Maksimalkan Tes Swab, Pemda DIY Ajukan Tambahan Laboratorium Covid-19
Merdeka.com - Pemerintah DIY akan mengajukan tambahan satu laboratorium untuk pengujian sampel Polymerase Chain Reaction (PCR) atau tes swab. Satu laboratorium yang diajukan ini adalah Balai Besar Veteriner (BBVET) Wates, DIY.
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menuturkan bahwa saat ini ada tiga lab yang dipakai untuk uji swab. Tiga lab itu adalah Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) DIY, Rumah Sakit Akademi (RSA) dan Laboratorium Mikrobiologi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Rencana menambah satu lab ini membuat jumlah lab uji swab di DIY akan menjadi empat buah. Aji menjabarkan tambahan lab yaitu BBVET dibutuhkan agar uji swab kepada para pasien dalam pengawasan (PDP) jadi lebih segera dan optimal.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Apa yang dimaksud dengan viral load? Viral load merupakan sebutan yang umum digunakan untuk jumlah virus HIV di dalam darah seseorang.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Kenapa Jawa Barat butuh laboratorium lingkungan? Laboratorium tersebut akan fokus menangani pengujian bahan kimiawi cair, termasuk dari hasil buang perusahaan (limbah). JIka terbukti mencemarkan, maka perusahaan yang bersangkutan akan dimendapat sanksi hukum.
-
Bagaimana Pertamina memastikan stok BBM cukup untuk tahun baru ? 'Secara nasional, coverage-nya lebih dari cukup. Yang perlu diperhatikan adalah daerah rawan atau daerah yang jauh, perlu menjadi perhatian,' kata Tutuka.
-
Apa itu kontaminasi silang? Kontaminasi silang adalah perpindahan bakteri atau kuman dari satu bahan makanan ke bahan makanan lainnya, yang dapat menyebabkan penyakit atau keracunan.
"Tiga laboratorium sebelumnya memiliki kapasitas (masing-masing) 100 sampel per hari. Itu kalau ketersediaan primer dan reagen optimal. Adanya BBVet semoga lebih lancar lagi," ujar Aji di Kantor Gubernur DIY, Kamis (14/5).
Aji menuturkan khusus untuk Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) tak hanya dipakai untuk wilayah DIY saja namun juga Jawa Tengah. Sehingga kemampuannya berkurang.
Saat ini, kondisi lab di DIY memiliki ketersediaan primer dan reagen yang masih mencukupi. Hanya saja jika rencana swab massal sesuai usulan BNPB dilakukan permasalahan justru ada di jumlah tenaga penguji sampel.
Aji pun mewacanakan jika memang tes swab massal digelar maka untuk lab di DIY akan menggandeng personel PMI. Para personel PMI ini dinilai memiliki pengetahuan dasar tentang pengujian sampel.
"Ketersediaan kemampuan laboratorium perlu dipertimbangkan. Kalau di laboratorium Mikrobiologi UGM dan BBTKLPP personel cukup. Ada wacana juga mengoptimalkan personel PMI. Mereka punya kemampuan dasar," papar Aji.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan IDSurvey memiliki 95 titik laboratorium yang tersebar di Indonesia dengan kapabilitas laboratorium.
Baca SelengkapnyaKemenkes telah menyiapkan 12 laboratorium untuk mempercepat proses pemeriksaan mpox atau cacar monyet.
Baca SelengkapnyaKebutuhan air baku untuk IKN akan terus dikembangkan seiring proyeksi pertumbuhan penduduk di IKN.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
Baca Selengkapnya