Makna Strategis Kota Surakarta Bagi Implementasi Gerakan Revolusi Mental
Merdeka.com - Kota Surakarta memiliki makna yang strategis dan dapat menjadi contoh bagi kota maupun provinsi lainnya dalam mengimplementasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Dengan belajar ke Kota Surakarta, diharapkan berbagai daerah lainnya dapat menerapkan dan menghasilkan perubahan yang bermanfaat bagi masyarakatnya.
Anggota Gugus Tugas Nasional Revolusi Mental, Fajar Ul Haq mengatakan Surakarta merupakan kota yang memiliki keragaman budaya dan merupakan contoh yang baik bagi berbagai daerah lainnya untuk mempelajari implementasi dari GNRM.
"Surakarta juga memiliki berbagai program yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat," ujar Fajar.
-
Apa tujuan Serangan Umum Surakarta? Momen ini mempersatukan rakyat untuk bersama-sama mempertahankan Kota Solo dengan berbagai senjata.
-
Apa potensi dari keberagaman di Medan? 'Jadi, kami selalu berkomunikasi dengan tokoh lintas agama. Keragaman yang kita miliki, coba kami cerminkan dalam komposisi pimpinan perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan. Dari puluhan perangkat daerah yang ada, diisi oleh kepala dinas dari ragam agama, termasuk umat Kristiani, ' kata Bobby Nasution.
-
Kenapa Kota Solo dipilih? Dengan pertimbangan yang sangat luar biasa, seperti kapasitas hotel, transportasi, dan sebagainya Kota Solo layak untuk event nasional,' beber Tri.
-
Kenapa Serangan Umum Surakarta terjadi? Pertempuran 4 hari 4 malam ini untuk melawan adanya Agresi Militer Belanda II.
-
Siapa yang mengapresiasi DKI Jakarta? Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoly mengapresiasi pemerintah DKI Jakarta yang berhasil mewujudkan pencapaian 100 persen Kelurahan Sadar Hukum.
-
Dimana Serangan Umum Surakarta berlangsung? Pertempuran yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
Menurut dia, program-program yang dimaksud seperti pembuatan Taman Cerdas dan Sistem pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) bagi warga dengan usia 17 tahun secara otomatis yang langsung diberikan melalui Pos ke masing-masing warga merupakan implementasi langsung dari Revolusi Mental khususnya Gerakan Indonesia Melayani.
"Dengan adanya program-program ini maka Kota Surakarta merupakan contoh yang sangat baik dalam menggambarkan implementasi Gerakan Indonesia Melayani. Selain sangat inovatif, program-program ini juga sangat bermanfaat bagi masyarakat," imbuhnya.
Menurut Fajar, implementasi revolusi mental juga dapat dilihat dari upaya pemerintah yang selalu memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai program seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), Tunjangan Profesi Guru (TGP), dan bantuan lainnya.
"Berbagai bantuan yang saat ini telah diterima oleh masyarakat Kota Surakarta merupakan bentuk nyata dari revolusi mental khususnya Gerakan Indonesia Melayani. Melalui berbagai bantuan ini, masyarakat juga didorong untuk menjadi lebih mandiri sehingga dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya sekaligus mengimplementasikan gerakan revolusi mental lainnya yaitu Gerakan Indonesia Mandiri," jelasnya.
Fajar menambahkan, implementasi revolusi mental di Kota Surakarta harus terus dipertahankan. Hal ini menurutnya dapat dicapai apabila terdapat kolaborasi antara masyarakat dengan Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Saya berharap implementasi revolusi mental di Surakarta dapat dipertahankan. Dengan adanya contoh positif yang diberikan oleh ASN serta inisiatif yang dimiliki oleh masyarakat untuk mengimplementasikan revolusi mental, maka perubahan dapat dengan mudah diimplementasikan dan manfaatnya dapat secara luas dirasakan," imbuhnya.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk pertama kalinya, Upacara HUT RI di Kota Solo dipimpin oleh Mangkunegara X.
Baca SelengkapnyaAda 4 kota di Jawa Tengah yang masuk dalam 10 besar kota paling toleran di Indonesia menurut SETARA Institute.
Baca SelengkapnyaGibran menambahkan Jika saat ini belum ada pemberitahuan resmi dari UNESCO terkait penghargaan tersebut.
Baca SelengkapnyaHadi mengatakan, pembangunan sumber daya manusia adalah urat nadi pembangunan bangsa.
Baca SelengkapnyaMenurut Grace, meskipun sering diremehkan, Gibran telah membuktikan diri sebagai salah satu pemimpin daerah terkemuka di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, angka toleransi di setiap provinsi di Indonesia semakin naik setiap harinya.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Ridwan Kamil saat memberikan pandangan mengenai masa depan Jakarta dalam acara Konsolidasi Relawan Kita (RK) di Jakarta
Baca SelengkapnyaKonsolidasi Relawan Bang Ara dan Stefanus Gusma deklarasikan dukungan Gus Bhre sebagai Walikota Solo.
Baca SelengkapnyaDia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDengan kota yang amorf, pembangunan sebuah kota tidak lagi didasari masterplan, tetapi berdasarkan desakan-desakan ekonomi atau komersial.
Baca SelengkapnyaGanjar mengungkapkan masukan dari para ulama akan dijadikan catatan baginya.
Baca Selengkapnya