Makan Ayam Geprek Super Pedas jadi Modus Pencabulan 15 Siswa oleh Pembina Pramuka
Merdeka.com - Makan ayam geprek super pedas, menjadi salah satu syarat agar sejumlah siswa dapat masuk dalam grup inti pramuka 'minion'. Namun sayang, berawal dari ayam geprek inilah, belasan siswa justru dicabuli oleh sang pembina pramuka.
Modus makan ayam geprek ini merupakan salah satu bagian dari tujuh syarat agar para siswa bisa masuk grup inti pramuka binaan Rahmat Santoso Slamet alias Memet, tersangka pencabulan 15 belas siswa di Surabaya.
"Bagi mereka yang dapat memenuhi tujuh syarat yang telah ditetapkan, maka para siswa tersebut akan dapat menjadi bagian dari grup inti pramuka bernama 'minion' yang dibentuk oleh tersangka," ujar Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Festo Ari Permana, Selasa (23/7).
-
Apa yang dimaksud dengan ayam geprek? Nama 'geprek' berasal dari cara penyajiannya di mana ayam goreng crispy dipukul-pukul atau digeprek menggunakan ulekan agar daging ayam lebih empuk dan bumbu sambal meresap.
-
Snack anak ayam itu apa? Jawaban snack anak ayam MPLS ini adalah snack Chiki. Anda mungkin tahu dengan snack Chiki ini. Identik dengan warna kuning, makanan ringan ini memiliki sosok gambar anak ayam di bungkusnya. Oleh karena itu, jawaban untuk snack anak ayam yang paling cocok adalah Chiki.
-
Apa snack anak ayam MPLS? Snack anak ayam dalam konteks Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) adalah Chiki.
-
Apa yang dimakan anak-anak? Kotak berisi nasi putih lengkap dengan lauk ayam goreng, tumis sayur dan telur rebus telah tersedia di hadapan mereka. Ada juga menu tambahan berupa pisang, susu, dan air putih.
-
Bagaimana teka-teki snack anak ayam MPLS? Biasanya, setiap keperluan akan diberikan petunjuk berupa teka-teki sehingga mendorong siswa untuk berpikir kreatif.
-
Kenapa camilan martabak mini cocok untuk anak sekolah? Camilan memang menjadi salah satu makanan yang banyak digemari orang. Apalagi ada berbagai jenis camilan yang dapat dibuat atau dibeli di pasaran. Mulai dari yang bercita rasa gurih, manis, panas hingga dingin. Bukan hanya orang dewasa saja, anak-anak pun banyak yang menyukai camilan.
Ia menambahkan, ke tujuh syarat tersebut harus dilakukan di rumah tersangka, yakni di Kupang Segunting, Tegalsari, Surabaya. Tersangka, akan meminta satu persatu anak didiknya, datang ke rumahnya dengan alasan menempuh tes pramuka.
Ke tujuh syarat yang harus dilakukan itu antara lain beraktifitas berbagai bentuk di rumah tersangka dengan telanjang, beraktifitas seksual, hingga makan ayam geprek yang super pedas.
Jika mereka lulus dalam tes ini, maka para siswa tersebut akan diterima di dalam grup inti bernama minion bentukan tersangka.
"Ya itu sebenarnya hanya modus tersangka saja, agar dapat mencabuli korbannya," tambahnya.
Terkait dengan hal ini, pihaknya masih terus akan melakukan pengembangan penyidikan. Sebab, meski yang melapor hanya 3 siswa, namun polisi menemukan setidaknya ada 12 siswa lain yang pernah mengalami pelecehan seksual.
"Kita masih terus kembangkan kasus ini. Tidak menutup kemungkinan ada korban yang lain," tegasnya.
Sebelumnya, tersangka Rahmat mengakui, pertama kali ia melakukan pencabulan tersebut pada 2016 lalu. Korbannya pertama kali, adalah anak didiknya yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP.
"Pertama kali 2016, dengan anak kelas 2 (SMP)," ujarnya, Selasa (23/7).
Bukan tanpa alasan. Ia melakukan pencabulan itu, karena dirinya juga pernah dilecehkan secara seksual. Namun, ia mengaku tidak ingat kapan persisnya dan siapa pelaku yang pernah mencabulinya.
"Seingat saya pernah jadi korban pelecehan," ujarnya singkat.
Ia mengatakan, dirinya sebenarnya tidak hanya tertarik pada kaum sejenis saja. Namun, ia mengaku juga tertarik pada lawan jenis. Ia bahkan mengaku juga memiliki ketertarikan pada lawan jenis.
Namun, ia tidak bisa menjawab secara lugas, mengapa korbannya anak laki-laki semua. "Tidak ada maksud ketertarikan (pada laki-laki saja)," katanya.
Tersangka, diketahui telah melakukan aksi cabul ini pada siswa laki-laki sejak pertengahan 2016 lalu hingga terakhir pada 13 Juli 2019. Setidaknya, ada 15 murid yang telah menjadi korbannya. 3 diantaranya, telah melapor ke polisi. Tersangka Rahmat sendiri, mengaku menjadi pembina pramuka sejak 2015 lalu.
Modusnya, tersangka mewajibkan pada korban yang mengikuti seleksi grup pramuka inti bernama 'minion', di rumah tersangka, di Jl. Kupang Segunting, Kec. Tegalsari, Surabaya.
Agar dapat mendekati para korbannya, tersangka selalu meminta pada para kader pramuka laki-laki yang berumur antara 14 hingga 16 tahun, bertandang ke rumahnya untuk mengikuti tes khusus.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembina pramuka ini tega mencabuli siswi-siswi binaannya tanpa memikirkan masa depan para korban
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penyelidikan sementara perundungan hingga penganiayaan itu terjadi lantaran adanya konflik yang melibatkan dua geng di sekolah.
Baca SelengkapnyaSnack anak ayam sering jadi teka-teki MPLS. Ini jawaban snack anak ayam MPLS dan teka-teki MPLS lainnya.
Baca SelengkapnyaIdentik dengan warna kuning, makanan ringan ini memiliki sosok gambar anak ayam di bungkusnya.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus perundungan terhadap MH (14), siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan.
Baca SelengkapnyaKasus pengeroyokan bermula dari kesalahpahaman terkait keanggotaan korban dalam Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaMenjanjikan agar korban bisa lulus ujian masuk TNI dan Polri membuat pelaku bisa melakukan pelecehan. Bahkan dia juga menyimpan foto bugil para korban.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan siswa Seba Polri yang dengan gagap dan gemetar membacakan janji siswa demi sebuah potong roti.
Baca SelengkapnyaSimulasi makan siang gratis ini menghadirkan empat menu, mulai dari gado-gado hingga siomay. Berikut penampakannya!
Baca SelengkapnyaAksi penyekapan dan pemerkosaan secara bergiliran selama tiga hari oleh 10 pelaku terhadap siswi SMP di Lampung Utara, Lampung, NA (15), sudah terencana.
Baca SelengkapnyaAdapun menu makan siang gratis simulasi ala SMPN 1 Darul Imarah sangat beragam
Baca SelengkapnyaKorban tidak bisa melawan dan terlihat hanya berusaha menutupi wajah dan kepalanya dengan tangan.
Baca Selengkapnya