Mahfud MD Perintahkan Aparat Jamin Keamanan Warga Sigi dari Teror Kelompok MIT
Merdeka.com - Menko Polhukam Mahfud Md menuturkan pelaku yang membunuh satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah adalah Kelompok Ali Kalora. Dia juga menjelaskan Satgas Tinombala sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku agar dilakukan proses hukum yang tegas terhadap pelaku.
"Pemerintah menyesalkan dan mengutuk keras tindakan teror kekerasan dan kekejian yang dilakukan MIT dalam hal ini kelompok Ali Karola. MIT dalam hal ini kelmpok Ali Karola," kata Mahfud usai menggelar rapat di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (30/11).
Dia juga menegaskan kejadian tersebut bukanlah gerakan dari keagamaan, melainkan tindakan kejahatan.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang terlibat dalam Peristiwa Situjuah? Peristiwa penyerangan oleh pasukan penjajah Belanda terhadap para pejuang kemerdekaan Indonesia pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) menewaskan beberapa orang pimpinan pejuang dan puluhan orang anggota pasukan lainnya, di antaranya Chatib Sulaiman, Arisun Sutan Alamsyah, dan Kapten Thantowi.
-
Siapa yang mengorbankan anak-anak? Gundukan berukuran 60 x 20 meter itu berisi 76 anak-anak dan dua orang dewasa yang dikorbankan itu berkaitan dengan peradaban Suku Chimu, peradaban yang dikenal karena karya seni dan tekstilnya dari abad ke-12 hingga abad ke 15.
"Itu bukan gerakan keagamaan tapi gerakan kejahatan terhadap sebuah keluarga di Sigi yang sebabkan korban jiwa dan luka-luka," ungkap Mahfud.
Pemerintah sudah memerintahkan aparat keamanan untuk perketat penjagaan dan pengamanan dari ancaman teroris. Hal tersebut agar kejadian pembunuhan satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah tidak terulang kembali.
"Pemerintah juga perintahkan aparat keamanan untuk perkekat penjagaan dan pengamanan terhadap warga dari ancaman terorisme dari pihak yang mengancam ketertiban dan keamanan di wilayah itu," kata Mahfud.
Mahfud menegaskan pemerintah menjamin seluruh warga Indonesia termasuk Sigi terhindar dari teror dan kekerasan. Kemudian dia juga mengimbau kepada seluruh warga Sigi agar tidak terpancing dengan pihak tertentu.
"Peristiwa ini bukan peristiwa suku atau agama peristiwa ini dilakukan kelompok kejahatan MIT yang dipimpin Ali Kalora tidak bisa disebut wakili agama tertentu," ungkap Mahfud.
Dia menjelaskan aksi kelompok MIT itu untuk melakukan teror sehingga menciptakan kondisi yang tidak kondusif agar bangsa terpecah.
"Kepada tokoh agama pemerintah beharap agar menyebarluaskan pesan damai ke masyarakat karena sejatinya agama apapun hadir di dunia untuk bangun perdamaian dan persudaraan," kata Mahfud.
Mahfud menambahkan, pemerintah sudah bertemu keluarga korban dan memberikan langkah-langkah pemulihan. "Pemerintah sampaikan duka yang mendalam dan pemerintah telah bertemu dengan keluarga korban dan juga pemerintah sudah lakukan langkah-langkah pemulihan atau trauma healing," ungkap Mahfud.
Kekerasan terjadi di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada Jumat (27/11) pagi pukul 09 WITA. Empat orang yang merupakan satu keluarga dibunuh sejumlah orang.
Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, menjelaskan peristiwa bermula saat salah satu rumah warga didatangi sekitar delapan OTK. Orang tersebut masuk lewat pintu belakang mengambil beras kurang lebih 40 kilogram.
"Kemudian melakukan penganiayaan tanpa ada pernyataan apa pun, menggunakan senjata tajam tanpa perikemanusiaan mengakibatkan empat orang korban," kata Baso di Palu. Demikian dikutip dari Antara, Minggu (29/11).
Setelah itu, katanya, orang tak dikenal itu juga membakar kurang lebih enam rumah.
"Saya sendiri sudah cek langsung ke TKP kemarin dan dari enam rumah ini empat yang terbakar habis, dua hanya dapur bagian belakang itu pun bukan rumah inti rumah tambahan beratapkan alang-alang," sambungnya.
Belakangan setelah dilakukan pendalaman di lokasi kejadian, dapat dipastikan pelaku adalah anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaSaat ini, dua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka terkait pembubaran diskusi tersebut.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Distrik Bibida mengungsi ke Gereja Madi Distrik Paniai Timur
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
Baca SelengkapnyaAnggota Densus 88 yang ditangkap harus diinterogasi secara terbuka agar diketahui apa masalahnya.
Baca SelengkapnyaKini pelaku diburu polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan, para kiai memiliki pandangan politik yang berbeda-beda
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan, pihaknya akan fokus kepada aparat penegak hukum agar Indonesia menjadi negara adil.
Baca SelengkapnyaKedatangan Mahfud sendiri sudah mendapat sambutan hangat bernuansa Melayu di Bandara Raja Haji Abdullah.
Baca SelengkapnyaKondisi seketika mencekam karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut pelaku tindak keras dan intimidasi adalah masyarakat setempat dan juga ketua RT.
Baca Selengkapnya