Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Makan di Kantin Gas Methan di Semarang bisa dibayar pakai sampah

Makan di Kantin Gas Methan di Semarang bisa dibayar pakai sampah pasutri buka kantin sampah. ©2016 merdeka.com/parwito

Merdeka.com - Sebuah warung menjual makanan di Semarang ini punya terobosan unik. Pemiliknya, Suyatmi (42) dan Sarimin (54), membolehkan pelanggannya membayar makanan dengan sampah plastik.

Warga Kota Semarang, Jawa Tengah itu membuka warung di Kawasan Tempat Pembuangan Ankhir (TPA) Jatibarang. Dibantu oleh pihak pengelola TPA Jatibarang, Suyatmi dan suaminya memanfaatkan warungnya bagi para pengepul atau pemulung memburu plastik di area Kota Semarang. Padahal, saat ini pemerintah getol mengurangi sampah plastik.

Cara berjualan dilakukan oleh pasutri itu tergolong unik. Setiap pembeli makanan atau minuman di kantinnya diwajibkan membawa sampah plastik.

Orang lain juga bertanya?

"Setiap kilonya plastik tersebut ditimbang, dan dihargai di sini perkilonya Rp 400. Jika mereka sekali makan minimal harus membawa 20 kilogram sampah plastik, karena sekali makan mereka menghabiskan uang antara Rp 6000 sampai Rp 8000," kata Suyatmi saat ditemui di warungnya, Senin (14/3).

Suyatmi mengatakan, sampah plastik bisa ditukarkan di warung miliknya hanya jenis sampah plastik bisa didaur ulang. Beberapa sampah plastik itu adalah gelas plastik dan botol bekas air mineral, tas plastik bekas, dan sejenisnya.

"Jika ada selisih antara hasil timbangan plastik yang mereka bawa ke sini dan harga pembelian makanan, maka sisa atau selisih nilai uangnya secara otomatis dianggap sebagai tabungan mereka (pembeli) di sini," ujar Suyatmi.

Suami Suyatmi, Sarimin, menyatakan inisiatif mendirikan warung bernama 'Kantin Gas Metana' sejak dua bulan lalu, atau tepat pada 1 Januari 2016. Mereka juga tinggal di warung itu.

"Awalnya, saya jualan makanan di sini sudah selama satu tahun. Makanannya khusus bagi para teman-teman pemulung dan pekerja di Kawasan TPA Jatibarang. Namun, karena para pemulung yang tidak pasti memiliki uang kerap berutang di warung. Dari situ saya mikir, mereka sering utang makan karena sampah yang dikumpulkan belum menghasilkan uang. Akhirnya saya minta mereka bayar pakai plastik saja," kata Sarimin yang asli Rembang, Jawa Tengah.

Sistem pembayaran dengan menggunakan sampah plastik ini, menurut Sarimin, ternyata membawa keuntungan tersendiri.

"Setiap satu kilogram plastik yang dibeli seharga Rp 400 biasanya saya jual kepada pengepul sampah seharga Rp 500. Sehari kami bisa dapat 2 kwintal plastik yang dikumpulkan 20 pemulung. Biasanya kalau sudah saya dapat satu sampai dua ton lalu diangkut. Saya untung dari plastik dan dagangan nasi," ujar bapak dua anak ini.

Ada keuntungan lain didapat Sarimin dan Suyatmi. Mereka juga memanfaatkan gas metana (CH4) atau biogas diproduksi dari sampah-sampah di TPA Jatibarang secara gratis.

"Bahan bakar gas dari sampah kami jadikan sebagai pengganti gas elpiji. Bisa kami gunakan secara gratis untuk memasak bahan makanan yang kami jual di warung. Seperti memasak nasi, lauk pauk, gorengan hingga merebus air," ucap Sarimin.

Selama dua bulan berdagang makanan, keduanya mengaku tidak pernah merugi. Bahkan dalam sebulan, pasutri ini bisa mengantongi keuntungan rata-rata antara Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta rupiah.

"Lumayan lah. Bisa untuk biaya sekolah untuk kedua anak-anak kami," tutup Sarimin. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Desa di Banyumas Raup Omzet Rp140 Juta dari Kelola Sampah, Ini 5 Faktanya
Desa di Banyumas Raup Omzet Rp140 Juta dari Kelola Sampah, Ini 5 Faktanya

Dalam sehari, mereka bisa mengolah sekitar 15 ton sampah.

