Malaysia pulangkan dua bayi orang utan Sumatera
Merdeka.com - Dua bayi orang utan yang diselundupkan ke Malaysia dikembalikan ke Sumut pada hari ini. Satwa dilindungi ini rencananya akan dilepas liarkan. Kedua bayi ini masing-masing bernama Citrawan (jantan) dan Bobina (betina). Diperkirakan baru berusia sekitar setahun.
Salah satu anggota Sumatera Orang Utan Conservation Programme (SOCP), Ian Singleton mengatakan, pemulangan Citrawan dan Bobina diatur dan difasilitasi Malaysia. "Kami sangat lega bisa menerima dua bayi orang utan ini kembali ke Sumatera," tutur Ian di Sumatera, Selasa (20/10).
Pengiriman orang utan ini langsung dari Kuala Lumpur ke Bandara Kualanamu, Deli Serdang dan bebas biaya menggunakan Malaysia Airlines. Ini kali ketiga mereka membantu pengembalian orang utan.
-
Kenapa Taman Nasional Tiga Puluh penting untuk orang utan? Gerakan ini diinisiasikan oleh Konservasi Ekosistem Hutan Sumatra untuk menjaga dan melestarikan satwa-satwa endemik yang langka dan terancam punah akibat adanya perburuan liar dan habitatnya yang mulai hancur.
-
Bagaimana Taman Nasional Tiga Puluh melindungi orang utan? Di sini juga orang utan dilakukan proyek pelepas-liaran mereka di alam bebas.
-
Bagaimana cara orang utan dilindungi di Kawasan Hutan Labanan? Konservasi ini dikelola langsung oleh Centre for Orangutan Protection (COP).
-
Dimana orang utan raksasa itu ditemukan? Peristiwa tersebut diduga terjadi di daerah Kutai Timur, Kalimantan Timur.
-
Siapa orang utan tertua di dunia? Dengan umurnya tersebut, Bella merupakan orang utan sumatra tertua yang hidup di penangkaran di seluruh dunia.
-
Bagaimana orang utan menunjukkan kecerdasannya? Seperti halnya dengan simpanse, orang utan memiliki kemampuan menggunakan alat, memahami bahasa isyarat, dan terlibat dalam struktur sosial yang kompleks. Namun, yang membuat mereka unik adalah kemampuan kognitif untuk memahami 'mengapa', atau alasan di balik tindakan tertentu.
Citrawan dan Bobina disita Departemen Perhilitan Malaysia dari kawasan Bukit Tinggi, Klang, Malaysia pada 24 Juli lalu. Saat itu empat orang yang terdiri dari 2 warga negara Malaysia dan 2 warga negara Indonesia ditahan karena diduga sebagai anggota sindikat perdagangan satwa liar.
Dua bayi orang utan ini diselundupkan ke Malaysia melalui Medan, Sumatera Utara. Pelaku berencana menjualnya RM 20 ribu per ekor. Kasus ini sedang diproses di Malaysia dengan menggunakan UU Konservasi Satwa Liar (Wildlife Protection Act).
Sementara Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumatera, John Kenedie mengucapkan terimakasih kepada pihak SOCP yang telah memfasilitasi kepulangan dua bayi orang utan tersebut.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak Diraja Malaysia atas tindakan tepat mereka dalam menangani kasus ini dan terima kasih pula kepada pihak SOCP yang telah memfasilitasi mengatur pemulangan kembali Citrawan dan Bobina ke Sumatera," ujar John.
Rencananya, kedua bayi ini akan dilepas liarkan di habitat alamnya. Namun, saat ini keduanya masih dikarantina di fasilitas SOCP di Batu Mbelin, Sibolangit, Deli Serdang.
"Jika mereka telah selesai menjalani pemeriksaan kesehatan, menjalani proses karantina dan kemampuan bertahan di alam bebas sudah kembali normal, maka mereka akan kembali menjalani kehidupan bebas di hutan,” beber dokter hewan senior dari SOCP, Yenni Saraswati.
Untuk diketahui, orang utan Sumatera (Pongo abelii) merupakan jenis yang berbeda dari orangutan yang ada di Kalimantan (Pongo pygmaeus). Orang utan Kalimantan dicatat sebagai jenis yang terancam punah (Endangered) dalam daftar merah World Conservation Union (IUCN), sedangkan orang utan Sumatera dianggap berada dalam kategori yang lebih kritis karena hanya sekitar 6.600 ekor orang utan Sumatra tersisa di alam. Maka orang utan Sumatera dikategorikan sangat terancam punah.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses pemulangannya ke Kalimantan tidak berjalan mudah.
Baca SelengkapnyaDua Orang Utan Sumatra yang berhasil diselamatkan dari perdagangan ilegal telah mengikuti sekolah hutan agar siap hidup dan dilepaskan ke alam liar.
Baca SelengkapnyaMenhut Raja Antoni mengatakan adanya BOSF menjadi langkah baik sebagai upaya menciptakan ekosistem yang baik bagi orang utan.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan seekor orang utan di dalam tas untuk dijual
Baca SelengkapnyaSebuah video yang memperlihatkan dua orang utan berjalan di wilayah tambang Kalimantan Timur (Kaltim) dengan kondisi fisik yang sangat kurus menghebohkan media.
Baca SelengkapnyaIni merupakan kelahiran bayi badak sumatera keempat di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK).
Baca Selengkapnya"Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi,"
Baca SelengkapnyaPenghuni Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas bertambah. Seekor badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) lahir di sana, Sabtu (25/11).
Baca SelengkapnyaAwalnya kura-kura Rote leher ular dianggap satu spesies dengan kura-kura di Papua.
Baca SelengkapnyaSalah satu taman nasional yang berada di lintas provinsi dan kabupaten ini menjadi kawasan habitat orang utan beserta jenis makhluk hidup lainnya.
Baca SelengkapnyaBerikut foto lawas bos jalan tol bersama sang putra.
Baca SelengkapnyaBayi gajah yang belum diberi nama ini merupakan anak ketiga dari induk gajah Suci.
Baca Selengkapnya