Mantan pejabat dikabarkan gabung ISIS, ini tanggapan Kemenkeu
Merdeka.com - Seorang pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia dideportasi dari Turki, Istanbul. Pria inisial TUAB (39) ini memboyong serta istri nya NK (44) serta tiga anaknya NA (12), MSU (7), dan MAU (3) ke Turki diduga untuk bergabung kelompok ekstrimis ISIS.
Terkait kabar tersebut, Kapuskom Kemenkeu Nufransa Wira Sakti tak menampik hal itu. Nufransa mengungkapkan jika TUAB merupakan eks pegawai Kemenkeu dengan pangkat terakhir golong IIIC.
"Pada Februari 2016 yang bersangkutan mengundurkan diri sebagai PNS Kemenkeu dengan alasan ingin mengurus pesantren anak yatim di Bogor," ujar Nufransa dalam keterangan diterima merdeka.com, Jumat (27/1).
-
Siapa Jenderal TNI yang pernah menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan? Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.
-
Siapa yang pernah menjadi anggota Paskibra Jawa Barat? Desy Ratnasari, seorang aktris dan penyanyi terkenal melalui lagu 'Tenda Biru', ternyata pernah menjadi anggota Paskibra Jawa Barat di Bandung pada tahun 1987.
-
Bagaimana Khalifah Nasif menjadi taruna Akpol? Khalifah merupakan lulusan SMA Taruna Nusantara sebelum akhirnya memutuskan menempuh pendidikan Akpol.
-
Siapa pelaku pembunuhan NKS? Polisi berhasil menangkap pelaku inisial IS, pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap NKS (18), seorang gadis penjual gorengan yang merupakan warga Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Siapa anggota Paspampres yang terlibat? Dimana dari ketiga tersangka yang ditetapkan hanya ada Praka RM yang merupakan anggota Paspampres.
-
Siapa anggota KORPRI? Korps Pegawai Republik Indonesia atau Korpri adalah wadah untuk menghimpun seluruh pegawai Republik Indonesia demi meningkatkan perjuangan, pengabdian, dan kesetiaan pada cita-cita perjuangan bangsa.
Semenjak saat itu, lanjutnya, TUAB tak lagi dapat dihubungi.
"Berdasarkan KMK Nomor 759/KM.1/UP.72/2016 mulai Agustus 2016 yang bersangkutan berhenti atas kemauan sendiri. Terhitung sejak diberhentikan, segala kegiatan dan aktifitasnya tidak dapat lagi dihubungkan dengan Kemenkeu dan menjadi tanggung jawab yang bersangkutan," tegasnya.
Nufransa menegaskan Kementerian Keuangan tidak memberikan bantuan hukum terhadap TUAB. "Kami menjunjung azas praduga tak bersalah dan menghormati proses penegakan hukum yang sedang dilaksanakan," pungkasnya.
Sebelumnya, salah satu mantan pejabat Kementerian Keuangan Republik Indonesia dideportasi dari Turki, Istanbul. Ia beserta istri dan tiga anaknya diduga hendak bertolak ke Suriah untuk gabung dengan kelompok ekstrimis ISIS.
"Pria itu memiliki posisi yang strategis di Kementerian Keuangan. Ia menempuh pendidikan di beberapa sekolah ternama di Indonesia dan mendapatkan gelar Master Kebijakan Publik dari Flinders University di Adelaide, Australia," ujar seorang pejabat senior dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kepada Channel News Asia.
Pejabat yang enggan disebutkan namanya itu mengungkapkan, kelimanya merupakan satu keluarga yang mempunyai kehidupan cukup layak di Indonesia.
"Ia memiliki kehidupan yang baik di Indonesia, pekerjaan yang bagus, dan perekonomian yang mapan. Kabarnya, ia menjual rumah sebagai biaya perjalanan ia dan keluarganya menuju Suriah demi keinginan mereka hidup di bawah kekhalifahan," ungkapnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membuka rekrutmen khusus untuk masyarakat yang memiliki kemampuan terkait IT.
Baca SelengkapnyaMantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI
Baca SelengkapnyaKaropenmas Div Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, terduga teroris yang ditangkap di Bekasi, memiliki satu akun Media Sosial Telegram.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial DE (28) karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana menyerang Mako Brimob.
Baca Selengkapnya