Mandor Komura mengaku ada keanehan saat OTT Pungli TPK Palaran
Merdeka.com - Terbongkarnya pungutan liar (pungli) dengan barang bukti uang Rp 6,1 miliar di terminal peti kemas (TPK) Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur yang diduga dilakukan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Koperasi Samudera Sejahtera (Komura) jadi perhatian banyak pihak. Salah satu mandor di Komura, Hambali menceritakan saat dirinya ditangkap Bareskrim Polri.
"Kejadiannya waktu itu Jumat (17/3) pagi sekitar jam 09.00 WIB. Saya waktu itu seperti sudah dijebak. Biasanya, panjar Rp 5 juta digunakan untuk makan buruh, kita terima setelah kapal sandar di pelabuhan (TPK Palaran). Nah, kenapa kok pagi-pagi saya sudah diburu-buru," kata Hambali, Rabu (22/3).
Hambali menuturkan kepada wartawan di kantor Komura, Jalan Yos Sudarso, Samarinda sekira pukul 14.00 WITA. Dia 13 jam diperiksa polisi bersama 14 orang lain yang dibawa ke mako Brimob Polda Kalimantan Timur Detasemen B, di Jalan Sultan Hasanuddin, Samarinda.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang melakukan pungli? Berdasarkan keterangan di video, disebutkan bahwa pungli di Babelan jadi pungli terkuat di muka bumi.
-
Siapa yang terbukti terlibat pungli di Rutan KPK? 90 pegawai Komisi Antirasuah yang telah terbukti terlibat dalam praktik pungli.
-
Di mana aksi pungli terjadi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Siapa yang melakukan pungli di Rutan KPK? 'Terperiksa sebagai Karutan KPK sejak pertemuan makan bersama di Bebek Kaleyo telah mengetahui tentang praktik pungutan liar dan yang sudah terjadi sejak lama tapi terperiksa tidak berusaha menghentikan pungutan liar tersebut,' ungkap Albertina dalam sidang putusan, di gedung Dewas KPK, Rabu (27/3).
-
Kenapa Hanan diperiksa KPK? Dia hadir diperiksa terkait kasus tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
"Jam 09.00 WIB pagi, saya harus segera ambil panjar itu dari PSP (PT Pelabuhan Samudera Palaran). Kalau OTT (operasi tangkap tangan), mestinya waktu terima uang ya, keduanya ditangkap. Tapi kalau ini tidak," ujar Hambali.
"Setelah terima uang panjar (Rp 5 juta) bukan langsung ditangkap. Jadi yang memberi, naik dulu ke kantor (PT PSP sebagai operator TPK Palaran). Anggota saya mau berangkat (setelah terima uang) langsung ditangkap. Itu kan bukan OTT," tambahnya.
"Yang menangkap dari Mabes Polri, penangkapannya berlebihan. Kita kan bukan teroris. Penangkapannya terlalu arogan lah. Saya tidak mengerti kalau di sekitar waktu itu ada polisi," terangnya lagi.
Hambali juga sempat heran, sebelum OTT oleh Bareskrim, dia sempat ditanya petugas pintu TPK Palaran. "Waktu itu pintu ditutup. Sewaktu kita masuk, ditanya dari mana. Saya bilang dari Komura. Kita curiga, ada apa ini?" sebutnya.
"Bingung dikatakan pungli. Uang panjar Rp 5 juta itu, kita gunakan untuk uang makan buruh sendiri. Padahal, Rp 5 juta itu, kalau cerita jujur dikatakan pungli, yang pungli itu PT PSP. Panjar kami selalu dipotong Rp 100 ribu. Kenapa kemarin genap Rp 5 juta. Jadi kami ini, korban juga," akunya.
Di mako Brimob Polda Kaltim Detasemen B di Samarinda, Hambali bersama 14 orang saat itu, diperiksa 13 jam, dari pukul 10.00 WITA hingga pukul 21.00 WITA, Jumat (17/3).
"Malam selesai di-BAP, belum boleh pulang. Masih menunggu 14 teman lain. Ada empat orang waktu itu ditahan di sel, saya disuruh pulang. Tapi sampai sekarang, tidak dipanggil lagi," terangnya.
"Mestinya saya diproses juga, kalau dilihat dari secara hukum dari Rp 5 juta itu. Buktinya, saya bebas-bebas saja," jelasnya lagi.
Keempat orang yang ditahan itu adalah sekretaris dan wakil sekretaris Komura dan 2 orang kasir Komura. "Uang Rp 6,1 miliar itu bukan tangkap tangan. Tapi diambil dari brankas, yang sebelumnya diambil dari bank untuk gaji buruh. Kasian selama ini jadi tergantung-gantung belum gajian. Kantor juga, disegel, otomatis tidak ada aktivitas. Mau makan apa kami, mestinya pemeritnah pikirkan juga," demikian Hambali. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keterlibatan Kusnadi berawal dari pemeriksaan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai saksi dalam kasus pencarian buron Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaSaat ditanya awak media apa saja yang menjadi ditanyakan penyidik KPK, tatapan Kusnadi kosong, suaranya pun sangat lirih.
Baca SelengkapnyaSaat Hasto diperiksa, Kusnadi dipanggil penyidik KPK untuk memenuhi panggilan Hasto.
Baca SelengkapnyaReaksi KPK Dengar Staf Hasto Pernah Bertemu Harun Masiku
Baca SelengkapnyaKusnadi berkata jujur dirinya pernah berjumpa dengan Harun Masiku
Baca SelengkapnyaHengki merupakan ASN yang saat ini bertugas di Pemprov DKI Jakarta. Pada jabatan sebelumnya di KPK, ia bertugas sebagai Keamanan Ketertiban di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaPetugas KPK meninggalkan lokasi menggunakan lima unit mobil jenis Toyota dan dikawal beberapa personel Gegana Brimob Polda Kalsel menggunakan satu kendaraan.
Baca SelengkapnyaPungutan liar (pungli) atau pemerasan kepada tahanan senilai Rp6,38 miliar pada rentang waktu 2019-2023.
Baca SelengkapnyaUang itu didapat dari tahanan agar bisa menyelundupkan handphone ke rumah tahanan KPK.
Baca SelengkapnyaPara tersangka dilakukan penahanan terhitung hari ini, Jumat (15/3).
Baca SelengkapnyaAda ancaman teruntuk para tahanan yang menolak membayar pungli.
Baca SelengkapnyaSelain Abdul Gani Kasuba, tim penindakan juga turut mengamankan beberapa pihak lainnya di DKI Jakarta dan Ternate.
Baca Selengkapnya