Baca Selengkapnya
Jadi Pahlawan Daur Ulang, Usaha Nasabah PNM Makin Gemilang
Jadi Pahlawan Daur Ulang, Usaha Nasabah PNM Makin Gemilang

Bergabung sebagai nasabah PNM Mekaar sejak tahun 2019, Ia melihat potensi usaha kerajinan dengan omset yang menjanjikan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Mereka yang Hidup dari Sampah, Beginilah Perjuangannya Setiap Hari
FOTO: Potret Mereka yang Hidup dari Sampah, Beginilah Perjuangannya Setiap Hari

Sasaran mereka mengumpulkan barang bekas seperti botol plastik, kertas dan kabel lalu dijual kembali ke pengepul.

Baca Selengkapnya
Pria Sragen Ciptakan Inovasi Biogas Kemasan Kaleng, Berikan Keuntungan Bagi Peternak
Pria Sragen Ciptakan Inovasi Biogas Kemasan Kaleng, Berikan Keuntungan Bagi Peternak

Harga biogas kaleng hasil inovasi Sugiyono lebih murah dibandingkan dengan gas pada umumnya.

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik Kabupaten Banyumas Dinobatkan Daerah Pengelola Sampah Terbaik se-Asia Tenggara
Cerita di Balik Kabupaten Banyumas Dinobatkan Daerah Pengelola Sampah Terbaik se-Asia Tenggara

Terpilihnya Banyumas menjadi tuan rumah acara tersebut karena reputasinya sebagai salah satu daerah yang memiliki inovasi dalam pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya
Ajak Masyarakat Tepi Sungai Citarum Kelola Sampah, Kolabs Yayasan Bening Saguling & BRI Peduli
Ajak Masyarakat Tepi Sungai Citarum Kelola Sampah, Kolabs Yayasan Bening Saguling & BRI Peduli

Sampah yang menumpuk di sungai masih menjadi salah satu isu lingkungan yang mendapatkan perhatian serius.

Baca Selengkapnya
Warung Tertinggi di Atas Gunung Sampah Bantargebang, Dagangan Dipenuhi Lalat
Warung Tertinggi di Atas Gunung Sampah Bantargebang, Dagangan Dipenuhi Lalat

Warung yang mengikuti kemana pemulung bekerja. Warung ini bisa menghasilkan cuan hingga Ro900 ribu sehari.

Baca Selengkapnya
Sampah Ditukar dengan Sembako, Ibu-Ibu di Cilacap Terapkan Cara Kreatif Ini untuk Kelola Sampah
Sampah Ditukar dengan Sembako, Ibu-Ibu di Cilacap Terapkan Cara Kreatif Ini untuk Kelola Sampah

Konsep ekonomi sirkular ini bisa menjadi salah satu cara untuk mewujudkan lingkungan yang baik dan kemakmuran ekonomi.

Baca Selengkapnya
Cara Bandara Ahmad Yani Semarang Kelola Sampah, Gandeng Pembudidaya Maggot
Cara Bandara Ahmad Yani Semarang Kelola Sampah, Gandeng Pembudidaya Maggot

Penanganan terhadap sampah perlu serius dilakukan agar tidak berdampak buruk pada lingkungan.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Sampah Menumpuk di Tepi Jalan, Kini Tempat Pembuangan Sampah di Tuban Bisa Hasilkan Rp13 Juta per Bulan
Berawal dari Sampah Menumpuk di Tepi Jalan, Kini Tempat Pembuangan Sampah di Tuban Bisa Hasilkan Rp13 Juta per Bulan

Keberadaan TPS ini menjadi sumber rezeki bagi warga setempat.

Baca Selengkapnya
Menyulap Sampah Galon Menjadi Pundi-Pundi Rupiah
Menyulap Sampah Galon Menjadi Pundi-Pundi Rupiah

Sampah galon air mineral kini menambah rentetan masalah limbah plastik. Jika tak dikelola dengan benar atau didaur ulang, galon air mineral akan menjadi limbah sampah plastik yang mencemari bumi.

Baca Selengkapnya
Transaksi Penjualan UMKM di Pertamina SMEXPO Tembus Rp270 Juta Selama Tiga Hari
Transaksi Penjualan UMKM di Pertamina SMEXPO Tembus Rp270 Juta Selama Tiga Hari

Nikho juga sangat mengapresiasi antusiasme warga dan partisipasi UMKM yang begitu besar dalam acara ini.

Baca Selengkapnya