Manajemen Husein Sastranegara sebut tak ada penganiayaan Ratna Sarumpaet di bandara
Merdeka.com - Aktivis Ratna Sarumpaet dianiaya. Bagian matanya mengalami bengkak. Fadli Zon menyebut penganiayaan dilakukan di parkiran Bandara Husein Sastranegara, Bandung oleh sejumlah laki-laki.
Manajemen Bandara Husein Sastranegara sudah melakukan pengecekan terkait informasi penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet. Hasilnya, di wilayah bandara tidak ada insiden tersebut.
Hal itu disampaikan General Manager Bandara Husein Sastranegara, Andika Nuryaman, saat dihubungi, Selasa (2/10/2018).
-
Bagaimana Polda Bali memastikan informasi itu hoax? 'Kami langsung koordinasi dengan Kabiro Kompas wilayah Bali dan Kompas tidak ada berita di Website kompastv.com untuk tangga 13 Juni 2024, redaksionalnya juga berbeda dengan Kompas TV, dan itu berita hoaks karena logo Kompas TV di palsukan oleh oknum tersebut,' kata Kombes Jansen dilansir dari akun Instagram Polda Bali.
-
Siapa yang menipu Nur Afnita Yanti? '(Tersangka) mengajak pelapor (korban) untuk menginvestasikan uang pada bisnis produksi pakaian renang atau bikini milik tersangka dengan menjanjikan keuntungan 20-30 persen dari uang yang telah diinvestasikan.'
-
Kenapa foto itu diklaim sebagai berita bohong? Dapat disimpulkan bahwa foto 6 muslimah Indonesia yang berpose bintang daud untuk menyuarakan dukungan pada Israel adalah berita bohong. Faktanya, foto yang tersebar merupakan gambar rekayasa kecerdasan buatan.
-
Kenapa informasi ini hoax? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks. Pada tanggal 28 Agustus 2024, Gibran terlihat mendampingi pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maemoen mendaftar ke KPU Jawa Tengah, Rabu (28/8). Kemudian tidak juga ditemukan berita dari media nasional yang memberitakan soal penangkapan Gibran karena pakai narkoba.
-
Bagaimana penipu tiket pesawat membuat akun media sosial terlihat kredibel? Untuk menambah kepercayaan, para pelaku sering kali melampirkan testimoni palsu dari publik figur terkenal seperti Rossa, Michelle Ziu, dan Dian Sastro.
-
Siapa yang jadi korban penipuan tiket pesawat di media sosial? Menurut Alfons, akibat dari penipuan ini, banyak korban yang mengalami kerugian hingga jutaan rupiah, bahkan ada yang terus menerus mentransfer uang hingga total kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
"Kami sudah cek CCTV, tidak ada kejadian tersebut di Bandara Husein Sastranegara, baik di bandara maupun di Lanud," katanya.
Dalam manifes penerbangan pun, ia sebut tidak ada penumpang atas nama Ratna Sarumpaet pada tanggal 21 September 2018. Dengan begitu, ia memastikan bahwa insiden tersebut adalah berita bohong.
"Informasi bahwa kejadian tersebut di Bandara Husein adalah hoax," ungkapnya.
Sebelumnya, anggota Badan Komunikasi Gerindra Andre Rosiade mengatakan menurut informasi yang diterimanya, kejadian penganiayaan Ratna itu terjadi pada 21 September 2018. Peristiwa terjadi di sekitar Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Mengenai hal itu, Polisi belum menerima laporan terkait kasus pemukulan terhadap Ratna Sarumpaet di Kota Bandung. Meski begitu, pihak kepolisian akan mencari tahu kebenaran kabar tersebut.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengaku belum mengetahui kasus pemukulan tersebut. “Saya tanya dulu sumbernya dari mana, (kejadiannya) dimana dan kapan,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, di Bandung, Selasa (2/10/2018).
Ia pun hingga saat ini masih menunggu terkait informasi lebih jauh kasus tersebut, baik kronologis, lokasi kejadian, waktu kejadian dan informasi lainnya.
Terpisah, Kapolsek Cicendo, Kompol Edi Kusmawan mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak bandara Husein Sastranegara. Pasalnya, peristiwa tersebut dikabarkan terjadi di sekitar bandara.
"Laporannya belum ada. Nihil. Nanti saya kabari lagi jika ada perkembangan," ucapnya.
Sementara itu, satuan Polisi Militer (Satpom) AU Bandara Husein Sastranegara menyebut tidak ada insiden penganiayaan di sekitar Bandara Husein pada tanggal 21 September 2018.
Dansatpom AU Mayor Made Oka mengaku sudah menginstruksikan kepada anggotanya untuk mencari informasi terkait pemukulan tersebut. Hasilnya, anggota yang berjaga menyebut tidak ada pemukulan pada tanggal 21 September 2018.
Ia menilai, jika peristiwa itu terjadi di sekitar bandara, pihaknya pasti mendapatkan laporan. Namun, sejauh ini tidak ada laporan yang diterimanya.
"Tidak ada laporan ke kami," ujar Made kepada wartawan melalui sambungan telepon, Selasa (2/10).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak maskapai bersama tim keamanan melakukan investigasi dan didapat fakta bahwa gurauan ancaman bom berasal seorang penumpang.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer (Noel) mengunjungi PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex di Sukoharjo
Baca SelengkapnyaZaidan menuturkan bahwa Sriwijaya Air Group tetap menjunjung tinggi profesionalisme.
Baca SelengkapnyaPenyidik mendapatkan keterangan lebih dari dua orang saksi yang menyatakan bahwa tersangka Pegi Setiawan berada di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaBerita tsunami terjadi di Kota Batam dan Tanjungpinang pada Selasa (17/9) hanya isu dan membohongi masyarakat
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan kondisi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat hari ini aman.
Baca SelengkapnyaAurel Hermansyah santai kala ada isu miring soal suaminya yang disebut pernah nikah siri dengan Ria Ricis.
Baca SelengkapnyaViral satu penumpang kereta cepat Whoosh mengalami penodongan di Stasiun Tegalluar, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaJokowi meminta masyarakat untuk terlebih dahulu mencari kebenaran dari setiap isu yang beredar di ruang publik atau media sosial
Baca SelengkapnyaFaktanya, pesawat itu milik maskapai Lion Air PK-LRU yang tergelincir di Bandara Morowali, pada 11 Mei 2023. Bukan di Karawang.
Baca SelengkapnyaSebelumnya UNHCR menyatakan tidak pernah meminta tempat atau pulau untuk pengungsi Rohingya
Baca SelengkapnyaBeredar video dengan narasi Donna Harun ditetapkan tersangka dan penerbitan daftar pencarian orang (DPO) kasus dugaan penistaan agama
Baca Selengkapnya