Mantan Menteri Agama: Selama kiai tidak ikut aman-aman saja
Merdeka.com - Mantan Menteri Agama, KH Muhammad Tholchah Hasan ikut bicara menanggapi rencana aksi 2 Desember. Menteri era Presiden Abdulrachman Wahid itu punya dua tanggapan yakni versi serius dan guyonan.
Tanggapan Tholchah tersebut disampaikan dalam acara silaturahmi antara ulama dan umaro oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Malang. Seorang penanya, awalnya mengungkapkan kekhawatirannya dengan aksi yang akan digelar di Jakarta.
Penanya tersebut menyampaikan, adanya potensi rusuh yang kemungkinan bisa memakan korban. Karena itu menurut sang penanya, MUI perlu memberikan surat imbauan agar warga tidak berduyun-duyun turun jalan.
-
Apa peran KH Ahmad Hanafiah dalam perjuangan? Ketika Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, berita ini baru tiba di Lampung pada tanggal 24 Agustus 1945. Saat itu juga mulailah dibentuk ragam organisasi atau badan perjuangan untuk mempertahankan Indonesia. KH Ahmad Hanafiah pun terpilih untuk menjabat sebagai Ketua Laskar Hizbullah di Sukadana setelah kemerdekaan.
-
Siapa yang melakukan khitbah? Jika tertarik, terdapat kata-kata melamar wanita Islam yang sopan dan penuh makna bijak bisa menjadi rekomendasi Anda.
-
Apa nama asli KH Ahmad Dahlan? KH Ahmad Dahlan, yang lahir dengan nama Muhammad Darwis, dilahirkan pada 1 Agustus 1868 di Kampung Kauman, Yogyakarta.
-
Siapa yang jadi khatib di Solo? Pagi itu Muhammad Hanif Alimi bertindak sebagai imam dan khatib.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
Narasumber lain, di antaranya Wakil Wali Kota Malang Sutiadji, memberikan tanggapannya masing-masing. Giliran Tholchah mengawali tanggapan dengan gaya guyonan.
"Kalau guyonannya, Ahok masuk Islam dan tidak mencalonkan diri sebagai gubernur, itu sudah selesai (tidak ada demo). Atau memang Ahok tidak masuk Islam dan tetap mencalonkan diri sebagai gubernur," ujar Tholchah yang sesaat membuat peserta berpikir sejenak, sebelum kemudian tertawa pecah, di Hotel Trio II Kota Malang, Rabu (23/11).
Tholchah mengungkapkan adanya kaitan politik yakni Pilkada DKI Jakarta dalam aksi demontrasi tersebut. Sehingga lawan-lawan politik Ahok menggunakan isu-isu tersebut untuk menyerang.
"Kebetulan Ahok ini mulutnya salah juga. Tapi saya yakin tidak akan terjadi apa-apa. Kemarin Presiden Joko Widodo juga sudah keliling menemui sejumlah tokoh," katanya.
"Satu lagi, selama kiai tidak ikut-ikutan dan tidak transaksional, saya yakin aman-aman saja. Saya tidak yakin di Indonesia akan terjadi perpecahan," tegasnya.
Tholchah meminta agar masyarakat mempertimbangkan aspek baik dan buruknya. Jika memang dirasa tidak bermanfaat, lebih baik tidak usah ikut aksi.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan, para kiai memiliki pandangan politik yang berbeda-beda
Baca SelengkapnyaMenteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyayangkan banyak tokoh yang menjadikan isu agama sebagai guyonan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bertemu Yaqut di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu (4/10).
Baca SelengkapnyaKalau ada yang datang ke acara MLB , baik setuju, tidak setuju atau bahkan membubarkan akan dijak ngopi , diskusi dan ngaji.
Baca SelengkapnyaGus Miftah menyarankan Kemenag untuk mendengarkan kembali isi ceramahnya di Bangsri, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaZulhas tidak ada maksud melecehkan dan menistakan agama
Baca SelengkapnyaMiftah Maulana Habiburahman atau Gus Miftah menanggapi gaya dakwah yang dikritik publik.
Baca SelengkapnyaGus Yaqut menegaskan, pihaknya tidak ada yang bermain-main soal haji.
Baca SelengkapnyaYaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaYaqut menegaskan tak akan mencabut pernyataannya soal capres bermulut manis.
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memberhentikan KH Ate Mushodiq sebagai Ketua Umum MUI Kota Tasikmalaya.
Baca Selengkapnya