berdalih tindakan mereka mengacu para tokoh-tokoh Islam di negeri Arab. Sementara para tokoh Islam di Indonesia hanya sekadar tiruan, akrab disebut KW. Tindakan ini memanfaatkan masyarakat Indonesia yang mudah terprovokasi.
"Pancasila enggak bertentangan dengan Islam dan pandangan-pandangan radikal yang anggap pancasila anti-Islam itu tidak benar," ujar Alwi.
Oleh karena itu, Alwi mengatakan upaya tersebut tidak bisa hanya dilakukan oleh tokoh-tokoh Islam di Indonesia melainkan dunia Arab. "Jadi kami datangkan apa yang dianggap KW 1 itu dan membantah apa yang mereka sebarluaskan di masyarakat kita," ujarnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengkritik soal pengucapan 'Yang Mulia' bagi hakim.
Baca SelengkapnyaMerespons tudingan itu, Mahfud lantas memberikan respons keras terhadap narasi-narasi tersebut.
Baca SelengkapnyaMahfud sebenarnya sudah mual menanggapi putusan MA soal Batas usia calon kepala daerah
Baca SelengkapnyaYusril menyebut narasi Mahfud MD dengan isi petitum gugatan Pilpres 2024 tidak sejalan.
Baca SelengkapnyaMahfud MD menekankan keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca SelengkapnyaMahfud MD mengatakan, etika yang rapuh sejak era Orde Baru telah melahirkan praktik KKN.
Baca SelengkapnyaMahfud menilai, sebuah negara bisa pecah jika hukum dan keadilan tidak ditegakkan.
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaMahfud akan menata hukum akan negara Indonesia kembali dalam keadaan baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, saat ini hukum di Indonesia sudah rusak. Karena dirusak oleh segelintir pihak.
Baca SelengkapnyaYusril mengakui pernyataan itu disampaikannya pada 2014 lalu atau sebelum terbentuknya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu.
Baca SelengkapnyaCalon wakil presiden Mahfud Md memberikan respons terkait dinasti politik yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan publik
Baca Selengkapnya