Main seluncuran, Dimas tewas di Sungai Banjir Kanal Barat Semarang
Merdeka.com - Diduga tidak bisa berenang, sebanyak tiga orang bocah pelajar SMP Trimulya Kota Semarang Jumat (8/4), tenggelam saat bermain luncuran di bendungan atau pintu air Banjir Kanal Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Tiga bocah yang tenggelam di Sungai Banjir Kanal yang dikenal dengan Kawasan Plered yaitu Teguh Aditia warga Jalan Dr Ismail, Simongan, Kecamatan Semarang Barat. Lalu, Yuda warga Srinindito, Kelurahan Simongan, Kota Semarang. Teguh dan Yuda berhasil diselamatkan oleh warga yang saat itu sedang mengail ikan dipinggiran sungai Pleret. Kemudian korban nahas yang ditemukan sudah tidak bernyawa adalah Dimas warga Srinindito RT 6/III, Kelurahan Simongan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.
"Sekitar puku; 15.00 WIB, saya melihat dua anak itu teriak-teriak minta tolong, keduanya sudah kelelep di tengah. Lalu saya turun nyebur tangan mereka saya tarik. Tapi yang satunya tidak sempat dan sudah tenggelam," ungkap Rohidin warga warga Bojongsalaman, Kota Semarang saat ditemui di tempat kejadian kepda merdeka.com, Jumat (8/4).
-
Bagaimana cara anak itu meninggal? Antropologi fisik di lokasi menyatakan bocah itu berusia 10 tahun saat meninggal dengan gigi terkikis dan tanda-tanda infeksi didalam mulutnya.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa yang terjadi pada bocah tersebut? Tampak kepala seorang bocah tersangkut di kolong roda bus. Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Dimana pemuda itu meninggal? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
Saksi korban Teguh menceritakan, kejadian bermula saat ketiga bermain luncuran dipinggiran Bendungan Sungai Banjir Kanal Barat Semarang. Namun, ketiganya terus bermainan air dan tidak sadar hingga luncuran di tengah sungai tersebut hingga telanjang.
"Tadi pulang sekolah, pukul 14.00 WIB janjian ketemu di Banjir Kanal sini, naik sepeda, yang ngajak Dimas. Terus main pelorotan ke tengah sungai," kata dia.
Sedangkan saksi korban Yuda mengakui hal sama sebelum tenggelam dirinya bersama dua temanya tersebut hanya bermain air luncuran ditengah sungai. Namun, setelah berulang kali luncuran yang terkahir tidak sengaja kelewat hingga dilokasi bendungan yang airnya dalam.
"Sudah empat kali plorotan (luncuran) yang terkahir itu kelewat tercebur yang dalam. Saya kelep, lalu ditolong Yuda, tapi dia (Yuda) malah kelep," ujarnya.
Selanjutnya, Dimas yang tenggelam tersebut terus dilakukan upaya pencarian oleh Hendrik Cahyawadi (50) warga Bulu Stalan V Nomor 659, Kelurahan Bulu Stalan, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, yang merupakan nelayan warga sekitar.
Sekitar setengah jam melakukan upaya pencarian, dirinya berhasil menemukan tubuh Dimas di kedalaman air kurang lebih dua meter. Dimas, ditemukan dalam kondisi meninggal keadaanya telanjang dan hanya mengenakan celana dalam warna coklat.
"Waktu pertama kali menemukan saya gagapi (raba) di dalam air dan memegang tangannya, kemudian saya urutkan ternyata kepalanya terjepit dua batu. Saya temukan di ke dalamanan ya sekitar 2 meter, saya saja tenggelam," tuturnya.
Usai ditemukan, korban Dimas mengalami beberapa luka yang diduga terbentur bebatuan. Korban meninggal mengalami luka lecet di bagian dada dan ketika ditemukan jasadnya juga telah mengeluarkan darah dari hidungnya.
"Badanya ada yang lecet, terua pada saat saya angkat hidungnya nyembur (mengeluarkan) darah dari hidungnya dan keluar busa air dari mulutnya," tambahnya.
Usai berhasil dievakuasi, jenazah Dimas kemudian diangkat dan langsung dibawa masuk ke mobil ambulans. Saat ini, jenasah dibawa ke RSUP Dr Kariadi Kota Semarang di Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang untuk dilakukan autopsi.
Sementara dua saksi korban Teguh dan Yudhi sampai petang tadi masih dimintai keterangan oleh petugas di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolrestabes Semarang guna penyelidikan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaKapolsek Cilandak Kompol Wahid Key menyebut kejadian malang itu terjadi sekira pukul 17.00 WIB tadi sore.
Baca SelengkapnyaLima siswa sekolah dasar (SD) terseret ombak saat bermain bola di Pantai Bosowa Metro Tanjung Bunga Makassar pada libur Hari Kemerdekaan , Kamis (17/8) sore.
Baca SelengkapnyaSiswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSeorang saksi sempat melihat dan berusaha menyelamatkan anak itu, namun tidak berhasil.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Tanjung Makmur, Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, gempar dengan tewasnya bocah perempuan akibat terjatuh ke kolam ikan.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu yang lalu publik dikejutkan dengan kabar tenggelamnya dua bocah di Brebes.
Baca SelengkapnyaBeruntung, ada sejumlah warga yang sedang memancing dan melihat anak-anak tersebut tenggelam.
Baca SelengkapnyaAwalnya, korban bermain bersama kakaknya usia lima tahun dan temannya usia empat tahun di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca Selengkapnya