Manfaatkan kunci tertinggal di parkiran, 2 maling dibekuk di USU

Merdeka.com - Dua tersangka pencuri sepeda motor gagal beraksi di parkiran Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Sumatera Utara (USU). Mereka lebih dulu tertangkap karena terekam kamera pengintai (CCTV) ketika melakukan pencurian di tempat lain.

Kedua tersangka ditangkap masing-masing bernama Tias (27), warga Jalan Multatuli dan M Nazri Hasibuan (20), warga Jalan Brigjen Katamso, Pantai Burung, Medan. Mereka mencuri dengan memanfaatkan kunci tertinggal di kendaraan.

"Keduanya ditangkap setelah kita mendapat laporan dari korban Afrizal, (22), warga Jalan Gelas Gang Perabot, Medan, pada 10 Agustus lalu. Dia melapor telah menjadi korban pencurian sepeda motor di parkiran Kompleks Multatuli Indah," kata Kanit Reskrim Polsek Medan Kota AKP Martualesi Sitepu, Selasa (23/8).

Setelah mendapatkan laporan Afrizal, petugas melakukan penyelidikan. Mereka memeriksa CCTV di sekitar lokasi pencurian. Salah seorang pelaku yang terekam dikenali sebagai warga setempat, Tias. Dia merupakan residivis yang baru dua pekan keluar dari penjara. "

"Pada hari Jumat (19/8) lalu, sekitar pukul 10.00 WIB, tersangka diketahui berada di parkiran Fakultas Kedokteran Gigi USU. Tias dan Nazri kita ringkus di sana," jelas Martualesi.

Berdasarkan pengembangan, kedua tersangka diketahui mencoba mencuri sepeda motor di parkiran itu. Tersangka Tias mengaku mendapat tiga kunci sepeda motor dari penjaga kantin. Kunci itu sebelumnya tertinggal di parkiran.

"Rencananya kunci itu akan dicocokkan ke sepeda motor yang ada di parkiran. Apabila ada yang cocok, sepeda motor itu akan dicuri," jelas Martualesi.

Kedua tersangka juga mengaku telah beberapa kali melakukan pencurian sepeda motor namun dengan rekan berbeda. Mereka di antaranya pernah beraksi di Kompleks Multatuli Indah, Jalan Kartini simpang Jalan Sudirman, dan di depan warnet Kampung Madras.

Dari tangan Tias dan Nazri, petugas mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya 6 unit handphone, 2 gunting, 3 kunci sepeda motor, serta baju dan celana.

"Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara," pungkas Martualesi.