Mantan Kabais TNI Nilai BNPT Gagal Tanggulangi Aksi Teror
Merdeka.com - Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Soleman Ponto menilai, peristiwa teror yang terjadi belakangan bukan karena kebobolan pihak intelijen. Namun, karena kesalahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
"Satu-satunya badan yang paling bertanggung jawab di Indonesia ini ya BNPT, namanya saja badan nasional penanggulangan teroris, sehingga kalau masih ada teroris gentayangan tanya sama dia, bukan tanya intelijen," kata Soleman dalam diskusi daring, Minggu (4/4).
Soleman mengatakan, sepenuhnya tanggung jawab masalah terorisme ada di BNPT. Jika tidak ada, baru bisa ditanyakan siapa intelijen yang bertanggung jawab.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan? Seorang juru bicara Qualcomm menyatakan bahwa patch telah dikirimkan, namun kini tanggung jawab ada di tangan pengguna.
-
Siapa yang musnahkan barang bukti Bontang? Kejaksaan Negeri Bontang gelar pemusnahan barang bukti sejumlah kasus yang sudah dinyatakan berkekuatan hukum tetap, Jumat (17/11).
Ia mengatakan, ketika bom Sarinah pun, terjadi karena kegagalan BNPT. Soleman menilai tidak terlihat kinerja BNPT.
"Waktu bom Sarinah saya sudah ingatkan, lihat dulu BNPT ini kerjanya apa, itu kegagalan BNPT. Dan sekarang terulang lagi," ucapnya.
Dia secara terang-terangan mengatakan BNPT telah gagal sehingga aksi teror terus berulang.
"Karena ini di pundak mereka penanggulangan teroris ini dibebankan, kita tidak pernah tahu kita tidak pernah audit bagaimana BNPT menindak masalah teror ini," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gaduh Kabasarnas Tersangka Suap, Ini Aturan Hukum KPK Sebenarnya Bisa Tangani Korupsi di TNI
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaKPK meminta maaf karena pihaknya tidak koordinasi terlebih dahulu dengan pihak TNI sebelum mengumumkan keterlibatan Henri Alfandi.
Baca SelengkapnyaAlasan itu disampaikan Agung, mengingat Henri yang merupakan Anggota TNI Aktif.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menuai polemik.
Baca SelengkapnyaKPK menyatakan dalam operasi tangkap tangan prajurit TNI telah melibatkan Puspom. Puspom disebut telah terlibat saat proses OTT dilaksanakan.
Baca SelengkapnyaTak disangka satuan khusus dari Pasukan elite 3 Matra TNI & Polri tergabung dalam Badan ini.
Baca SelengkapnyaAlexander mengatakan, saat melakukan tangkap tangan, tim dari KPK sudah mendapatkan setidaknya dua alat bukti.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas ditetapkan menjadi tersangka. Tetapi, KPK malah minta maaf.
Baca SelengkapnyaPernyataan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan.
Baca Selengkapnya