Manfaatkan Kelemahan Sistem, 15 Pembobol Bank di Jateng Kuras Rp20 Miliar
Merdeka.com - Penyidik Polda Jateng membekuk 15 pembobol bank dengan kerugian mencapai Rp20 miliar. Para pelaku terdiri dari 8 laki-laki dan 7 perempuan yang sudah beraksi sejak tiga tahun lalu.
"Semua pelaku sudah ditahan, mereka merupakan satu komplotan dan beraksi sejak Agustus hingga Oktober 2018, para pelaku menjalankan aksi transfer dana dengan memanfaatkan kelemahan system error pengamanan pada ATM bank," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, Selasa (14/9).
Dia memaparkan, cara yang digunakan para pelaku yakni memakai ATM Bersama pada konter Bank Jateng di Kecamatan Sukolilo dan Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati. Bermodal kartu ATM dari bank lain, mereka mencari beberapa mesin ATM link yang tidak membaca respons sukses pada transaksi transfer. Dengan kondisi itu, mesin ATM merespons pembatalan transfer uang. Namun, ternyata sistem hanya membatalkan pada sisi penyelenggara jasa transaksi asal.
-
Kapan perampokan bank terjadi? “Kami akhirnya mengidentifikasi sekitar 40 transaksi ilegal dari akhir Juni hingga Oktober 1994, sebagian besar masuk ke rekening bank luar negeri dan tercatat berjumlah lebih dari USD10 juta,“
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
"Itu yang sering dimanfaatkan sama pelaku. Karena pada sistemnya hanya membatalkan sisi penyelenggara jasa transaksi ATM, tapi tidak membatalkan pada sisi core banking dan ITM (Integrated Transaction Module)," jelasnya.
Dalam menjalankan aksinya, pelaku melakukan transfer dana sebanyak Rp70 juta sampai Rp150 juta dengan tujuan rekening Bank Jateng. Padahal, para tersangka tidak mempunyai dana itu.
Pada hari yang sama setelah dana masuk rekening, para tersangka langsung menarik uang tunai atau mengalihkannya ke rekening pribadi di sejumlah bank.
Para pelaku terdiri dari SP, ST, DH, MI, MB, SG, WS, KM, ND, SM, MA, RH, TH, IH dan SPO. Beberapa di antaranya merupakan pasangan suami istri.
Mereka bakal dijerat dengan Pasal 55, 56 KUHP serta Pasal 3 dan 5 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Selain itu, mereka juga dijerat Pasal 81 Jo 85 UU Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana.
"Saat ini berkas perkaranya sedang dikebut oleh tim penyidik. Ini tindakan pencucian uang yang merugikan negara Rp20 miliar," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaModus pelaku memberi uang muka Rp10 juta kepada tiap petani dan meminta mereka menyerahkan sertifikat tanah yang kemudian dibaliknamakan dan diagunkan ke bank.
Baca Selengkapnyasasaran tersangka hanya mesin ATM yang berada di sekitar Jakarta Utara dan Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaEmpat dari enam kawanan pencuri spesialis minimarket di wilayah Jabodetabek diringkus polisi. Dua lainnya masih diburu polisi..
Baca SelengkapnyaBerdalih COD HP, Kawanan Perampok Malah Rampok dan Kuras Rekening Pemuda di Cipondoh
Baca SelengkapnyaPara pelaku menggunakan pistol mainan untuk menakut-nakuti jika kepergok saat beraksi
Baca SelengkapnyaKorban pertama mengalami kerugian sebesar Rp277 juta, dan korban kedua sebesar Rp3 juta.
Baca SelengkapnyaPembobolan diduga dilakukan teller semenjak tahun 2015 silam.
Baca SelengkapnyaDitreskrimsus Polda Sulsel mengungkap tindak pidana penipuan daring dengan total kerugian sekurangnya Rp4,6 miliar.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini tak segan-segan melukai korbannya demi mendapatkan harta benda yang mereka inginkan.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini polisi masih terus melakukan pengembangan dari kasus Judol dimana 12 orang pegawai Komdigi terlibat di dalamnya.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca Selengkapnya