Mantan Kepala BPPN mengaku sudah ikut aturan terkait penerbitan SKL BLBI
Merdeka.com - Mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Syafruddin Arsad Temenggung, menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaaan atas kasus dugaan korupsi penerbitan Surat Keterangan Lunas Badan Likuiditas Bank Indonesia (SKL BLBI) di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (14/5). Atas perbuatannya ia didakwa merugikan keuangan negara mencapai Rp 4,58 triliun.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK menyebut, Syafruddin, melakukan penghapusan piutang BDNI kepada petani tambak yang dijamin oleh PT Dipasena Citra Darmadja dan PT Wachyuni Mandira serta menerbitkan Surat Pemenuhan Kewajiban Pemegang Saham meskipun Sjamsul Nursalim belum menyelesaikan kewajibannya terhadap kesalahan dalam menampilkan piutang BDNI kepada petambak untuk diserahkan kepada BPPN seolah-olah sebagai piutang yang lancar. Syafruddin membantah hal tersebut. Ia mengatakan dalam kebijakan itu telah mengikuti seluruh aturan yang ada.
"Jelas dari dakwaan tadi itu jelas error impersona. Yang menjual bukan saya dan juga saya mengikuti seluruh aturan," katanya usai menghadiri sidang dakwaan.
-
Siapa yang mengajukan gugatan ke MK? Diketahui, ada 11 pihak yang menggugat aturan batas usia capres dan cawapres ke MK. Dengan sejumlah petitum.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung berperan dalam kerja sama ini? “Dalam usaha untuk membesarkan perusahaan dan berperan membangun perekonomian Indonesia perlu adanya bimbingan agar IDSurvey dapat melakukan aktivitas perusahaan sesuai dengan koridor-koridor regulasi yang berlaku. Tentunya IDSurvey berharap agar semua yang dikerjakan tidak menyimpang dari peraturan-peraturan yang berlaku sehingga aktivitas bisnis dapat berjalan lancar,“
-
Kapan Kejaksaan Agung menetapkan tersangka? Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung menetapkan satu tersangka perkara dugaan tindak pidana korupsi pada kegiatan importasi gula PT SMIP tahun 2020 sampai dengan 2023.
-
Siapa saja yang bersaksi di sidang MK? Sebagai informasi, empat menteri tersebut adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani, Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Sementara itu, kuasa hukum Syafruddin, Yusril Ihza Mahendra menganggap dakwaan JPU KPK prematur. Dakwaan tersebut telah tercantum dalam MSAA (Master of Settlement and Acquisition Agreement) di mana di dalamnya diatur secara detail perjanjian antara kedua belah pihak yaitu antara pemerintah dan para debitur BLBI. Dalam MSAA juga diatur mekanisme penyelesaiannya.
"Semuanya sudah diatur di sana. Oleh karenanya diatur dalam satu perjanjian dan perjanjian itu sampai hari ini masih berlaku dan di dalamnya itu ada klausa-klausa yang menyatakan bahwa apabila para pihak itu tidak puas terhadap apa yang diputuskan, maka mereka dapat mengajukan komplain dan mengajukan gugatan ke pengadilan," terang Yusril.
Yusril mengatakan jika mengacu pada MSAA, kasus ini telah dianggap selesai secara perdata. "Sudah 19 tahun lamanya MSAA ini ada dan sudah ditutup dan dianggap sudah selesai semuanya. Itu tidak pernah ada gugatan dari pihak pemerintah terhadap kasus ini. Jadi kasus ini dianggap sudah selesai dalam perdata," jelasnya.
KPK kemudian menganggap ada unsur tindak pidana korupsi dalam penerbitan SKL ini yang berdasarkan pada audit BPK. Sebelumya keputusan yang diambil oleh KKSK pada 2004 didasarkan atas audit dari BPK pada waktu itu yg menyatakan bahwa kasus BDNI telah selesai seluruhnya sehingga bisa diterbitkan SKL.
Yusril menyampaikan pada 2017 audit kembali lagi. Audit invenstigasi dilakukan atas permintaan KPK dan hasilnya lain. "Itu menjadi tanda tanya juga dari kami, karena tidak ada pada tahun 2004 itu, dan telah melahirkan satu kebijakan oleh karena hasil audit BPK yang sudah ada pada tahun 2004 itu ," terangnya.
Kebijakan tersebut tak bisa dianulir oleh kebijakan BPK yang baru. "Hasil audit BPK itu surut ke belakang. Itu yang tidak mungkin dilakukan dalam hukum ketika diketahui bahwa sebenarnya Pak Syafruddin tidak menjual aset itu. Itu kan dijual oleh PT PPA pada masa 2007, pada waktu itu sudah dibawah Presiden yang baru SBY, Menteri Keuangannya juga sudah berubah dan (Syafruddin) tidak lagi menjadi Ketua BPPN," papar Yusril.
Dalam sidang selanjutnya dengan agenda pembacaan eksepsi, Syafruddin akan menyampaikan hal tersebut. Syafruddin juga diketahui telah mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat.
"Karena Pak Syafruddin mengatakan dia tidak mendapatkan perlindungan satuan hukum. Kalau kita lihat UU tahun 2002, ada tiga klausul masalah BLBI itu. Bagi mereka yang sudah selesai keuangannya diterbitkan keterangan lunas dan harus diberikan kepastian hukum. Kepastian hukumnya tidak ada, karena terus-terus ditarik ulurnya. Itu saya kira-hal penting yang akan dikemukakan," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Metro Jaya siap menghadapi gugatan pra peradilan KPK Firli Bahuri terkait penetapan tersangka
Baca SelengkapnyaBerlian justru mengingatkan konsekuensi dari sikap KPK yang belum juga menyerahkan SPDP kepada para tersangka.
Baca SelengkapnyaKPK memberikan jawaban soal gugatan praperadilan yang dilayangkan tersangka korupsi SYL.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan menuding penangkapan mantan Mentan SYL sebagai upaya Firli Bahuri menutupi kasus pemerasan.
Baca SelengkapnyaSidang akan digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (6/11).
Baca SelengkapnyaTessa mengaku saat ini belum dapat membeberkan progres dari penyidikan kasus TPPU SYL.
Baca SelengkapnyaFebri Diansyah membeberkan sejumlah kejanggalan dalam penangkapan Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaKetua KPK Firli Bahuri menggugat Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto terkait status tersangka kasus dugaan pemerasan
Baca SelengkapnyaJaksa KPK menyebut kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo melakukan framing persidangan seolah-olah SYL merupakan pahlawan
Baca SelengkapnyaPermohonan ini disampaikan Kabidkum Polda Metro Jaya Kombes Pol Putu Putera Sadana dalam sidang lanjutan praperadilan pemohon Firli Bahuri di PN Jaksel.
Baca Selengkapnya