Manokwari Waspada Bibit Siklon Tropis 94 W, BMKG Ingatkan Potensi Gelombang 4 Meter
Merdeka.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Rendani Manokwari Papua Barat mengeluarkan peringatan dini waspada terhadap bibit siklon tropis 94 W di daerah itu.
Kepala stasiun BMKG Rendani Manokwari Daniel Tandi mengatakan bahwa sejak 13 April sampai dengan 19 April 20201 perairan laut Manokwari berstatus waspada terhadap bibit Siklon Tropis 94 W.
"Kepada nelayan dan pengguna transportasi laut antar pulau di perairan Manokwari agar tidak melaut terhitung, Selasa 13 April hingga 19 April mendatang," kata Tandi, Selasa (13/4). Dikutip Antara.
-
Dimana potensi cuaca ekstrem mengancam? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Mengapa cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Jakarta? Cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) atau fenomena perambatan awan yang memasuki wilayah Indonesia.
-
Apa saja potensi dampak cuaca ekstrem di Jakarta? Masyarakat pun dihimbau untuk mewaspadai dampak dari cuaca ekstrem tersebut, di antaranya banjir dan angin kencang.
-
Apa saja dampak dari cuaca ekstrem? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh. Akibatnya lima unit mobil tertimpa kanopi itu dan mengalami kerusakan ringan. Manager Humas DAOP 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, mengatakan bahwa tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. 'Karena hujan yang deras dan angin kencang, tiang-tiang penyangga yang terbuat dari pipa besi mengalami bengkok dan patah sehingga kanopi turun ke bawah. Pihak KAI Group akan menanggung seluruh kerusakan yang dialami para pelanggan yang terdampak,'
-
Kapan cuaca ekstrem berpotensi melanda Jakarta? BPBD DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kenapa BMKG meminta nelayan waspada? BMKG lantas meminta para nelayan yang mencari ikan agar waspada karena gelombang tinggi ini berpotensi menimbulkan kecelakaan laut.
Dia menjelaskan, sejak 12 April 2021 sekira pukul 07.00 WIB terbentuk bibit siklon tropis 94 W di sekitar wilayah Pasifik Barat sebelah utara Papua, tepatnya -5.8LU-141.1BT.
"Kemunculan bibit siklon tropis 94W ini berpotensi menimbulkan tinggi gelombang laut mencapai 2.5 - 4.0 meter," katanya.
Tandi mengatakan, selain berpotensi tinggi gelombang laut, wilayah Manokwari perlu juga diwaspadai potensi hujan lebat disertai petir, dan angin kencang.
Tekanan minimum bibit siklon 94W mencapai 1007 hPa dan dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knot (37 km/jam), ujarnya.
"Model skala global menunjukkan bibit ini akan berpropagasi ke arah barat laut seiring dengan peningkatan intensitasnya. Potensi 94 W untuk mencapai intensitas siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori Sedang," katanya.
Tandi menambahkan, bahwa pantauan citra satelit Himawari-8 kanal infra merah, menunjukkan pertumbuhan awan konvektif yang persisten dan cukup signifikan di sekitar sistem dalam 6 jam terakhir.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca Selengkapnya14 daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir serta angin kencang.
Baca SelengkapnyaPrakiraan BMKG: Ada Potensi Cuaca Ekstrem di Musim Mudik, Sejumlah Daerah akan Hujan Hingga Angin Kencang
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaBibit siklon tropis 99W di Laut Tiongkok Selatan bisa memengaruhi cuaca di beberapa wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.
Baca SelengkapnyaBMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaKarena itu, semua pihak diminta mewaspadai potensi yang dapat menyertainya.
Baca SelengkapnyaBMKG mengungkapkan, bibit Badai Siklon Tropis 91S terpantau di Samudra Hindia bagian Tenggara, Barat Daya Banten.
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaAda pula peringatan mengenai hujan yang disertai dampak seperti banjir
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca Selengkapnya