Manajemen Margo City Depok Tanggung Biaya Perawatan Korban Atap Ambruk
Merdeka.com - Manajemen Margo City Depok menyatakan akan menanggung seluruh biaya perawatan korban luka akibat ambruknya atap pusat perbelanjaan itu. Korban meninggal dunia pun akan diberikan santunan.
"Iya untuk semua korban luka sudah kita antar ke rumah sakit dan semua biaya rumah sakit pun sudah kita cover dan tentunya untuk korban yang meninggal dunia itu kita berikan santunan," kata Marcom Manager Mago City Reza Ardiananda, Minggu (22/8).
Pihaknya mengucapkan bela sungkawa pada keluarga korban, baik yang luka ataupun meninggal dunia. "Kami juga turut berduka dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," ucapnya.
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Siapa yang paling dirugikan akibat kebakaran? Kerugian yang dialami pedagang itu ditaksir lebih dari Rp300 juta.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan? 'Saya kira selain sopir bus yang lalai dan memaksakan, kuat dugaan pemilik bus juga sebenarnya mengetahui kondisi ini. Karena hanya dua dugaannya, unit bus tidak pernah dicek atau sengaja dibiarkan beroperasi meski bermasalah.' 'Apa pun itu, dua-duanya jelas salah.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Siapa yang bertanggung jawab atas gerbong maut? Peristiwa Gerbong Maut adalah insiden di mana 100 pejuang Indonesia yang ditawan Belanda dipindahkan dari Bondowoso ke Surabaya dengan tiga gerbong kereta api tertutup rapat.Pemindahan dilakukan tanpa memperhatikan keselamatan para tawanan, menyebabkan 46 pejuang meninggal dalam peristiwa ini.
-
Siapa yang bertanggung jawab? Faktor kelalaian petugas menjadi penyebab utama terjadinya tragedi ini. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya komunikasi antara petugas stasiun dan masinis, yang menyebabkan ketidakpahaman mengenai posisi kereta.
Ada 11 korban pada insiden ambruknya atap Margo City Depok. Seorang di antaranya meninggal dunia.
Dari seluruh korban, ada empat yang dinyatakan mengalami luka bakar. "Kita kedatangan delapan orang korban, satu orang sudah pulang, pengunjung ibu hamil dan empat orang luka bakar," sebut Direktur RS Bunda Margonda Depok Imelda Rachmawati.
Dia menyebutkan, keempat korban mengalami luka bakar sekitar 22-27 persen. Luka paling parah dialami karyawan yang mengalami luka bakar di bagian wajah dan lengan. "Sekarang sedang diobservasi, sudah dikonsultasikan nanti akan kita rawat di ruang perawatan," jelas Imelda.
Karyawan yang mengalami luka bakar mengaku terkena percikan api. "Mereka bilang kena api mengenai bagian tubuh mereka. Berarti kan apinya ke mana-mana. Mereka kondisinya sadar saat ini," pungkas Imelda.
Tiga Korban di RSUI
Sementara itu, tiga orang korban sempat dirawat di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Depok. Namun seorang di antaranya meninggal dunia pada Minggu (22/8) pukul 03.22 WIB.
Direktur Utama RSUI Astuti Giantini mengatakan, pihaknya menerima tiga orang korban dari musibah kemarin sore. Para korban langsung mendapat perawatan oleh tim medis. "Terkait dengan musibah yang terjadi di Margo City, Depok, dapat kami sampaikan bahwa benar tercatat ada 3 korban yang telah dibawa ke RSUI. Ketiga korban tersebut datang ke RSUI pada Sabtu (21/8)sore dan langsung mendapat perawatan di IGD RSUI," katanya, Minggu (22/8).
Astuti menyebut, satu orang yang mengalami luka berat di kepala dan luka bakar. Korban diperkirakan berusia 30 tahun. Jasad korban pun sudah diserahkan ke pihak keluarga. "Satu korban laki-laki berusia 30 tahun mengalami cedera berat di bagian kepala dan luka bakar, namun setelah mendapatkan perawatan medis, korban mengembuskan napas pada pagi dini hari (22/8) pukul 03.22 WIB, dan pagi ini pukul 08.50 WIB jenazah sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk dimakamkan," ungkapnya.
Sementara itu, dua korban lainnya juga berjenis kelamin laki-laki. Mereka mengalami luka bakar dan luka lecet. "Kedua korban tergolong cukup ringan sehingga sudah diperbolehkan pulang sejak tadi malam pukul 23.30 WIB," ucapnya.
Pihaknya mengucapkan belasungkawa atas musibah tersebut. Astuti pun berdoa agar korban yang masih dirawat bisa segera pulih. "Kami juga mengucapkan turut berduka atas musibah yang menimpa Margo City dan para korban yang terkena musibah tersebut. Semoga para korban yang masih dalam perawatan segera diberikan kesembuhan," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban erupsi Gunung Marapi menerima santunan dari Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) dan Asuransi Syariah Amanah Ghita.
Baca SelengkapnyaWali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, biaya perawatan akan ditanggung pemerintah melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Baca SelengkapnyaSantunan diberikan langsung oleh PT Jasa Raharja dan Pemkot Depok kepada pihak ahli waris.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja memberikan santunan kepada ahli waris dari korban yang meninggal dunia sebesar Rp50 juta.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia berjumlah 18 orang terdiri dari 10 orang tenaga kerja Indonesia dan delapan tenaga kerja asing (TKA) asal China.
Baca SelengkapnyaKorban kebocoran gas amonia pada pabrik es batu di Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, pada Selasa (6/2) dini hari bertambah menjadi 55 orang.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia dalam kecelakaan kerja tersebut mencapai 18 orang.
Baca SelengkapnyaMahyeldi menyebut juga telah memerintahkan BPBD Sumbar untuk berkoordinasi dengan BPBD daerah untuk mengambil langkah tindak lanjut.
Baca SelengkapnyaTak tanggung-tanggung, Hakim meminta Pertamina untuk membayar ganti rugi total Rp23,1 miliar.
Baca SelengkapnyaSegini asuransi yang bakal diterima korban kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaProyek senilai Rp830 juta itu disebut dikerjakan oleh pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaTernyata korban tak mengenakan masker oksigen saat melaksanakan pemadaman api karena perlatan yang rusak.
Baca Selengkapnya