Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mantan hakim MK minta Pansel jeli pilih Capim KPK

Mantan hakim MK minta Pansel jeli pilih Capim KPK Pansel KPK. ©2015 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Panitia seleksi (Pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki peran besar agar pimpinan KPK terpilih tidak dikriminalisasikan. Peran tersebut ditunjukkan dengan mengejar secara jeli rekam jejak (track record) para calon. Jika tidak dilakukan, maka dengan mudah KPK yang akan datang dilemahkan dan kembali dikriminalisasikan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh mantan Hakim Mahkamah Konstitusi, Prof Ahmad Sodiki dalam diskusi Menyoal Integritas Pansel Capim KPK dan Calon yang Lolos Seleksi di Resto Padi Malang, Minggu (12/7).

"Presiden saja bisa dijatuhkan melalui proses impeachment, tetapi syaratnya sangat berat, salah satunya karena melakukan pembunuhan atau tindak korupsi. Proses menjatuhkan ini bisa terjadi di KPK. Kalau hal ini sampai terjadi yang salah juga yang menyeleksi," kata Ahmad Sodiki.

Namun Sodiki juga menegaskan, jangan sampai juga ketua KPK dijatuhkan karena kasus-kasus remeh, seperti pemalsuan data KTP atau pelanggaran lalu lintas. Pihaknya setuju, diluar kasus berat seperti pembunuhan dan korupsi, proses hukumnya bisa ditunda sampai menyelesaikan jabatannya.

"Penyidikannya setelah menyelesaikan jabatannya, masih cukup waktu untuk menyelesaikan setelah menjalankan tugasnya. Kalau tidak, pastinya ketua KPK akan terganggu," katanya.

Ketua KPK, katanya, membutuhkan status yang istimewa dari orang biasa, atau sebagaimana seorang Presiden. Kasus-kasusnya tetap disidik tetapi hanya saja dilakukan penundaan.

Kasus yang pernah dihentikan boleh saja dibuka kembali tetapi setelah jabatannya selesai. Kecuali untuk kategori kasus-kasus kategori berat.

Koalisi masyarakat sipil antikorupsi Jawa Timur, melihat kriminalisasi masih menjadi ancaman bagi KPK, bahkan lembaga-lembaga pendukungnya. Lembaga pengawas semacam Komisi Yudisial, Ombudsman dan Komnas HAM dilaporkan karena pencemaran nama baik, akibat mengeluarkan hasil kajian untuk mengungkap kebenaran.

"Semua terancam dikriminalisasikan, padahal argumentasi untuk menyatakan mereka melakukan kejahatan tidak pernah muncul secara rasional dan bisa diterima akal sehat," kata Zainuddin, Koordinator Badan Pekerja Malang Coruption Watch.

Ada sekitar 12 orang asal Jawa Timur dari 194 calon yang lolos seleksi calon pimpinan KPK. Jumlah tersebut merupakan hasil penyaringan dari 580 orang pendaftar.

Sementara itu terkait seleksi pimpinan KPK, Koalisi masyarakat sipil antikorupsi Jawa Timur membuka posko pengaduan yang menerima masukan tetang rekam jejak calon pimpinan KPK. Koalisi tersebut terdiri dari Malang Coruption Watch (MCW), Jaringan Akademisi Malang, Gusdurian Jatim, Koalisi Pesantren Antikorupsi, dan lain-lain. Setiap masukan tersebut bisa disalurkan melalui telepon (0341) 573 650 atau www.mcw-malang.org.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dari 5 Dewas, Hanya Satu yang Lolos Administrasi Capim KPK
Dari 5 Dewas, Hanya Satu yang Lolos Administrasi Capim KPK

Hanya tercatat nama Harjono saja yang ingin kembali menduduki jabatan Pimpinan Dewas KPK.

Baca Selengkapnya
Hari Ini, Capim KPK Jalani Tahapan Tes Tertulis
Hari Ini, Capim KPK Jalani Tahapan Tes Tertulis

tes tertulis diselenggarakan di Pusdiklat Kemensetneg, Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (31/7)

Baca Selengkapnya
Johanis Tanak, Nurul Ghufron dan 4 Eks Pegawai Lolos Administrasi Capim KPK
Johanis Tanak, Nurul Ghufron dan 4 Eks Pegawai Lolos Administrasi Capim KPK

236 pendaftar dinyatakan lolos administrasi Capim KPK.

Baca Selengkapnya
Pansel Capim KPK Klaim Punya Cara Lebih Elegan Tarik Pendaftar, Apa Itu?
Pansel Capim KPK Klaim Punya Cara Lebih Elegan Tarik Pendaftar, Apa Itu?

Pansel Capim KPK mengaku sudah melakukan upaya jemput bola untuk mencari Capim dan Dewas KPK yang memiliki kompetensi pemberantasan korupsi.

Baca Selengkapnya
236 Orang Lolos Seleksi Calon Pimpinan dan 146 Orang Dewan Pengawas KPK
236 Orang Lolos Seleksi Calon Pimpinan dan 146 Orang Dewan Pengawas KPK

Panitia seleksi mengungkapkan ada kenaikan jumlah pendaftar Capim dan Dewas KPK dari periode sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Seleksi Capim KPK Sisakan 40 Nama, Pansel Diingatkan Cek Rekam Jejak Kandidat Jangan Sampai Pilih yang Bermasalah
Seleksi Capim KPK Sisakan 40 Nama, Pansel Diingatkan Cek Rekam Jejak Kandidat Jangan Sampai Pilih yang Bermasalah

Apabila 10 kandidat yang akan dikirim ke DPR adalah orang-orang bermasalah, pasti memberidampak pada kinerja KPK ke depannya.

Baca Selengkapnya
7 Capim dan 4 Calon Dewas KPK Langsung Gugur di Tahap Seleksi Tes Tertulis
7 Capim dan 4 Calon Dewas KPK Langsung Gugur di Tahap Seleksi Tes Tertulis

Menurutnya, para peserta yang gagal tidak menyampaikan alasan dari ketidakhadiran mereka saat tes tertulis.

Baca Selengkapnya
Daftar Anggota Polri dan Kejagung Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK
Daftar Anggota Polri dan Kejagung Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK

Pansel KPK telah mengumumkan 236 pendaftar yang dinyatakan lulus seleksi administrasi awal.

Baca Selengkapnya
Jokowi Segera Teruskan 20 Nama Capim dan Dewas KPK ke DPR
Jokowi Segera Teruskan 20 Nama Capim dan Dewas KPK ke DPR

20 nama capim dan calon dewas KPK yang diserahkan ke Jokowi akan diumumkan melalui website.

Baca Selengkapnya
Tidak Hadir, Tujuh Capim KPK Dinyatakan Gugur
Tidak Hadir, Tujuh Capim KPK Dinyatakan Gugur

229 Peserta yang hadir dan mengikuti tes dengan komposisi laki-laki sebanyak 214 orang dan perempuan 15 orang.

Baca Selengkapnya
40 Peserta Lulus Tes Tertulis Calon Pimpinan KPK, Ini Daftarnya
40 Peserta Lulus Tes Tertulis Calon Pimpinan KPK, Ini Daftarnya

Dari 230 orang yang mengikuti tes tertulis, sebanyak 40 orang dinyatakan lulus tes tertulis calon pimpinan KPK

Baca Selengkapnya
Pansel KPK: 20 Peserta Capim KPK dan 20 Dewas Lolos Tes Assessment
Pansel KPK: 20 Peserta Capim KPK dan 20 Dewas Lolos Tes Assessment

Hasilnya total ada 40 peserta yang dinyatakan lolos.

Baca Selengkapnya