Manager kafe dikeroyok pria bersenjata mengaku anggota Polda Kepri
Merdeka.com - Gerombolan orang tak dikenal diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang manager di kawasan kuliner Harbour Bay di Batam. Korban pengeroyokan tersebut bernama Ahuad (40) seorang manager cafe Osean di kawasan Harbour Bay yang berada di tepi laut Batam.
Saat dikonfirmasi merdeka.com, Ahuad mengaku dipukuli oleh sekitar 7 orang pria berpakaian preman menenteng senjata laras panjang mirip senjata aparat.
"Saya diseret, untuk ikut mereka. Ada yang pakai senjata laras panjang. Ada juga yang bawa pistol, mereka menodong saya," kata Ahuad, Senin (20/4).
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa yang ikut dalam pelarungan Padaw Tuju Dulung? Pelarungan Padaw Tuju Dulung yang disaksikan langsung masyarakat yang hadir, juga diikuti oleh Walikota Tarakan, Khairul, tokok masyarakat Tidung, dan seluruh tamu undangan.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang melakukan pengeroyokan? AG kemudian diteriaki malang. Teriakan AG mencuri perhatian warga lainnya di sekitar lokasi. BH dan empat rekannya terkepung dan tidak bisa melarikan diri. Keempatnya pasrah. Mereka menjadi bulan-bulan AG dan sejumlah orang lainnya. Pengeroyokan yang dilakukan rupanya membuat BH tewas. Sementara rekannya mendapat perawatan. Bahkan mobil minibus itu ikut dibakar.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
Ahuad mengaku, peristiwa pengeroyokan ini terjadi, Minggu (19/4) sekitar pukul 22.00 WIB. Awalnya, Ahuad didatangi seorang pria bersenjata lalu sambil menodongkan senjata, pria itu memaksa untuk ikut bersama mereka namun Ahuad menolaknya.
"Karena saya menolak, dan merasa tidak punya kesalahan, tiba-tiba datang lagi kawan-kawannya sekitar 7 orang mereka semua bawa senjata. Saya diseret dipaksa untuk ikut sambil menendang dan memukuli saya," ungkap Ahuad.
Tak ayal, sejumlah warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut berusaha melerai aksi brutal gerombolan pria bersenjata tersebut.
"Ketika warga sudah berkerumun akan melerai, mereka (gerombolan pria bersenjata tersebut) mengaku anggota Polda Kepri. Tak lama mereka meninggalkan saya," ujar Ahuad.
Terkait apa permasalahan antara Ahuad dengan gerombolan pria bersenjata itu, dia mengaku tidak memiliki persoalan apapun dengan pihak kepolisian. Korban juga sempat di rawat klinik terdekat setelah menjadi korban pengeroyokan.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Hartono saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, mengaku belum mengetahui.
"Ya, saya coba telusuri dulu ya," kata Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Hartono melalui pesan singkatnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero menjelaskan kronologi kasus tewasnya AM
Baca SelengkapnyaPenembakan ini terjadi pada Rabu (18/9) dini hari.
Baca SelengkapnyaPelaku DA dan F ditangkap di seputaran Kota Medan pada Selasa (11/6).
Baca SelengkapnyaPenyerahan diri itu setelah SS ditetapkan tersangka pembunuhan Ahmad Mardianto alias AM (25) usai ditusuk di Kafe MB Kemang, Mampang, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPria itu petantang petenteng membawa dua senjata itu di depan kantor perusahaan sawit.
Baca SelengkapnyaAM sebelumnya dikabarkan tewas usai mengalami luka tusuk di tangan kanan dan pinggang kiri setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.
Baca SelengkapnyaSebelum menyerang, pelaku dan korban ternyata sempat berkomunikasi.
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca Selengkapnya