Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mantan Danpuspom ungkap cara usut penculikan aktivis 1998

Mantan Danpuspom ungkap cara usut penculikan aktivis 1998 Konsolidasi korban pelanggaran HAM di Gedung Joang 45. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Mantan Danpuspom TNI Mayjen (Purn) Syamsu Djalal mengungkap bagaimana TNI saat itu mengungkap penculikan aktivis pada tahun 1997/1998. Tim investigasi yang dibentuk mendapatkan titik terang setelah mendapat keterangan dari korban penculikan yang selamat, Andi Arif.

Syamsu mengisahkan, saat Andi Arif diculik di Lampung, aktivis itu dibawa menggunakan mobil dengan mata tertutup ke pelabuhan untuk menuju Jakarta. Saat akan menyeberang, terjadi cekcok antara penculik dengan polisi.

"Lalu para penculik mengeluarkan surat perintah Kopassus dan diberikan kepada Polisi Militer (PM) karena yang bersangkutan minta naik ke kapal," kata Syamsu di Gedung Joeang '45, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/6).

Akhirnya, rombongan tersebut diizinkan naik kapal dan tiba di pelabuhan. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan menggunakan mobil dengan kondisi mata Andi Arif kembali ditutup.

"Dalam perjalanan itu, si penculik bilang kalau dia anggota Kopassus berpangkat mayor dan pernah sekolah di luar negeri," katanya.

Setelah lama berselang, Andi Arif yang selamat dimintai keterangan dan mengatakan hal tersebut. Tim Investigasi lalu menelusuri anggota Kopassus berpangkat mayor yang pernah sekolah di luar negeri.

"Akhirnya ketahuan (Mayor Bambang Kristono) oknum Kopassus yang menculik dan mereka mendapat perintah dari atasannya (Danjen Kopassus Prabowo Subianto)," tuturnya.

Seperti diketahui, Letjen Prabowo Subianto diberhentikan dari dinas militer karena diduga terlibat penculikan 13 aktivis yang hingga kini masih hilang. Prabowo sempat tinggal di Yordania dan kembali ke Indonesia lalu terjun ke dunia politik.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons Aktivis 98 Terkait Bergabungnya Budiman Sudjatmiko ke Kubu Prabowo
Respons Aktivis 98 Terkait Bergabungnya Budiman Sudjatmiko ke Kubu Prabowo

Aktivis 98 menilai ada upaya memanipulasi sejarah masa lalu bergabungnya Budiman Sudjatmiko hingga anggota Dewan Kehormatan Perwira Wiranto ke kubu Prabowo.

Baca Selengkapnya
Aktivis '98 Ungkit Sikap Wiranto, Agum Gumelar dan SBY Terkait Penculikan yang Dituduhkan pada Prabowo
Aktivis '98 Ungkit Sikap Wiranto, Agum Gumelar dan SBY Terkait Penculikan yang Dituduhkan pada Prabowo

Aktivis '98 Benny Ramdhani menyebut, putusan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) sudah jelas menyatakan bahwa Prabowo Subianto terlibat dalam penculikan aktivis '98.

Baca Selengkapnya
Dipimpin Langsung Kapolda Sumbar, Polisi Olah TKP di Lokasi Tewasnya Afif Maulana
Dipimpin Langsung Kapolda Sumbar, Polisi Olah TKP di Lokasi Tewasnya Afif Maulana

Olah tempat kejadian perkara dilakukan di atas jembatan Kuranji, Jalan Bypass Kilometer 9 pada Kamis (27/6) sekitar pukul 03.00 WIB.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Arief Sulistyanto, Pensiunan Jenderal Eks Penyidik Kasus Munir yang Jadi Komisaris Baru ASABRI
Mengenal Sosok Arief Sulistyanto, Pensiunan Jenderal Eks Penyidik Kasus Munir yang Jadi Komisaris Baru ASABRI

Arief tercatat 36 tahun berkarier di institusi Bhayangkara.

Baca Selengkapnya
Cerita Budiman Dibui Era Orde Baru, Diciduk Intelijen ABRI Atau Kopassus TNI AD Anak Buah Prabowo?
Cerita Budiman Dibui Era Orde Baru, Diciduk Intelijen ABRI Atau Kopassus TNI AD Anak Buah Prabowo?

Cerita Budiman Sudjatmiko ketika ditangkap dan dipenjara saat Orde Baru.

Baca Selengkapnya
Komnas HAM Panggil Mantan Anggota TPF Pembunuhan Munir, Apa yang Digali?
Komnas HAM Panggil Mantan Anggota TPF Pembunuhan Munir, Apa yang Digali?

Komnas HAM Perika Mantan Anggota TPF Pembunuhan Munir, Apa yang Digali?

Baca Selengkapnya
Terungkap, Bripda AN Terlibat Kasus LGBT Pernah Jadi Korban Kekerasan Seksual
Terungkap, Bripda AN Terlibat Kasus LGBT Pernah Jadi Korban Kekerasan Seksual

Propam Polda Sultra masih memeriksa personel Polresta Kendari berinisial Bripda AN di Kendari.

Baca Selengkapnya
Imparsial Terbitkan Buku 'Penculikan Bukan Untuk Diputihkan', Ada Cerita Istri Mendiang Munir
Imparsial Terbitkan Buku 'Penculikan Bukan Untuk Diputihkan', Ada Cerita Istri Mendiang Munir

Dalam konteks HAM, yang menjadi pijakan dijelaskannya yakni yang pertama memori kolektif korban dan kedua adanya kesamaan kronologis peristiwa.

Baca Selengkapnya
Saksi Ganjar Ceritakan Simpatisan Ditangkap dan Dipukuli Karena Bentangkan Spanduk 03
Saksi Ganjar Ceritakan Simpatisan Ditangkap dan Dipukuli Karena Bentangkan Spanduk 03

Kejadian itu terjadi saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Gunungkidul.

Baca Selengkapnya