Malu dan takut, gadis 19 tahun di Bali kubur bayi hasil hubungan dengan kekasihnya
Merdeka.com - Kepolisian Polsek Denpasar Barat mengamankan pelaku yang mengubur orok bayi di Jalan Tukad Buana, Banjar Gunung Sari, Desa Padangsambian Kaja, Denpasar Barat, pada Kamis (13/9) kemarin. Tersangka tidak lain adalah ibunya sendiri yang berinisial TAS (19). Dia mengubur orok bayi dengan kedalaman 40 centimeter itu di pinggir rumahnya sendiri.
Kapolsek Denpasar Barat Kompol Adnan Pandibu menjelaskan kronologis penemuan orok bayi tersebut. Orok bayi ditemukan pertama kali oleh ibu pelaku yang berinisial APM (37) saat hendak berangkat kerja.
"Pelaku memang tinggal bersama orang tuanya. Waktu akan pergi terciumlah bau. Selain itu ada anjing di situ yang mengais-ngais tempat tumpukan tanah. Kemudian, ibu dan bapak pelaku menghampiri. Saat dibuka, baru diketahui itu adalah orok bayi berjenis perempuan yang sudah meninggal bahkan sudah membusuk," ucapnya, di Mapolsek Denpasar Barat, Jumat (14/9) sore.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Kenapa banyak bayi dan remaja dikuburkan di situs ini? Sekitar 30-40 persen orang yang dimakamnkan di situs ini meninggal ketika masih bayi dan remaja.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Kenapa remaja itu bunuh diri? 'Aku jg ingin bahagia dan memiliki kehidupan normal'. 'DUNIA INI INDAH, TAPI TIDAK DENGAN DUNIAKU'. 'Im gagal'.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Kenapa bocah Gaza mengubur diri? Genosida yang dilakukan Israel terhadap Gaza Palestina meninggalkan rasa trauma bagi masyarakat di Gaza, terutama anak-anak. Setiap hari mereka menyaksikan warga hingga sanak saudara mereka tewas terbunuh karena kebengisan militer Israel. Seorang bocah bernama Hossam pun ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi orang meninggal seperti para korban Israel.
Orok bayi itu dibungkus menggunakan kaos berwarna abu-abu dan dibalut dengan kain pantai warna ungu. Temuan itu dilaporkan ke Mapolsek Denpasar Barat.
"Awal yang kami ketahui itu, kain yang dibuat membungkus bayi tersebut adalah kain pantai yang berwarna ungu. Setelah kita mencari informasi ada yang mengetahui bahwa pemilik kain itu milik anak ibu yang pertama kali mengetahui," jelas Kapolsek.
Hari itu juga pelaku langsung diamankan polisi. Saat dilakukan interogasi polisi menemukan beberapa fakta. Pelaku sudah hamil sejak Desember 2017 saat duduk di bangku SMK.
"Dia hamil setelah melakukan hubungan intim dengan pacarnya. Saat hamil dia sembunyikan kepada orang tuanya, tidak pernah menceritakan masalah itu walaupun mereka tinggal serumah," ungkap Kapolsek.
Motifnya pelaku mengubur bayinya karena takut dan malu jika diketahui orang banyak. Apalagi saat itu dia masih sekolah dan kekasihnya baru lulus sekolah.
"Pertama perasaan takut dan malu. Karena saat hamil waktu dia sekolah, itu motifnya. Kami juga pernah tanyakan kepada orang tuanya dan ibunya juga pernah bertanya kepada pelaku kenapa kok seperti orang hamil, alasan pelaku hanya menjawab karena gemuk saja," ujar Kapolsek.
Mayat orok bayi sempat dibawa bekerja
Kapolsek menceritakan, pada Minggu (9/9) sekitar pukul 17.00 WITA, pelaku mengalami sakit perut. Dia meminta obat sakit perut ke ibunya. Keesokan harinya, Senin (10/9) pelaku tidak bekerja karena alasan sakit perut. Dua kali pelaku ke kamar mandi.
Saat di kamar mandi, sekitar dua jam, tanpa disadari air ketubannya pecah dan keluar orok bayi.
"Saat keluar banyinya sempat menangis dan si pelaku menutup mulut bayi dengan tangan kanan sekitar setengah jam dan bayi tersebut tidak bergerak lagi (meninggal) dan pelaku bangun mengangkat bayi itu. Kemudian dimandikan dan setelah itu dibungkus dengan kaosnya dan kain pantai warna ungu," ungkap Kapolsek.
Setelah bayi tersebut sudah dibungkus, pelaku membawanya ke kamar tidurnya dan meletakan di sofanya. Keesokan harinya, Selasa (11/9), pelaku pergi bekerja mengendarai sepeda motor berbonceng dengan ibunya. Orok bayi yang sudah meninggal dan dibungkus itu dimasukan ke tasnya pelaku. Selama bekerja bayi ini ditaruh di kursi belakang rumah makan.
"Sampai jam 9 malam pelaku sudah di rumahnya. Di situlah dikuburkan dengan memakai cetong (menggali) dan ditutup dengan bumbungan genteng yang tidak jauh dari rumahnya," ujar Kapolsek.
Polisi juga sudah memeriksa kekasih pelaku. Sebab, pelaku sempat mengutarakan kehamilannya kepada pacarnya. Namun pacarnya tidak percaya malah menuduhnya hamil dengan lelaki lain hingga akhirnya mereka putus.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaRasa malu membuatnya gelap mata dan membuang anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaPenemuan bayi bersama surat wasiatnya ini terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSiswi mengalami pendarahan usai melahirkan bayinya.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi kelas 2 SMK melahirkan lalu menyembunyikan bayinya dalam koper hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSaat menikah, pelaku ternyata tengah hamil empat bulan. Mereka malu hamil di luar nikah.
Baca SelengkapnyaTersangka awalnya berdalih melahirkan dan membuang bayinya karena mendengar bisikan gaib
Baca SelengkapnyaKorban pun dievakuasi ke puskesmas untuk keperluan visum.
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaPacar dari siswi SMK itu juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif pelaku pembunuhan RN, wanita hamil yang ditemukan tewas di ruko Kelapa Gading, Jakarta Utara merantau ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaSiswi SD itu malu hingga membuang bayinya di teras rumah warga. Bayi itu ditempatkan dalam kardus dengan tulisan yang akhirnya mengungkap kediaman pelaku.
Baca Selengkapnya