Makna pidato Jokowi di atas kapal pinisi

Merdeka.com - Pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo dam Jusuf Kalla kemarin melakukan pidato di lokasi unik selepas menghadiri penetapan hasil penghitungan suara di Komisi Pemilihan Umum. Keduanya memilih sebuah kapal pinisi sebagai tempat mengabadikan momen bersejarah itu.

Ada alasan dan pesan ingin disampaikan Jokowi dengan berpidato di atas kapal pinisi bernama 'Hati Buana Setia.' Dia merasa hal itu sebagai simbol dari titik tolak perjuangan membangun Indonesia dari sisi maritim. Jokowi juga meminta supaya selepas penetapan pemenang pilpres tidak lagi diisi dengan ketegangan politik di tengah masyarakat.

Pidato di atas pinisi, awalan membangun kelautan Indonesia

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) memilih kapal pinisi yang berada di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, untuk menjadi lokasi penyampaian pidato kemenangannya. Alasan pemilihan tempat ini adalah untuk mengembalikan semangat Indonesia sebagai negara maritim.Anggota tim pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) Aria Bima mengatakan, pemilihan kapal pinisi dan Pelabuhan Sunda Kelapa memiliki alasan fundamental. Dia mengungkapkan, dengan penyampaian pidato kemenangan ini, maka semangat Indonesia sebagai negara maritim kembali."Ini menunjukkan dimulainya kemaritiman Indonesia sebagai negara maritim. Ini juga termasuk dalam program Pak Jokowi mengenai ekonomi laut yaitu jalan tol laut," ungkapnya saat dihubungi merdeka.com, kemarin.Jokowi dan JK memiliki visi dan misi untuk membangun jalur perdagangan melalui laut, atau biasa disampaikan dengan istilah Tol Laut. Karena dengan ini maka menjadi simbol visi dan misi dimulai."Sehingga ini menjadi awal untuk memulai visi misinya," tutupnya.

Salam tiga jari, simbol persatuan Indonesia

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengajak semua lapisan masyarakat melupakan panasnya pertarungan pemilihan umum presiden. Jokowi ingin semua rakyat bersatu membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik."Kita kuat karena bersatu, kita bersatu karena kita kuat. Salam tiga jari, Persatuan Indonesia," kata Jokowi didampingi Jusuf Kalla di Dermaga 9 Pelabuhan Sunda Kelapa, kemarin.

Jokowi minta lepaskan embel-embel politik

Jokowi juga meminta agar embel-embel nomor satu dan dua sebagai identitas capres tak dibawa-bawa lagi. Menurutnya, simbol itu hanya berlaku sementara, tetapi ke depan semua rakyat harus bersatu."Lupakan lah nomor satu dan nomor dua. Mari kembali ke Indonesia yang satu, Indonesia Raya," kata mantan wali kota Solo itu.Jokowi juga yakin bersama JK bisa menjadikan Indonesia lebih berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara budaya. Dia ingin kesejahteraan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan anak bangsa."Inilah saatnya bergerak bersama. Mulai sekarang petani kembali ke sawah, nelayan kembali ke laut, anak-anak kita kembali ke sekolah, pedagang kembali ke pasar, buruh kembali ke pabrik dan karyawan kembali bekerja ke kantor," jelasnya.

Jokowi sebut Prabowo sahabat

Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) hadir di atas kapal pinisi untuk menyampaikan pidato kemenangannya. Di awal pidatonya, Jokowi menyebut Prabowo-Hatta sebagai sahabat."Baru saja KPU telah menetapkan kami berdua Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden RI terpilih 2014-2019," kata Jokowi yang memakai batik coklat di atas kapal bernama Hati Buana Setia yang bersandar Dermaga 9, Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Selasa (22/7). Di sebelah Jokowi, JK berdiri dengan memakai batik biru."Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Hatta Rajasa yang telah menjadi sahabat kami dalam berkompetisi," ujar Jokowi.Jokowi mengatakan, kemenangan ini adalah kemenangan rakyat Indonesia. Dia berharap kemenangan ini bisa membawa rakyat Indonesia untuk berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara budaya.