Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Malu hingga takut ditagih, alasan korban Taat Pribadi ogah pulang

Malu hingga takut ditagih, alasan korban Taat Pribadi ogah pulang Pengasuh Padepokan Kanjeng Dimas. ©2016 Merdeka.com/Masfiatur Rochma

Merdeka.com - Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Probolinggo, Jawa Timur bikin heboh. Bagaimana tidak, pria yang memiliki Padepokan yang diberi nama sama dengan namanya tersebut mengaku mampu menggandakan uang.

Praktik itu sempat menjadi viral, dimana Taat Pribadi yang duduk disebuah kursi dan beberapa orang tengah menunggu ia mengeluarkan sejumlah uang. Siapa yang tak tergiur. Iming-iming dapat memperoleh uang banyak secara instan, pengikut Taat Pribadi pun semakin bertambah.

Bermodal itulah, sang Kanjeng mampu mempunyai pengikut hingga ribuan yang berasal dari pelbagai daerah di Indonesia. Namun, kini pamornya menurun. Perlahan asal muasal ribuan uang yang diklaim ia gandakan terbongkar. Hal itu terungkap setelah salah satu pengikutnya yang melaporkan dirinya atas dugaan praktik penipuan. Tak hanya penipuan, Taat pun harus menghadapi tuduhan pembunuhan dua pengikutnya yakni Ismail dan Abdul Gani.

Permasalahan hukum pidana yang menjerat Taat Pribadi tak menyurutkan semangat para pengikutnya untuk tetap setia. Meski banyak yang sudah kembali ke asalnya masing-masing, namun tak sedikit pula pengikut Taat yang memilih bertahan di Padepokan.

Ketua MUI Jabar Ketua Umum MUI Jabar Rachmat Safe'i mengungkapkan beberapa alasan para korban Taat Pribadi hingga kini ogah pulang ke rumahnya.

"Ada beberapa faktor hingga menyebabkan korban ini belum pulang ke rumahnya masing-masing," katanya.

Faktor yang pertama, lanjutnya, lantaran korban Dimas Kanjeng di padepokan malu untuk kembali keluarga. Seperti, pengguna narkoba orang tersebut biasanya cenderung pasif lantaran malu untuk direhabilitasi.

"Yang ada di sana enggak mau pulang dia malu kembali ke masyarakat, seperti pengguna narkoba," ujarnya.

Faktor kedua, lanjut dia, para korban Dimas Kanjeng takut kembali ke rumah lantaran tak mampu membawa sejumlah uang yang awalnya berniat untuk digandakan. Uang tersebut sebagian besar berasal dari titipan kerabat maupun keluarga yang turut ingin digandakan.

"Karena ada titipan. Kan dijanjikan pulang bawa uang yang digandakan. Sehingga takut ditagih. Kalau pulang enggak bawa kan enggak berani si korban ini," ucapnya.

Faktor terakhir menurutnya, masih menanti penyelesaian seperti apa yang dijanjikan Dimas Kanjeng sebelumnya. Sehingga para korban ini masih menunggu kepastian nasibnya.

"Menunggu di sana bagaimana penyelesaiannya," terangnya.

Warga Jabar sendiri diketahui yang masih bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi berjumlah 72 orang. Dia meminta pada pengikut Dimas Kanjeng untuk segera kembali ke keluarga masing-masing. Sebab dapat dipastikan dari segi ajaran, tidak ada cara instan membuat kaya dengan cara tidak bekerja.

"Pada pengikut padepokan itu lebih baik pulang saja ke keluarga. Jangan merasa malu. Karena itu lebih baik kumpul keluarga dari pada kumpul di sana enggak jelas cara penyelesaiannya. Apalagi kalau ada unsur penipuan sudah ada keplolisian menangani," tandasnya. (mdk/rhm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sudah Dinyatakan Bebas, Tahanan ini Malah Masih Betah Ogah Keluar dari Penjara Bikin Polisi Bingung
Sudah Dinyatakan Bebas, Tahanan ini Malah Masih Betah Ogah Keluar dari Penjara Bikin Polisi Bingung

Seorang tahanan ogah keluar dari penjara dengan alasan betah. Polisi yang bertugas bahkan sempat mengusir dan memintanya untuk segera berkemas pulang.

Baca Selengkapnya
Mengapa Korban KDRT Seperti Cut Intan Nabila Bisa Bertahan Bertahun-tahun Walau Alami Kekerasan? Faktor Anak Jadi Salah Satunya
Mengapa Korban KDRT Seperti Cut Intan Nabila Bisa Bertahan Bertahun-tahun Walau Alami Kekerasan? Faktor Anak Jadi Salah Satunya

Korban KDRT sering bertahan karena anak, nilai sosial, ketergantungan finansial, trauma masa kecil, dan takut kehilangan cinta dari pasangan.

Baca Selengkapnya
29 Orang Eks OPM di Maybrat Kembali Bersumpah Setia kepada NKRI
29 Orang Eks OPM di Maybrat Kembali Bersumpah Setia kepada NKRI

Mereka mengaku terpaksa ikut bergabung dalam OPM wilayah Sorong Raya dikarenakan mereka kerap mendapat intimidasi dari pentolan-pentolan OPM.

Baca Selengkapnya
Raja Tega Tak Punya Hati, Keluarga ini Tolak & Usir Anak Perempuannya yang Kembali ke Rumah
Raja Tega Tak Punya Hati, Keluarga ini Tolak & Usir Anak Perempuannya yang Kembali ke Rumah

Kisah seorang anak perempuan yang ditolak keluarganya setelah diusir.

Baca Selengkapnya
Bantah Alami Kekerasan Seksual, Ustazah AN & 3 Santri Polisikan Balik Istri Kiai di Jember
Bantah Alami Kekerasan Seksual, Ustazah AN & 3 Santri Polisikan Balik Istri Kiai di Jember

Pelapor kasus ini pertama kalinya adalah HA, istri Kiai Fahim.

Baca Selengkapnya