Mantan hakim MK minta Pansel jeli pilih Capim KPK
Merdeka.com - Panitia seleksi (Pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki peran besar agar pimpinan KPK terpilih tidak dikriminalisasikan. Peran tersebut ditunjukkan dengan mengejar secara jeli rekam jejak (track record) para calon. Jika tidak dilakukan, maka dengan mudah KPK yang akan datang dilemahkan dan kembali dikriminalisasikan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh mantan Hakim Mahkamah Konstitusi, Prof Ahmad Sodiki dalam diskusi Menyoal Integritas Pansel Capim KPK dan Calon yang Lolos Seleksi di Resto Padi Malang, Minggu (12/7).
"Presiden saja bisa dijatuhkan melalui proses impeachment, tetapi syaratnya sangat berat, salah satunya karena melakukan pembunuhan atau tindak korupsi. Proses menjatuhkan ini bisa terjadi di KPK. Kalau hal ini sampai terjadi yang salah juga yang menyeleksi," kata Ahmad Sodiki.
-
Bagaimana proses seleksi Capim KPK dilakukan? Ghufron menjelaskan bahwa Presiden Ke-7 RI Joko Widodo membentuk Panitia Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 sudah sesuai dengan ketentuan, yang mengharuskan terbentuknya pansel enam bulan sebelum masa jabatan pimpinan KPK 2019-2024 habis.
-
Siapa yang berhasil lolos seleksi? Akun Instagram resmi penerimaan_polri_polda_banten membagikan kisah seorang pemuda yang lolos seleksi menjadi anggota Polri.
-
Apa saja hasil seleksi PPPK 2024? Bagi peserta yang dinyatakan lolos administrasi PPPK 2024 akan mengikuti seleksi kompetensi.
-
Kenapa pansel Capim KPK dibentuk di periode sebelumnya? 'Salah satu alasan, bahwa untuk menjaga independensi pimpinan KPK adalah dengan cara setiap periode pimpinan KPK diusulkan dan diproses oleh Presiden yang berbeda. Untuk apa? Supaya keterikatan relasinya itu tidak dua kali, tidak berlanjut,' ujarnya.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
Namun Sodiki juga menegaskan, jangan sampai juga ketua KPK dijatuhkan karena kasus-kasus remeh, seperti pemalsuan data KTP atau pelanggaran lalu lintas. Pihaknya setuju, diluar kasus berat seperti pembunuhan dan korupsi, proses hukumnya bisa ditunda sampai menyelesaikan jabatannya.
"Penyidikannya setelah menyelesaikan jabatannya, masih cukup waktu untuk menyelesaikan setelah menjalankan tugasnya. Kalau tidak, pastinya ketua KPK akan terganggu," katanya.
Ketua KPK, katanya, membutuhkan status yang istimewa dari orang biasa, atau sebagaimana seorang Presiden. Kasus-kasusnya tetap disidik tetapi hanya saja dilakukan penundaan.
Kasus yang pernah dihentikan boleh saja dibuka kembali tetapi setelah jabatannya selesai. Kecuali untuk kategori kasus-kasus kategori berat.
Koalisi masyarakat sipil antikorupsi Jawa Timur, melihat kriminalisasi masih menjadi ancaman bagi KPK, bahkan lembaga-lembaga pendukungnya. Lembaga pengawas semacam Komisi Yudisial, Ombudsman dan Komnas HAM dilaporkan karena pencemaran nama baik, akibat mengeluarkan hasil kajian untuk mengungkap kebenaran.
"Semua terancam dikriminalisasikan, padahal argumentasi untuk menyatakan mereka melakukan kejahatan tidak pernah muncul secara rasional dan bisa diterima akal sehat," kata Zainuddin, Koordinator Badan Pekerja Malang Coruption Watch.
Ada sekitar 12 orang asal Jawa Timur dari 194 calon yang lolos seleksi calon pimpinan KPK. Jumlah tersebut merupakan hasil penyaringan dari 580 orang pendaftar.
Sementara itu terkait seleksi pimpinan KPK, Koalisi masyarakat sipil antikorupsi Jawa Timur membuka posko pengaduan yang menerima masukan tetang rekam jejak calon pimpinan KPK. Koalisi tersebut terdiri dari Malang Coruption Watch (MCW), Jaringan Akademisi Malang, Gusdurian Jatim, Koalisi Pesantren Antikorupsi, dan lain-lain. Setiap masukan tersebut bisa disalurkan melalui telepon (0341) 573 650 atau www.mcw-malang.org.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hanya tercatat nama Harjono saja yang ingin kembali menduduki jabatan Pimpinan Dewas KPK.
Baca Selengkapnyates tertulis diselenggarakan di Pusdiklat Kemensetneg, Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (31/7)
Baca Selengkapnya236 pendaftar dinyatakan lolos administrasi Capim KPK.
Baca SelengkapnyaPansel Capim KPK mengaku sudah melakukan upaya jemput bola untuk mencari Capim dan Dewas KPK yang memiliki kompetensi pemberantasan korupsi.
Baca SelengkapnyaPanitia seleksi mengungkapkan ada kenaikan jumlah pendaftar Capim dan Dewas KPK dari periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaApabila 10 kandidat yang akan dikirim ke DPR adalah orang-orang bermasalah, pasti memberidampak pada kinerja KPK ke depannya.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, para peserta yang gagal tidak menyampaikan alasan dari ketidakhadiran mereka saat tes tertulis.
Baca SelengkapnyaPansel KPK telah mengumumkan 236 pendaftar yang dinyatakan lulus seleksi administrasi awal.
Baca Selengkapnya20 nama capim dan calon dewas KPK yang diserahkan ke Jokowi akan diumumkan melalui website.
Baca Selengkapnya229 Peserta yang hadir dan mengikuti tes dengan komposisi laki-laki sebanyak 214 orang dan perempuan 15 orang.
Baca SelengkapnyaDari 230 orang yang mengikuti tes tertulis, sebanyak 40 orang dinyatakan lulus tes tertulis calon pimpinan KPK
Baca SelengkapnyaHasilnya total ada 40 peserta yang dinyatakan lolos.
Baca Selengkapnya