Maju Pilkada Lewat Partai Lain, Sejumlah Kader PDIP di Jateng Dipecat
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Tengah (Jateng) memecat lima kadernya karena dianggap membelot atau memihak ke partai lain pada Pilkada Serentak 2020. Surat pemecatan para kader tersebut bahkan telah diterbitkan DPP PDIP.
Kelima kader yang dipecat PDIP yakni Bupati Semarang, Mundjirin, dan anaknya, Biena Munawa Hatta (Kabupaten Semarang), Dwi Astutiningsih (Blora), Mugiyono (Demak) dan Harjanta (Klaten).
Sekretaris DPD PDIP Jateng, Bambang Kusriyanto, mengatakan tiga dari dua kader itu dipecat karena maju atau mencalonkan diri pada Pilkada 2020 bersama partai lain, atau bukan dari kubu yang diusung PDIP.
-
Siapa yang dipecat oleh PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang dipecat dari partai politik? Sayangnya, pada tahun 2018, ia dipecat dari partai tersebut karena dituduh melakukan kecurangan suara pada pemilu sebelumnya.
-
Kenapa caleg terpilih PDIP mundur? 'Sebelum mereka bertempur ada aturan main itu namanya, mereka (enam caleg) surat pengunduran diri termasuk saya. Sudah proses nanti kalau terjadi permasalahan ini diselesaikan dengan kemenangan di wilayah itu,' kata Sekretaris DPD PDIP Jateng, Sumanto Rabu (5/6).
-
Apa yang dilakukan PDIP saat Rakernas ke-5? Hasto mengatakan, PDIP didasarkan pada kekuatan kolektif seluruh anggota mulai dari tingkat anak ranting hingga Satgas Partai. Menurutnya, kekuatan itu menyatu dengan akar rumput.'Karena partai ini didasarkan kepada kekuatan kolektif dari seluruh anggota, dari tingkat anak ranting, ranting, PAC, satgas partai. Dan itu adalah sumber kekuatan partai yang menyatu dengan akar rumput,' tuturnya.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
"Melanggar disiplin partai dan tidak tegak lurus rekomendasi partai pada Pilkada. Justru malah maju dengan partai lain, sanksinya pemecatan," kata Bambang Kusriyanto, Semarang, Jumat (23/10).
Bambang juga membantah anggapan banyak kader PDIP yang membelot pada Pilkada kali ini. "Kalau lima saya rasa tidak sebanding dengan jumlah kader PDIP yang tersebar di Jateng. Bukan soal banyak sedikit, tapi lebih kepada konsekuensi menjadi kader," jelasnya.
Adapun ketiga kader mencalonkan diri bersama partai lain itu yakni Dwi Astutiningsih yang maju Pilkada Blora melalui Partai Demokrat. Padahal PDIP telah mengusung Arif Rohman-Tri Yulisetyowati.
Sedangkan Mugiyono maju sebagai calon bupati Demak bersama Partai Gerindra. Mugiyono menggandeng Badarudin Ma'shum (Gus Bad). Mugiyono yang kini kader Gerindra memilih menyeberang setelah PDI Perjuangan memberikan rekom ke Eistianah-Ali Makhsun.
Harjanta dipecat karena maju Pilkada melalui partai lain. Padahal di Pilkada Klaten 2020, PDIP sudah memberikan rekomendasi kepada pasangan Sri Mulyani-Yoga Hardana.
Sementara itu dua kader dipecat karena mendukung anggota keluarga yang mencalonkan diri sebagai calon bupati. Mereka yakni Bupati Semarang, Mundjirin, dan anaknya Biena Munawa Hatta, yang menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Semarang, dipecat sebagai kader PDIP karena dianggap mendukung Bintang Narsasi yang maju sebagai calon bupati di Pilkada Kabupaten Semarang 2020. Bintang Narsasi merupakan istri Mundjirin, dan juga ibu Biena Munawa Hatta.
PDIP Kabupaten Semarang sendiri mengusung paslon Ngesti Nugraha-Basari (Ngebas) di Pilkada Kabupaten Semarang.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KomandanTe bagian dari strategi pemenangan elektoral terpimpin secara gotong royong yang bertumpu pada mesin partai untuk memenangkan PDIP di Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaBudiman mengaku legowo menghadapi pemecatan tersebut.
Baca SelengkapnyaLima kader PDIP yang melayangkan gugatan SK DPP PDIP mengaku dijebak. Mereka pun mengungkap siapa yang menjebaknya.
Baca SelengkapnyaMardiono mengibaratkan hal itu sebagai seorang yang mencuri sendal saat salat Jumat.
Baca SelengkapnyaKomandante bagian wilayah tempur yang telah dibagi dan disepakati oleh masing-masing caleg yang bakal bertempur.
Baca SelengkapnyaAturan sistem tertuang dalam Peraturan Partai (PP) nomor 01 tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung orang yang mau maju Pilkada tapi tak mau berpartai
Baca SelengkapnyaLima kader PDIP mengaku dijebak serta ditipu untuk memberikan tanda tangan
Baca SelengkapnyaPemecatan buntut Budiman mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, PDIP mulai tancap gas lagi berkomunikasi dengan berbagai kelompok.
Baca SelengkapnyaPilkada Sumut 2024: PDIP Tak akan Terima Berkas Pendaftaran Bobby Nasution Karena Sudah Dipecat
Baca SelengkapnyaKomaruddin mengatakan mahkamah partai tidak hanya memecat Tia Rahmania, tetapi juga Rahmad Handoyo.
Baca Selengkapnya