Mampukah Obor Rahmatan Lil Alamin Jokowi kalahkan Obor Rakyat?
Merdeka.com - Timses Jokowi meluncurkan tabloid 'Obor Rahmatan Lil Alamiin'. Isinya untuk mengcounter tabloid Obor Rakyat yang lebih dulu beredar dan memuat kampanye negatif tentang Jokowi.
Dua orang di balik Obor Rakyat Setyardi Boediono dan Darmawan Sepriyossa sudah menjalani pemeriksaan di Mabes Polri. Belum juga usai pemeriksaan soal tabloid, kini muncul Obor Rakyat versi online.
Adalah bos Jawa Pos Group Dahlan Iskan yang merasa pemberitaan Obor Rakyat harus dicounter. Dahlan pun meluncurkan 'Obor Rahmatan Lil Alamin'. Tabloid ini disebar di pesantren-pesantren untuk melawan pengaruh Obor Rakyat.
-
Siapa yang diserang menjelang Pemilu? 'Jadi media center ini bukan media center capres-capresan, jadi tidak untuk capres-capres tapi ini untuk pelurusan informasi data dari pemerintah sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang valid ataupun serangan yang diterima (untuk pemerintah). Sekarangkan banyak juga serangan yang kami terima, urusan capres tapi serangannya ke Pemerintah,' imbuhnya.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa yang dituduhkan ke Prabowo terkait Pilpres 2014? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Kapan Presiden Jokowi terbitkan UU Pemilu terbaru? Presiden Joko Widodo menerbitkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2023 tentang Pemilu pada tanggal 4 Mei 2023.
"Kewajiban kita adalah menjelaskan kebenaran. Efektifnya kita serahkan Allah SWT. Kita wajib menjelaskan yang benar adalah benar," kata Dahlan kepada para pewarta.
Saat disinggung ihwal alasan pemilihan nama tabloid 'Obor Rahmatan Lil Alamin', Dahlan hanya menjelaskan sekadarnya. Menurut Menteri BUMN ini, tidak ada dasar khusus mengapa menamakan media baru ini hampir mirip dengan tabloid Obor Rakyat.
"Nama memang bisa apa saja, nama bisa sama. Bahwa obor yang ini bukan seperti yang sana," ujar Dahlan.
Mampukah 'Obor Rahmatan Lil Alamin' melawan kampanye negatif yang lebih dulu disebar Obor Rakyat?
Berikut fakta-fakta soal 'Obor Rahmatan Lil Alamin' tersebut.
Obor dibalas obor
Relawan di Sukabumi membagikan tabloid 'Obor Rahmatan Lil Alamin' untuk melawan kampanye hitam. Jokowi mengaku Obor harus dibalas dengan Obor."Ya obor harus dibalas dengan obor lagi, tapi obor yang dibagikan oleh relawan yang penyusunannya dikerjakan oleh sumber daya manusia yang handal dengan nama tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin. Dalam koran tersebut, tidak ada kampanye hitam apalagi sampai menjelekkan pihak lain," kata Jokowi di Sukabumi, Rabu (02/07).Menurut Jokowi, dalam tabloid tersebut pihaknya ingin menyampaikan pesan yang baik-baik dan menyejukkan, agar situasi politik yang saat ini sudah memanas bisa kembali sejuk. Karena demokrasi adalah memberikan kenyamanan kepada masyarakat untuk menentukan pilihannya sesuai dengan hati nurani tanpa melalui cara kampanye hitam seperti apa yang telah dilakukan oleh Tabloid Obor Rakyat.Lebih lanjut, dirinya juga tidak ingin membalas kampanye hitam dengan kampanye hitam lagi, tetapi cara membalasnya adalah memberikan dakwah yang menyegarkan pikiran warga, bahwa apa yang tertuang tabloid pimpinan Setyardi Budiono ini adalah seluruhnya fitnah.
