Main di Pinggir Kali Parako Bojonggede, Bocah 2,5 Tahun Hilang
Merdeka.com - Nasib malang menimpa putra pasangan Hasanudin (26) dan Siti Muflikah (26), Hanif. Korban yang baru berusia 2,5 tahun hilang saat bermain di Kali Parako, Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Bojonggede.
Kapolsek Bojonggede Kompol Supriyadi mengatakan, peristiwa itu terjadi tadi siang pukul 12.30 WIB. Saat itu korban sedang bermain bersama Elvin, temannya. Mereka bermain di sekitar rumah. Namun tiba-tiba Mulyani mendengar anak kecil menangis.
“Saksi mendengar suara tangis anaknya yang saat itu sudah berada di pinggir kali,” katanya, Sabtu (26/12).
-
Kenapa kerabat pria itu melaporkan kehilangannya? Setelah menerima beberapa pesan yang mencurigakan dari ponsel pria itu, yang menginformasikan bahwa dirinya akan meninggalkan Spanyol dan membuang ponselnya, kerabatnya merasa curiga dan melaporkannya ke polisi.
-
Siapa yang nangis? Sesuai dugaan Mulan, momen pamitan ini diwarnai dengan tangis haru. Meskipun kepindahan sekolah sudah disetujui Muhammad Ali, dia tetap merasa sedih harus meninggalkan sekolah yang telah menjadi tempat belajarnya sejak tahun lalu.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang mengungkap kisah pilu kakek Hamid? Kisah pahit di usianya yang tak lagi muda itu diungkap dalam sebuah video singkat milik akun Instagram @undercover.id.
Kaget dan penasaran, saksi mendekati Elvin. Dengan masih menangis, Elvin menceritakan bahwa Hanif sedang berenang. Keluarga Hanif kemudian diberitahu dan peristiwa ini dilaporkan ke petugas.
“Polisi dan Tim Basarnas melakukan pencarian dan sampai pukul 19.00 WIB namun belum ditemukan,” ucapnya.
Untuk saat ini proses pencarian korban dihentikan karena lokasi sudah gelap. Dari ciri korban saat bermain menggunakan baju dan celana biru.
“Pencarian ditunda esok hari karena kondisi di TKP gelap,” tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa waktu yang lalu publik dikejutkan dengan kabar tenggelamnya dua bocah di Brebes.
Baca SelengkapnyaAwalnya, korban bermain bersama kakaknya usia lima tahun dan temannya usia empat tahun di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaSeorang saksi sempat melihat dan berusaha menyelamatkan anak itu, namun tidak berhasil.
Baca SelengkapnyaTernyata dua bocah yang dicari justru ikut menyaksikan proses evakuasi di kerumunan warga.
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut terjadi setelah panitia perlombaan layar menginstruksikan para atlet untuk merapat kembali ke pantai lantaran cuaca yang tidak mendukung.
Baca SelengkapnyaBalita itu pergi ke pantai sendirian untuk mencari ayahnya
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut awalnya terlihat tiga orang anak-anak sedang bermain hujan-hujanan di depan rumah.
Baca SelengkapnyaNF awalnya berenang di Waduk Tanah Merah bersama empat temannya yang lain.
Baca SelengkapnyaBocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.
Baca SelengkapnyaBeruntung, ada sejumlah warga yang sedang memancing dan melihat anak-anak tersebut tenggelam.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Tanjung Makmur, Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, gempar dengan tewasnya bocah perempuan akibat terjatuh ke kolam ikan.
Baca Selengkapnya