Mantan Kasatgas FPU-VI Sudan beri perhatian pengrajin tenun ikat
Merdeka.com - Kota Kediri selain dikenal dengan tahu takwa dan getuk pisang juga dikenal dengan sentra produksi tenun ikat di daerah Bandar Kidul Kecamatan Mojoroto Kota Kediri-Jawa Timur. Tak banyak yang memberi perhatian hingga mau mempromosikan produk andalan Kota Kediri ini.
Tapi tidak bagi Kapolres Kediri Kota AKBP Bambang Widjanarko Baiin yang juga mantan Kepala Satgas Formed Police Unit (FPU)–VI di Sudan (2013-2014) ini memberikan perhatian penuh dan terjun langsung melihat di pengerajinya tentang proses produksinya.
Tidak hanya melihat dan memberi perhatian, mantan peace keeper ini juga membeli. Salah satunya tenun ikat khas Kota Kediri itu dijadikan souvenir bagi para tamu penting dan instansi yang datang di Polres Kediri Kota. Padahal Bambang Widjanarko adalah warga asli Betawi dari daerah Kampung Belanda yang bermarga Baiin.
-
Bagaimana cara membuat kain tenun ikat Bandar Kidul? Tenun ikat Bandar Kidul memiliki motif khas, yakni ceplok, tirto, dan goyor dengan bahan sutra, semi sutra, dan katun.
-
Apa itu Kain Tenun Ikat Inuh? Kain Tenun Ikat Inuh, Kerajinan Tradisional yang Jadi Identitas Masyarakat Lampung Setiap kerajinan tradisional di Indonesia telah menjadi ciri khas dan identitas masyarakat di suatu daerah. Salah satu kerajinan tradisional yang sudah menjadi ciri atau identitas masyarakat yaitu Kain Tenun Ikat Inuh berasal dari Lampung Selatan dari adat Sai Batin.Dihimpun dari beberapa sumber, kain tradisional ini tak hanya sebagai simbol dan identitias budaya Lampung, melainkan juga memiliki nilai-nilai luhur dan kain yang sakral.
-
Mengapa batik motif Kagungan dipilih jadi seragam PNS Kuningan? Seiring berjalannya waktu, batik motif Kagungan ditetapkan menjadi motif batik seragam resmi PNS di Kabupaten Kuningan.
-
Di mana Kain Tenun Ikat Inuh ditemukan? Konon, Kain Tenun Ikat Inuh ini pertama kali ditemukan di daerah Lampung Barat sekitar abad ke-19 silam. Namun, beberapa sumber menyatakan bahwa kain ini sudah ada lebih dulu, sekitar abad ke-17 dan dibuat oleh Suku Komering.
-
Apa motif khas Batik Tangerang? Kembang mayang merupakan motif batik yang bisa Anda temukan saat bertandang ke kota tersebut. Desainnya beragam, dengan menyesuaikan tren warna yang kekinian membuatnya kian modis dipandang.
-
Kenapa Inara Rusli memberikan kain batik kepada Walikota Seongnam? Meskipun budaya mereka berbeda, Inara Rusli memberikan kenang-kenangan berupa kain batik kepada Walikota Seongnam untuk menunjukkan keakraban mereka.
"Karya yang luar biasa yang dimiliki oleh warga Kota Kediri. Bentuk kearifan lokal yang harus tetap lestari. Semua tamu penting saya pulang selalu saya bawakan tenun ikat khas Kota Kediri, dan mereka sangat puas," kata Bambang pada merdeka.com, Minggu (12/4)
Seperti diketahui sejarah awal mula kerajinan tenun ikat Bandar Kidul masih kelam. Kerajinan tenun ikat di Bandar Kidul sempat mengalami kejayaan pada tahun 1970-an sampai 1980-an, akibat adanya kain tenun buatan pabrik yang lebih murah dan lebih banyak motif mengakibatkan kerajinan ini mengalami kemunduran.
Pada masa-masa keterpurukan tersebut masih ada beberapa pengrajin yang bertahan dan memulai dari awal. Salah satu pengrajin yang memulai pada tahun 1989 adalah kerajinan tenun ikat 'Medali Mas' Bapak Munawar yang berdiri pada 17 Februari 1989.
Selama bertahun-tahun dari awal pendiriannya sampai tahun 2000 kerajinan ini hanya memproduksi sarung goyor. Pada tahun 2001 Ruqoyah istri Munawar, melakukan diversifikasi produk dengan membuat kerajinan tenun ikat yang dipergunakan untuk bahan pakaian.
Diversifikasi produk yang dilakukan berupa penambahan warna-warna baru dan motif baru. Keberhasilan Ibu Ruqoyah dalam mengembangkan produk membuahkan hasil, kerajinan tenun ikat 'Medali Mas' menjadi kerajinan tenun ikat terbesar di Bandar Kidul Kota Kediri.
Dengan keberhasilannya tersebut pada tahun 2011 Ruqoyah dijadikan wakil Kota Kediri sebagai calon penerima penghargaan upakarti dari pemerintah. Hingga saat ini kerajinan tenun ikat yang bertahan di Bandar Kidul sampai tahun 2011 berjumlah sebelas pengrajin dan beberapa hari lalu Bank Indonesia telah memperhatikan kerajinan yang juga sebagai bentuk kearifan lokal ini. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia tumbuh dengan ragam budaya. Setiap budaya memiliki kekhasannya tersendiri. Salah satu ciri khas dari ragam budaya ini adalah kain tradisional.
Baca SelengkapnyaDalam seni ini, benang yang digunakan untuk membuat pakaian berasal dari serat daun nanas.
Baca SelengkapnyaEks Wakapolri, Syafruddin Kambo mendatangi masjid di Xinjiang yang sudah berdiri sejak tahun 1442 dan memberikan oleh-oleh khas Indonesia.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Batak menganggap kain tenun ulos sebagai lambang dari ikatan kasih sayang hingga kedudukan.
Baca SelengkapnyaDalam penampilan stand up-nya, Asdar mengangkat budaya Bontang diguyonan yang ia bawakan.
Baca SelengkapnyaPara perempuan turut mewariskan keahliannya itu ke generasi selanjutnya agar kerajinan tangan ini tidak punah dimakan zaman modern.
Baca SelengkapnyaSiami membuat kain tenun secara turun temurun. Ia belajar dari ibunya yang juga seorang penenun tradisional
Baca SelengkapnyaPemprov Sulsel menggelar Fashion Show Batik Khas Sulsel, di Anjungan Pantai Losari, Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaDi Tarakan, dengan adanya Perwali maka setiap hari Kams seluruh pejabat dan ASN mengenakan Sesingal.
Baca SelengkapnyaTerlihat hadir pada acara yaitu Duta Besar dari negara Mexico, Belarus, Filipina, Malaysia, Peru, Sierra-Leone, Lebanon, Turkmenistan, Ekuador & Nigeria.
Baca SelengkapnyaSaking banyaknya pengrajin keris di Sumenep, daerah ini dijuluki kota keris. Ada 500 lebih pengrajin keris di Sumenep.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungan itu, dia menunjukkan batik sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia dan justru banyak pihak memakainya, baik tokoh nasional maupun dunia.
Baca Selengkapnya