Main korek api, dua balita di Riau tewas terbakar dalam mobil
Merdeka.com - Nyawa Kenxu (2 tahun) dan Gideon Malau (3 tahun) tak dapat tertolong setelah mobil yang mereka tempati terbakar di Kecamatan Kandis Kabupaten Siak, Riau. Tubuh kedua bocah itu hangus terbakar setelah korek api yang dimainkan keduanya membakar jok mobil sehingga merembet dan melahap habis mobil orangtuanya tersebut.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo Sik kepada merdeka.com Selasa (22/9) mengatakan jenazah Kenzu ditemukan dalam kondisi gosong dengan posisi tertelungkup di kursi tengah. Sedangkan jenazah Gideon berada di luar dan mengalami luka bakar parah di wajah dan badannya.
Warga setempat yang berusaha menyelamatkan Gideon ke Rumah Sakit, tak berhasil. Bocah malang ini tak sanggup bertahan dan akhirnya meninggal dunia.
-
Bagaimana mobil itu terbakar? Dikutip dari unggahan Instagram resmi @humasjakfire, kejadian itu terjadi pada Sabtu, 6 April 2024 malam. Disebutkan, bahwa petasan yang dinyalakan remaja konvoi mengenai mobil. Akibatnya, api menyala di bagian kap mobil.
-
Siapa yang diduga menyebabkan mobil terbakar? Polsek Kembangan turut tangan mengusut kejadian terbakarnya sebuah mobil diduga akibat petasan yang diledakan pengendara motor saat konvoi di pintu keluar tol Kembangan, Jakarta Barat.
-
Apa penyebab kebakaran? 'Dugaan penyebab korsleting listrik pada kulkas,' kata Huda dalam keterangannya, Sabtu (30/3).
-
Mengapa kecelakaan maut itu terjadi? Insiden ini berawal dari mobil yang digunakan keluarga tersebut melambat karena adanya perbaikan jalan. Sayangnya, truk pasir yang ada di belakangnya tidak dapat mengerem dengan tepat sehingga menyebabkan tabrakan.
-
Kapan mobil itu terbakar? 'Sedang kita lakukan penyelidikan,' kata Kapolsek Kembangan, Kompol Billy Gustiano Barman saat dikonfirmasi, Minggu (7/4). Polisi juga masih mendalami pelaku konvoi. Sementara untuk korban luka dari insiden tersebut dipastikan nihil, karena pengemudi mobil berhasil menyelamatkan diri.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
"Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (21/9) kemarin, di bengkel Martha Jaya, Jalan Raya Pekanbaru-Duri, KM 80, kecamatan Kandis," ujar Guntur.
Kejadian tragis berawal saat Kenzi dan Gideon bermain di dalam mobil yang diparkir di bengkel tersebut. Mereka juga membawa korek api ke dalam dan memantiknya. "Percikan api itu yang diduga menyambar jok mobil yang terbuat dari busa, hingga api langsung merembet ke bagian dalam lainnya," terang Guntur.
Karena masih kecil, kedua bocah malang tersebut pun tak berdaya untuk menyelamatkan diri, sampai akhirnya warga yang menyaksikan kobaran api langsung mendekati mobil tersebut dan berupaya memadamkan dengan api.
"Setelah api padam, sang ayah yang sehari-hari bekerja sebagai sekuriti di bengkel tersebut kemudian membuka pintu mobil untuk memastikan keadaan," katanya.
Alangkah kagetnya sang ayah itu ketika melihat kedua anaknya ikut terbakar dalam mobil itu. "Kita sudah melakukan olah TKP kemarin dan meminta keterangan beberapa saksi," kata Guntur.
Menurut Guntur, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan langsung membawa jenazah bocah malang tersebut ke rumah duka, tak jauh dari lokasi bengkel berada. Kuat dugaan, kejadian miris ini disebabkan karena sang ayah lalai menjaga kedua anaknya tersebut. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketika kebakaran kedua balita malang tersebut sedang tertidur dengan kondisi rumah dikunci dari luar
Baca SelengkapnyaBapak dan anak di Kelurahan Satreyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, tewas diduga karena menghirup asap pompa diesel yang digunakan untuk mengairi sawah.
Baca SelengkapnyaMenurut Sutanto, sumber api saat ini diduga berasal dari rumah ketiga balita yang tewas dalam kebakaran tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban yakni Nadila (13 tahun), dan dua anak kembar laki-laki berusia 10 tahun bernama Balki dan Balkia.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga, rumah tersebut terbakar akibat korsleting listrik. Hal itu dikuatkan keterangan dari beberapa saksi.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, dua orang yakni sopir dan kernet. Dua orang diamankan yakni Agustinus Woda (37) dan Arsyad (55).
Baca SelengkapnyaKedua korban diduga sepasang kekasih. Inisialnya ZF (22) dan WM (24). Belum terang benar penyebab kedua korban tewas meskipun telah dilakukan visum luar.
Baca SelengkapnyaApi muncul dari atap rumah lalu cepat membesar karena seluruh rumah terbuat dari kayu yang sudah lapuk.
Baca SelengkapnyaSaat kebakaran terjadi, pemilik rumah bersama orang tua kedua korban berangkat ke desa lain untuk mengikuti acara adat Tarik Batu.
Baca SelengkapnyaOrang tua syok saat tahu dua anak sudah mengapung satu lagi hilang
Baca SelengkapnyaKedua orang tua bocah malang itu sama-sama bekerja di rumah sakit S.K Lerik Kota Kupang
Baca SelengkapnyaKeduanya membakar lahan kebun karet mereka yang sudah tidak produktif untuk ditanami kopi.
Baca Selengkapnya