Mantan ajudan Mega dan JK calon kuat kapolri versi IPW
Merdeka.com - Indonesia Police Watch (IPW) menyodorkan lima orang perwira tinggi Polri yang pantas maju sebagai Kapolri. Mereka digadang-gadang menggantikan Kapolri Jenderal Sutarman.
"Calon-calon kapolri yang berpotensi itu Komjen Budi Gunawan, Komjen Badrodin Haiti Waka Polri, Irjen Syafrudin yang sekarang di Propam, Irjen Sugih Hartanto gubernur Akpol, dan Irjen Unggung Cahyono Kapolda Metro, saya kira 5 itu saja. Budi Gunawan dan Sugih Hartanto angkatan 83, Waka Polri Badrodin Haiti angkatan 82, Unggung dan Syafrudin angkatan 85," kata Neta S Pane di kantor Kompolnas Jakarta, Selasa (9/12).
Dari kelima kandidat, hanya dua orang yang menurutnya memiliki peluang besar. Faktor politik lagi-lagi menjadi kunci mendapatkan jabatan Kapolri.
-
Siapa Kapolri tersingkat? Kapolri dengan masa jabatan tersingkat ada Chairuddin Ismail.
-
Apa predikat yang diterima Polri? Mahasiswa Beri Apresiasi Polri Berpredikat Lembaga Bercitra Baik Versi Litbang Kompas Hal ini tak lepas dari kerja keras Polri di bawah komando Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini. Dalam survei tersebut Polri menempati urutan teratas setelah TNI sebagai lembaga yang memiliki citra terbaik.
-
Bagaimana karier Jenderal Polri? Tak hanya itu saja, rekam jejak karier Carlo selama menjabat sebagai anggota Polri juga bukan kaleng-kaleng. Ia beberapa kali turut serta berhasil memecahkan kasus.
-
Bagaimana cara menjadi perwira tinggi di Polri? Untuk mencapai posisi sebagai perwira tinggi, anggota Polri diwajibkan untuk melewati sejumlah tahapan karier serta mengikuti pendidikan khusus. Selain itu, mereka juga harus memiliki catatan prestasi yang memuaskan dalam setiap langkah yang diambil.
-
Mengapa pangkat penting di Polri? Pangkat-pangkat ini bukan hanya simbol, tetapi juga mencerminkan tanggung jawab, kewenangan, dan prestasi yang telah diraih oleh setiap anggota kepolisian.
-
Siapa yang bisa jadi PPPK di Sumut? PPPK adalah kategori pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah dengan kontrak kerja, bukan melalui jalur rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Potensi besar ada dua yakni Budi Gunawan dan Syafrudin. Pertama Budi Gunawan bekas ajudan Megawati kalau Syafrudin bekas ajudannya Jusuf Kalla," terang dia.
Lanjut dia, dari segi kualitas tak ada yang mempunyai keunggulan di atas rata-rata. Sedangkan Unggung yang dinilai memiliki kemampuan yang moncer pun peluangnya menipis.
"Kualitas rata-rata tidak ada yang menonjol hanya faktor politis karena ini jabatan politisi. Unggung yang berhasil menjaga keamanan di Jatim waktu pemilu dan pilres dipercaya memegang kapolda metro yang merupakan daerah rawan ini kita lihat dia berpotensi meskipun kecil," pungkas dia.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditanya akan sedia berpasangan wakilnya Ahmad Luthfi, Kaesang tak menjawab lugas.
Baca SelengkapnyaKesempatan Kaesang maju di Jawa Tengah tergantung partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhmad Luthfi akan menjadi lawan yang berat jika maju di Pilkada Jateng.
Baca SelengkapnyaSugeng menjelaskan, meski Wakapolri ditunjuk oleh Kapolri, namun dalam proses pemilihannya tetap membutuhkan persetujuan dari Presiden.
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep dinilai memiliki peluang untuk maju di Pilkada Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaIrjen Ahmad Luthfi mampu 'nyelip' di antara Kapolda alumni Akpol meski dari lulusan Sekolah Perwira.
Baca SelengkapnyaUjang menilai, soal bisa menang di Jateng atau tidak, perlu melihat lebih dahulu siapa lawan politiknya.
Baca SelengkapnyaLuthfi dinilai sukses membawa Jawa Tengah sebagai salah satu daerah yang aman dan kondusif
Baca SelengkapnyaJika RK ingin menang maka peluang paling rasional adalah maju di Pilkada Jawa Barat
Baca SelengkapnyaKIM Plus dan PDI Perjuangan kompak beri dukungan kepada dua jenderal Polri dan TNI di Pilgub Jateng 2024. Ini sosoknya.
Baca SelengkapnyaMegawati sudah meminta Ridwan Kamil bersedia menjadi cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaAnggota Polri yang menerima tawaran terjun langsung ke politik praktis maka harus segera mengundurkan diri.
Baca Selengkapnya