Manifes berbeda, Jasa Raharja janji santuni ahli waris Trigana Air
Merdeka.com - PT Jasa Raharja Cabang Papua berjanji membayarkan santunan kepada ahli waris atau korban jatuhnya pesawat ATR 42-300 milik maskapai Trigana Air Service, rute Sentani-Oksibil, yang mengalami kecelakaan pada Minggu (16/8) siang. Termasuk nama penumpang yang berbeda dengan manifes penerbangan.
"Penumpang Trigana di-cover oleh Jasa Raharja. Sesuai aturannya, perawatan maksimal Rp 25 juta, kalau meninggal Rp 50 juta," kata Kepala Cabang Jasa Raharja Papua, Eko Setyanto di Jayapura, seperti dilansir dari Antara, Selasa (18/8).
Eko menjelaskan meski kini proses evakuasi korban masih berlangsung, tetapi Jasa Raharja sudah mencari data lengkap para penumpang supaya santunan bisa segera dibayarkan pada waktunya.
-
Siapa yang mengklaim dapat naik pesawat gratis? Menanggapi kabar viral tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan pihaknya akan mengecek lebih lanjut soal kebenarannya.'Lagi kita cek,' ungkap Irfan, dihubungi Liputan6.com, Selasa (16/7).
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Bagaimana penumpang itu tetap taat aturan? Meski kekecilan, penumpang tersebut terlihat tetap taat aturan dan tidak melepas helmnya saat berada di jalan raya.
-
Kenapa harga tiket pesawat bisa murah? Melansir laman Traveloka, seorang ahli travel sekaligus editor di Map Happy, Erica Ho mengatakan membayar dengan mata uang lokal untuk membeli tiket pesawat bisa membuatmu lebih berhemat.
-
Mengapa penumpang mendapatkan kompensasi karena delay? Dengan demikian, penumpang tidak merasa terlunta-lunta sekaligus merasakan hak kenyamanannya akibat ketidakpastian jadwal keberangkatan pesawat,' tulis laman MPM Insurance, dikutip Jumat (13/9).
-
Siapa saja yang selamat? Basarnas Makassar mencatat 11 orang selamat, dua meninggal dunia, dan 24 lainnya masih dalam pencarian.
"Kami segera melacak dan mendata ahli warisnya agar dapat segera kami bayarkan," ucap Eko.
Eko menambahkan, walau sebagian besar nama tercantum dalam manifes pesawat tidak sesuai dengan penumpang yang berangkat, Jasa Raharja akan tetap membayarkan santunan kepada seluruh penumpang Trigana Air yang mengalami tewas.
"Bagi kami tidak masalah dan tetap kami bayarkan, karena penumpang itu sudah membayar iuran wajib," ujar Eko.
Eko melanjutkan, Jasa Raharja akan mempercepat proses pembayaran santunan ketika status para penumpang pesawat Trigana sudah jelas.
"Sampai saat ini kita masih belum tahu apakah mereka masih hidup atau sudah meninggal. Kalau sudah meninggal dan datanya sudah lengkap, maka kami secepatnya segera membayarkan santunan," lanjut Eko.
"Jasa Raharja tidak ada niatan untuk menghambat, justru kami ingin mempercepat," tutup Eko. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
asa Raharja akan melayani mudik gratis dengan moda transportasi bus atau kereta api.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada delapan koperasi mitra operator program JakLingko yang melakukan unjuk rasa di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa, 30 Juli 2024
Baca SelengkapnyaAda 497 jemaah haji reguler yang meninggal saat pada musim haji tahun ini, baik yang meninggal di Arab Saudi maupun wafat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenhub sepakat jika harga tiket angkutan udara wajib terus dipantau agar tidak melebihi ketentuan Tarif Batas Atas (TBA) yang ditetapkan Kemenhub.
Baca SelengkapnyaRencana pungutan iuran melalui tiket pesawat tersebut masih dalam proses kajian.
Baca SelengkapnyaDishub Jabar menggelar program mudik gratis tahun 2024 bekerja sama dengan Jasa Raharja.
Baca SelengkapnyaBegini Suasana dalam Pesawat Garuda yang Bawa Jemaah Haji Asal Makassar saat Sayap Terbakar
Baca SelengkapnyaNilai santunan yang diberikan kepada korban kecelakaan di tol Cikampek KM 58 merujuk ke Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16 Tahun 2017.
Baca SelengkapnyaBukan karena Kartel, Dirut Garuda Bongkar Penyebab Mahalnya Harga Tiket Pesawat
Baca SelengkapnyaPenumpang KRL Jabodetabek tidak terpengaruh terhadap kenaikan tarif terutama pada kelompok masyarakat mampu.
Baca Selengkapnya