Main di saluran air Situ Gintung, dua bocah tewas terseret arus
Merdeka.com - Ini jadi perhatian para orang tua yang memiliki anak masih bocah. Lantaran tidak bisa berenang, seorang bocah tewas tenggelam di Situ Gintung, Ciputat Timur, Kota Tangsel, selasa (18/3).
Bocah malang tersebut bernama Muhammad Fikri (10). Dia tewas tenggelam setelah ditemukan warga di sana. Sedangkan rekannya Aris ditemukan dalam keadaan kritis.
Informasi yang dihimpun, saat siang hari keduanya sedang asyik bermain air di saluran air di bawah bendungan Situ Gintung. Namun tidak ada yang mengetahui jika keduanya terseret air.
-
Bagaimana pasangan ini meninggal? Beberapa laporan media mengklaim pasangan tersebut mati karena dirajam. Namun Papathanasiou mengatakan tidak ada bukti terkait klaim tersebut. Penyebab kematian pasangan ini masih misterius.
-
Kenapa sepasang kekasih itu dikubur bersama? Menurut para peneliti, penemuan makam semacam ini membantu menjelaskan konsepsi kehidupan sosial manusia dan kematian dengan lebih baik, juga sikap manusia pada zaman itu terhadap persoalan cinta, ketika samen leven (kohabitasi, hidup bersama tanpa ikatan pernikahan) antara kelompok etnis yang berbeda mendorong munculnya dan penyebaran etos pluralistik.
-
Mengapa pasangan ini dikuburkan dalam posisi berpelukan? 'Jenis penguburan dalam posisi meringkuk ini biasa di zaman Neolitikum, tapi penguburan dua orang secara spesifik dengan saling berpelukan itu salah satu contoh paling awal yang diketahui,' jelas arkeolog George Papathanassopoulos kepada Athens-Macedonia News Agency.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang dimakamkan di makam bersama? Makam ini milik Heinrich Kuhl dan Johan Conrad van Hasselt
-
Bagaimana orang-orang di makam itu meninggal? Mereka ditemukan di bagian kota yang tidak memiliki karakteristik umum dari sebuah pemakaman, menunjukkan tanda-tanda kematian yang kejam.
Sekitar pukul 17.00 WIB, tiba-tiba salah seorang warga berteriak melihat kepala bocah di permukaan air. Warga yang mendengar teriakan langsung mengerumuni lokasi tenggelamnya dua bocah tersebut.
"Warga langsung turun dan mengangkat bocah itu," kata saksi mata Yanto.
Namun, sayang saat diangkat ke permukaan, Muhammad Fikri sudah meninggal dunia. Saat itu, korban mengenakan celana pendek dan baju singlet putih.
"Yang satu lagi masih ada napasnya, sekarat. Tak lama polisi datang dan langsung dibawa ke rumah sakit UIN," ujarnya.
Waka Polsek Ciputat AKP Prayitno membenarkan peristiwa tersebut. Setelah menerima laporan dari warga. Pihaknya langsung memanggil tim identifikasi, lalu memasang garis polisi.
"Kedua korban sudah dibawa ke Rumah Sakit. Namun, Aris rekan korban juga akhirnya meninggal," katanya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu yang lalu publik dikejutkan dengan kabar tenggelamnya dua bocah di Brebes.
Baca SelengkapnyaDua bocah, Nurfaqiah Hadiawan (12) dan Rafih (12), ditemukan tewas tenggelam di Danau Puri Kartika, Kota Tangerang, Minggu (7/1) sekitar pukul 07.10 WIB.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal teridentifikasi atas nama Achir Bagus Dwi Ardhianto (12) dan Imam Suhada (53).
Baca SelengkapnyaKasi Operasi Kantor SAR Padang, Hendri mengatakan, empat orang tersebut terdiri dari Ibu dan 3 anaknya.
Baca SelengkapnyaKedua korban diketahui bermain di tiang bendera yang ada di halaman sekolah. Salah satu korban membuka baut penyangga sehingga tiang miring ke arah jalan.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca SelengkapnyaAwalnya, korban bermain bersama kakaknya usia lima tahun dan temannya usia empat tahun di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaPerempuan Dewasa dan Anak Kecil Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai Citarum
Baca SelengkapnyaTernyata dua bocah yang dicari justru ikut menyaksikan proses evakuasi di kerumunan warga.
Baca SelengkapnyaKekeringan air bersih akibat kemarau di Sumatera Selatan, memakan korban jiwa. Dua orang kakak beradik, tewas saat membersihkan sumur.
Baca Selengkapnya