Mantan Rektor UNY dan Mantan Ajudan Menhan Saling Klaim Menang Pilkada Gunungkidul
Merdeka.com - Pilkada Gunungkidul 2020 yang diikuti oleh empat pasangan calon berjalan dengan ketat. Saling klaim kemenangan berdasarkan hitung cepat internal partai terjadi. Dua pasangan calon yaitu nomor urut 1 Sutrisna Wibawa-Mahmud Ardi dan nomor urut 4 Sunaryanto-Heri Susanto saling mengklaim kemenangan. Sementara paslon nomor urut 2, Immawan-Martanty dan nomor urut 3, Bambang Wisnu H-Benyamin Sudarmadi telah mengakui kekalahan.
Ketua tim Pemenangan paslon 01 Sutrisna Wibawa-Mahmud Ardi Widanto, Arif Setyadi menyebut pihaknya telah melakukan hitung cepat secara internal. Berdasarkan hitung cepat internal ini, hasilnya menunjukkan paslon 01 memeroleh suara terbanyak di Pilkada Gunungkidul.
Arif menjabarkan dari hitung cepat itu, pihaknya optimistis hasilnya tidak akan berbeda dengan hasil akhir dari KPU. Meskipun demikian, Arif menyebut jika tim paslon 01 tetap menunggu pengumuman akhir dari KPU.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada memilih beberapa posisi penting yang mencakup: 1. Gubernur dan Wakil Gubernur, 2. Bupati dan Wakil Bupati, 3. Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
-
Siapa saja yang bertarung di Pilgub Jakarta? Kubu Pramono Anung-Rano Karno meyakini memenangi Pilkada satu putaran dengan perolehan 50,7 persen plus 2.943 suara. Sementara itu pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) meminta sejumlah pihak bersabar menanti pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Pilkada? Selain itu, Pilkada juga merupakan ujian bagi penyelenggara pemilu, partai politik, dan para calon kepala daerah dalam menjalankan proses demokrasi yang jujur dan adil.
"Data dari internal kami, rekap tim tabulasi kami sudah ada hasilnya. Dari hasil rekap ini kami tidak ingin mengklaim kemenangan karena kami tetap harus mengecek dan menunggu hasil valid. Tapi kami tetap optimis dengan hasil rekapitulasi Pilkada," ujar Arif, Kamis (10/12).
Arif merinci dari hitung cepat internal, paslon 01 meraup 32,31 persen suara, paslon 02 dengan 10,82 persen, paslon 03 dengan 24,80 persen dan paslon 04 dengan 31,55 persen.
"Di data internal yang kami dapat, kami menguasai suara di 7 kapanewon (kecamatan). Yakni Karangmojo, Ngawen, Panggang, Purwosari, Semin, Tanjungsari, Tepus. Lainnya persaingan ketat, hampir sama cuma beda-beda tipis," ucap Arif.
"Tentu kami tetap akan ikuti aturan KPU ada penghitungan kecamatan dan di KPU. Apapun hasil di KPU baik di PPK ataupun di KPU sepanjang sesuai aturan yang ada akan kami akui sebagai hasil yang disepakati bersama," sambung Arif.
Terpisah, Ketua Tim Sekber Paslon 04 Sunaryanta-Heri Susanto, Ratno Pintoyo menyebut berdasarkan data hitung cepat internal, paslon nomor 04 meraih suara terbanyak. Paslon nomor 04 ini mengklaim meraih 32 persen suara.
"Paslon 04 dengan (hasil perolehan suara) 32 persen, paslon 01 dengan 29 persen, paslon 03 dengan 28 persen dan paslon 02 dengan 11 persen. Ini de facto, tentunya setelah nanti ditetapkan KPU baru kita menyatakan bahwa secara resmi kita menang," ujar Ratno.
Ratno menuturkan bahwa data hitung cepat yang dipunyai tim internal memiliki keakurat yang tinggi. Jikapun ada selisih dengan hasil rekapitulasi KPU, lanjut Ratno hanya berkisar 0 koma.
Sebagaimana diketahui jika paslon 01 adalah Sutrisna Wibawa-Mahmud Ardi. Sutrisna Wibawa adalah mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang mengundurkan diri karena ikut berkompetisi di Pilkada Gunungkidul.
Sementara paslon 04 adalah Sunaryanta-Heri Susanto. Sunaryanta sebelum terjun ke dunia politik adalah anggota TNI. Saat berkarir di TNI Sunaryanta dikenal sebagai ajudan dari mantan Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasangan calon 01 dan 02 dalam Pilkada Cianjur 2024 saling mengklaim keunggulan berdasarkan quick count.
Baca SelengkapnyaQuick count atau hitung cepat versi Indikator Politik Indonesia di sejumlah provinsi Pilkada Serentak 2024.
Baca SelengkapnyaAda yang optimis dan ada juga yang pasrah mengetahui hasil quick count.
Baca SelengkapnyaYusril Ihza Mahendra menyinggung kondisi pemilu 2004, ketika Megawati Soekarnoputri dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca SelengkapnyaM Fathul Fauzy Nurdin merupakan anak dari mantan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah.
Baca SelengkapnyaTak hanya kalah, beberapa calon justru memperoleh suara terendah dari penantangnya. Calon petahana kalah telak meski sempat diunggulkan.
Baca SelengkapnyaLucky menang melawan Nina Agustina yang merupakan anak mantan Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar.
Baca SelengkapnyaPengundian nomor urut itu berlangsung cukup meriah, dengan diawali pentas musik, budaya serta doa bersama.
Baca SelengkapnyaPada rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat Provinsi, pasangan Andra Soni-Dimyati memperoleh suara terbanyak mencapai 3.102.501 suara.
Baca SelengkapnyaTiga lembaga survei itu adalah LSI Denny JA, Charta Politika, dan Indikator Politik.
Baca SelengkapnyaHingga 29 November 2024, tercatat sudah ada lima petahana di Pilgub yang tumbang menurut hasil quick count sejumlah lembaga survei.
Baca SelengkapnyaPilkada Jakarta menjadi kekalahan perdana Ridwan Kamil selama mengikuti kompetisi pemilu.
Baca Selengkapnya