Targetkan pesantren
Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Pondok Pensantren (Ponpes) Babussalam di Jalan KH Hasyim Asyari, Banjarejo, Pagelaran, Malang, Jawa Timur. Di tengah kedatangannya, Jokowi menyempatkan diri mempromosikan Tabloid Obor Rahmatan Lil Alamiin, atau Obor Rahmat Bagi Alam Semesta.Sesampainya di ponpes tersebut, Jokowi disambut dengan takbir dan shalawat dari para santri. Kemudian, dia mengadakan pertemuan singkat dengan pengasuh ponpes KH Thariq Darwis."Ini saya bawa tabloid, namanya 'Obor Rahmatan Lil Alamiin', artinya rahmat bagi semesta alam. Inilah tabloid Obor yang benar. Ini yang kita buat," kata Jokowi di Pondok Pesantren Babussalam, Malang, Jawa Timur, Jumat malam.Menurut dia, isi tabloid tersebut tidak sama seperti tabloid "Obor Rakyat" yang sempat beredar di kalangan pesantren dan masjid-masjid. Dia memaparkan tabloid Obor berisi fitnah yang keji terhadap Jokowi."Tabloid yang kita buat ini isinya fakta, tidak menjelek-jelekkan, memfitnah atau menghasut orang. Banyak sekali informasi yang kita berikan melalui tabloid ini," ujar Jokowi.
Kesaksian para kiai soal Jokowi
Ketua DPP PKB Marwan Jafar mengatakan Tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin hanya bertujuan untuk mengklarifikasi fitnah yang telah disebarkan Obor Rakyat. Bukan untuk menyerang Prabowo."Jadi fungsinya untuk mengklarifikasi fitnah. Pilpres itu enggak boleh dinodai dengan SARA, fitnah, dan tidak sesuai dengan faktanya. Isinya adalah kesaksian para kiai mengenai Pak Jokowi. Dan sebagai antitesa. Ini lebih mencerahkan dari pada Obor Rakyat," jelasnya di Restoran Bintang Laguna, Cilegon, Banten, Selasa (1/7).Marwan mengungkapkan, rakyat sangat menerima kehadiran Tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin. Namun, dia menegaskan, tidak ada dalam tabloid tersebut menjelekkan pasangan capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Harapannya ini menjadi contoh kampanye yang sehat."Tidak ada menjelekkan Prabowo. Isinya menekan yang berakhlakul karimah dan santun. Sama sekali tidak ada menjelekkan capres lainnya. Ini menjadi contoh kampanye yang baik," tegasnya.
Dicetak sekitar 3 Juta eksemplar
Ketua DPP PKB Marwan Jafar mengatakan Tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin dicetak sekitar 3 juta eksemplar. Dibagikan secara gratis selama kampanye."Misalnya ke Jawa Timur, semua sampai Surabaya kita kasih semua jadi ada tiga ratus lima puluh ribu di Jawa Timur, tapi mau tambah tiga ratus ribu. Jawa Tengah empat ratus ribu. Jawa Barat kita kirim tiga ratus ribu. Aceh juga. Pokoknya habis acara (kampanye) kita kasih semuanya," ungkap Marwan.Sementara itu Dahlan Iskan mengakui enteng saja merogoh koceknya buat modal dan pencetakan surat kabar itu. Dia menambahkan jika hal itu bukan masalah besar buat pemenang konvensi Partai Demokrat itu."Saya dan teman teman. Tidak sendirian. Kan enggak mahal itu," ujar Dahlan.Dahlan memunculkan tabloid ini untuk menandingi tabloid Obor Rakyat pimpinan Setyardi Budiono. Isi tabloid itu berisi fitnah tentang Jokowi. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman membandingkan pemerintahan saat orde baru dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaBivitri dalam diskusi ini, menyebut kecurangan Pemilu dirasakan luar biasa.
Baca Selengkapnya"Saya putuskan untuk mencabut laporan, apa yang disampaikan dr Rocky Gerung saya pikir lama-lama jadi benar juga."
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, fotonya tidak hanya berada di baliho Prabowo.
Baca SelengkapnyaQodari juga menilai ada upaya membenturkan Prabowo dengan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyae-book sebanyak 22 halaman itu menjabarkan deretan fakta dan informasi yang diduga menjadi langkah Jokowi melanggengkan Gibran jadi Cawapres.
Baca SelengkapnyaBak seorang raja, Joko Widodo juga sudah mempersiapkan pangeran dan permaisuri untuk mengisi jabatan-jabatan berikutnya.
Baca SelengkapnyaNetizen menyebur akun instagrm Jokowi menolak Tapera
Baca SelengkapnyaCEO KBA News, Ramadhan Pohan menyatakan nama medianya telah dicatut untuk menyebarkan informasi tersebut
Baca Selengkapnya