Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mantan Sesmenpora akui Choel minta persenan proyek Hambalang

Mantan Sesmenpora akui Choel minta persenan proyek Hambalang Choel Mallarangeng di KPK. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Dugaan keterlibatan Andi Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel dalam kasus dugaan korupsi pembangunan proyek Pusat Pendidikan Pelatihan serta Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, perlahan makin terang. Mantan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam, mengakui Choel pernah menemuinya dan awalnya meminta komisi 18 persen dari anggaran turun proyek berbiaya Rp 2,5 triliun itu.

Wafid mengakui pernah menggelar pertemuan dengan Choel, Manajer Divisi Konstruksi I PT Adhi Karya M. Arief Taufiqurrahman. Pertemuan itu dilangsungkan di ruang kerja Andi Mallarangeng di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga.

"Pernah ketemu di ruangan Pak Andi. Pak Choel datang dan menyampaikan ke sekretaris ingin bertemu saya, terkait fee (komisi) 18 persen," kata Wafid saat bersaksi dalam sidang mantan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Deddy Kusdinar, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (17/12).

Orang lain juga bertanya?

Dalam pertemuan itu, Wafid mengatakan Choel meminta jatah proyek atau komisi untuk Andi di Kemenpora. "Waktu itu dia (Choel) bilang, ini kakak saya (Andi) sudah setahun jadi menteri enggak ada apa-apa. Kakak saya enggak mungkin minta langsung ke bapak. Kalau ada apa-apa, keperluan Pak Andi lewat Choel saja," ujar Wafid.

Setelah pertemuan di Kemenpora, Wafid mengaku kembali dihubungi oleh Choel. Menurut dia, Choel kembali menanyakan komitmen komisi itu. Lantas, Wafid mengajak Deddy dan bertemu dengan Choel yang didampingi staf khusus Menpora, Fakhrudin, di Plaza Indonesia.

Topik pilihan: Kasus Korupsi | Kemelut Demokrat

"Dibahas lagi soal fee. Tiba-tiba Choel menanya kan soal Adhi Karya dan proyek Hambalang. Saya juga tidak tahu tiba-tiba sudah ngomongin Adhi Karya," lanjut Wafid.

Dalam pertemuan itu akhirnya disepakati pembagian komisi proyek buat Andi Mallarangeng dijatah 15 persen, dari awalnya 18 persen. Uang itu pun diambil dari duit sogokan diberikan oleh PT Duta Graha Indah melalui Manajer Pemasaran PT Anugrah Nusantara, Mindo Rosalina Manulang.

"Setelah saya ketemu Akang (panggilan Wafid untuk Deddy) akhirnya kita putuskan kasih saja," ucap Wafid.

Padahal, duit dari PT DGI itu ditujukan supaya perseroan itu menang sebagai kontraktor proyek Hambalang. Tetapi, akhirnya malah cuma mendapat proyek Wisma Atlet di Palembang. Setelah gagal, Rosa pun meminta Wafid mengembalikan uang suap itu.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BPK Dituding Minta Rp12 Miliar untuk Opini WTP Kementan, Ini Respons KPK
BPK Dituding Minta Rp12 Miliar untuk Opini WTP Kementan, Ini Respons KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal mendalami informasi yang disampaikan pada sidang perkara suap dan gratifikasi di Kementan itu.

Baca Selengkapnya
Pimpinan DPR Respons Menteri HAM Minta Anggaran Rp20 Triliun: Selama Masuk Akal Bisa Dipenuhi
Pimpinan DPR Respons Menteri HAM Minta Anggaran Rp20 Triliun: Selama Masuk Akal Bisa Dipenuhi

Sebelumnya, Menteri HAM Natalius Pigai meminta penambahan anggaran untuk kementeriannya.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Kasdi Sebut BPK Minta Uang Rp12 M untuk Muluskan Audit Kementan Raih WTP
Blak-blakan Kasdi Sebut BPK Minta Uang Rp12 M untuk Muluskan Audit Kementan Raih WTP

Hal ini terungkap dalam sidang lanjutan perkara gratifikasi dan pemerasan di Kementerian Pertanian

Baca Selengkapnya
KPK Kembali Tangani Kasus Suap Dana Hibah Pemprov Jatim, Geledah Rumah Anggota DPRD
KPK Kembali Tangani Kasus Suap Dana Hibah Pemprov Jatim, Geledah Rumah Anggota DPRD

Penggeledahan hasil pengembangan kasus suap dana hibah yang menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim, Sahat.

Baca Selengkapnya
SYL Kaget Namanya ‘Dijual' Ajudannya: Begitu Tega dan Kejinya
SYL Kaget Namanya ‘Dijual' Ajudannya: Begitu Tega dan Kejinya

Dalam BAP Panji, SYL dituding meminta fee sebesar 20 persen di tiap satuan kerja (satker) Kementan.

Baca Selengkapnya
INFOGRAFIS: Menteri Prabowo Ramai-Ramai Minta Tambahan Anggaran
INFOGRAFIS: Menteri Prabowo Ramai-Ramai Minta Tambahan Anggaran

Tambahan anggaran itu akan dipakai untuk melakukan penguatan manajemen, fasilitas pendukung, membangun command center, hingga belanja pegawai.

Baca Selengkapnya
KPK Panggil Sekjen PDIP Hasto Terkait Kasus Korupsi DJKA
KPK Panggil Sekjen PDIP Hasto Terkait Kasus Korupsi DJKA

Hasto dipanggil sebagai seorang konsultan dalam kasus tersebut.

Baca Selengkapnya
Stafsus SYL Dicecar soal Aliran Duit ke NasDem
Stafsus SYL Dicecar soal Aliran Duit ke NasDem

Joice dicecar oleh tim hukum SYL mengenai aliran dana dari Kementan ke partai Nasdem sebesar Rp850 juta.

Baca Selengkapnya