Mantan Kasau sebut ribut soal helikopter untungkan asing
Merdeka.com - Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Chappy Hakim mengatakan, pengadaan pertahanan dan persenjataan di Indonesia jangan sampai jadi bahan diskusi yang berkepanjangan. Hal itu dikhawatirkan akan diendus negara lain karena secara tidak langsung akan membongkar urusan dapur pertahanan Republik Indonesia.
"Jadi kalau pembelian atau pengadaan senjata untuk perang, itu bukan bahan diskusi," kata Chappy di sela seminar Nasional Pembangunan Bandara Kertajati, di Hotel Grand Preanger, Bandung, Kamis (3/12).
Sebelumnya pernyataan Kasau Marsekal TNI Agus Supriatna menyebut Indonesia tak mampu memproduksi alutsista sendiri menuai reaksi dari banyak pihak. TNI AU lebih baik tak memilih helikopter EC-725 Cougar dari PT Dirgantara Indonesia (DI) untuk heli VVIP Presiden Jokowi.
-
Siapa yang memimpin misi beli senjata? Kolonel Ahmad Yani memimpin delegasi Angkatan Darat ke negara-negara di Eropa Timur.
-
Apa yang dibantah oleh Hadi Tjahjanto? Dalam momentum tersebut, Mahfud MD sempat memberikan pernyataan bahwa belum ada satu pun sertifikat redistribusi tanah yang terbit selama era Jokowi. Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Kenapa presiden Filipina naik helikopter? Marcos beralasan dia tidak ingin terkena macet di jalan untuk menghadiri konser Coldplay itu.
-
Siapa yang ditugasi beli jet tempur? Mabes AU menugaskan Duta Besar RI di Mesir, Mayor Boediardjo untuk melakukan pembelian senjata ke Blok Timur.
-
Kenapa Prabowo membeli F-15EX? Pembelian pesawat ini untuk memperkuat TNI AU.
-
Mengapa helm F-35 dianggap kontroversial? Yang menjadikan helm ini kontroversial adalah harganya yang luar biasa tinggi. Helm ini memiliki harga $400.000 atau sekitar Rp6,1 miliar, yang mencakup biaya riset, pengembangan, perangkat keras, perangkat lunak, dukungan, dan pembaruan di masa depan. Beberapa kritikus, beberapa kritikus mempertanyakan apakah manfaat yang ditawarkan memang sebanding dengan harganya yang tinggi.
Agus nyatanya lebih kepincut heli AW-101 dari luar negeri yang memang sudah masuk dalam rencana strategis 2015-2016 untuk belanja alutisista.
Disinggung soal pernyataan Agus tersebut, Chappy kembali menuturkan, bahwa itu bukanlah sumber bahasan banyak orang. PT DI yang selama ini menjadi industri terpercaya kedirgantaraan Indonesia juga tetap harus dijaga harkat dan martabatnya.
"Industri pesawat terbang pabrik pesawat terbang sebagai pusat industri pertahanan, seperti PT DI. Kalau satu pabrik pesawat terbang yang atributnya industri pertahanan negara kan pasti negara lain ingin tahu, dia bikin apa sih, bikin bom atau apa. Itu bukan bahan diskusi, dan perdebatan. Itu isi perut kita. Hati-hati yah," ujarnya.
"Orang nyari-nyari (pertahanan Indonesia), eh kita malah buka. Kan gawat kalau tau misalkan PT DI cuma bisa buat ini, itu. Jadi sekali lagi, please edukasi. Kalau bicara hal dengan pertahanan negara yang berhak menjawab adalah pejabat yang punya otoritas, bukan yang lain. Karena akan jadi bahasan. Yang malu siapa? Ketahuan di luar misalnya PT DI enggak bisa bikin, siapa yang rugi? Ya kita!," tandas dia.
Chappy mengaku, mendukung apa yang dilakukan TNI AU untuk menambahkan alutsista, apalagi pesawat heli Presiden Jokowi. "Saya enggak masalahkan. Boleh saja kok. Tapi tetap jangan jadi diskusi terbuka," tutup dia. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dahnil menyayangkan ucapan itu keluar dari mulut calon wakil presiden (cawapres).
Baca Selengkapnya"Sehingga pembahasan pemanfaatan uang rakyat harus di depan rakyat," kata Anies
Baca SelengkapnyaMahfud memahami mana batasan terkait rahasia negara
Baca SelengkapnyaLebih baik negara meminjam uang untuk membeli alat-alat pertanian.
Baca SelengkapnyaHelikopter serang Z-10 buatan China ini dipajang dengan sederet rudal dan roket.
Baca SelengkapnyaDebat Capres-Cawapres ketiga digelar dengan tema berbeda pada Minggu, 7 Januari 2024
Baca SelengkapnyaAnies juga menyinggung Prabowo untuk mengkoreksi data di ruang terbuka.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan, bahwa tidak mungkin menggunakan alutsista berkualitas buruk untuk berperang.
Baca SelengkapnyaJenderal Amerika Serikat menyebut bahwap erang dengan China bisa terjadi 2025.
Baca Selengkapnya