Main di parit, Ifan tewas tenggelam
Merdeka.com - Balita berusia 1,5 tahun ditemukan tewas tenggelam di parit pembuangan air, Desa Air Panas Kecamatan Pendalian IV Koto Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Tiada seorang pun yang mengetahui balita bernama Ifan itu bermain di pinggiran parit berisi air penuh itu hingga jatuh dan tenggelam.
"Awalnya korban bermain di rumahnya, lalu berlanjut ke halaman rumah. Tak lama kemudian, korban bermain dekat pembuangan air parit lalu seketika dilihat saksi Sutiarti (bibinya), korban tercebur masuk parit," ujar Kapolres Rokan Hulu AKBP Yusup Rahmanto kepada merdeka.com, Kamis (29/3).
Sutiarti pun berteriak histeris hingga mengundang perhatian paman korban, Mukhtar. Melihat kondisi tersebut, Mukhtiar langsung terjun ke parit tersebut untuk menolong korban. Saat itu, posisi korban sudah telungkup di permukaan air.
-
Di mana lokasi sumur tempat wanita tua tersebut jatuh? Peristiwa itu terjadi di rumahnya Jalan Raya Hankam, Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Kenapa wajah mumi terlihat menjerit? Ilmuwan kini memiliki penjelasan mengapa perempuan itu tampak menjerit setelah menggunakan pemindaian CT untuk melakukan 'bedah virtual'. Ternyata dia mungkin meninggal dalam penderitaan dan mengalami bentuk kekakuan otot yang langka, yang disebut kejang kadaver, yang terjadi pada saat kematian.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
"Kemudian Mukhtar membawa korban ke Puskesmas Rokan untuk dilakukan pemeriksaan, namun korban tidak bernyawa lagi," kata Yusup.
Rasa sedih pun dirasakan Mukhtar dan keluarga korban, orangtuanya pun tak dapat membendung tangis setelah mengetahui anaknya sudah meninggal dunia. Pihak keluarga membawa korban kembali ke rumah untuk dikebumikan. Kepolisian juga datang untuk memintai keterangan keluarga korban.
"Pihak korban membuat surat pernyataan bahwa korban meninggal wajar. Pihak korban menerima ikhlas dan tidak perlu dilakukan visum dan otopsi serta tidak menuntut secara hukum pihak-pihak lain," jelas Yusup.
Yusup mengingatkan kepada para orangtua agar lebih ketat dalam mengawasi anak-anaknya bermain. Apalagi sang anak masih berusia di bawah 5 tahun.
"Agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali dan jangan sampai dialami masyarakat lainnya, jangan lepas pengawasan terhadap anak-anak yang masih kecil, harus selalu dikontrol," pungkas Yusup. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban yang sempat pingsan akhirnya dibawa petugas ke Puskesmas setempat untuk diberikan pertolongan serta perawatan intensif.
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal karena kelaparan atau kemungkinan hipotermia
Baca SelengkapnyaTIm Damkar membutuhkan waktu 30 menit untuk mengevakuasi korban.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaSeorang pria ditemukan tewas tenggelam di aliran kali di Kali Pesing, Jalan Kali Sekertaris, Kebon Jeruk Jakbar.
Baca SelengkapnyaAwalnya, korban bermain bersama kakaknya usia lima tahun dan temannya usia empat tahun di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaBerikut potret dua TNI berjibaku selamatkan petani yang terseret arus deras sungai Lekukan.
Baca SelengkapnyaDaya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca SelengkapnyaKedua orang tua bocah malang itu sama-sama bekerja di rumah sakit S.K Lerik Kota Kupang
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca Selengkapnya