Mantan stafsus SBY akui terima Rp 630 juta dari Jero Wacik
Merdeka.com - Sidang lanjutan kasus korupsi mantan Menteri ESDM Jero Wacik kembali digelar dengan agenda menghadirkan saksi mantan staf khusus presiden SBY Daniel Sparingga. Dalam kesaksiannya Daniel mengakui menerima uang Rp 25 hingga 40 juta per bulan dari kementerian ESDM untuk membantu operasional staf khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik.
"Awalnya saya bertemu Djoko Suyanto selaku Menteri Koordinator Bidang Politik dan Hukum di Istana Presiden kemudian saya curhat kepadanya tentang kendala dana yang ada di Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik. Kemudian Pak Djoko mempertemukan saya kepada Pak Jero Wacik," ucapnya ketika bersaksi di ruang sidang tipikor, Jakarta, Kamis (19/11) malam.
Setelah itu, dia menuturkan staf di Kementerian ESDM, Atena Falahti datang ke Istana Negara untuk bertemu Daniel memberikan uang bantuan dana operasional staf khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik.
-
Kapan Kejaksaan Agung menetapkan tersangka? Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung menetapkan satu tersangka perkara dugaan tindak pidana korupsi pada kegiatan importasi gula PT SMIP tahun 2020 sampai dengan 2023.
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
-
Kapan dana hibah KONI Kotim diduga diselewengkan? Diketahui dugaan korupsi yang sedang diperiksa oleh penyidik Kejati Kalteng merupakan dana hibah tahun anggaran 2021, 2022 dan 2023.
-
Kapan menteri Jokowi korupsi? Ia pun divonis 3 tahun penjara oleh majelis hakim Tipikor Jakarta.
-
Kasus korupsi apa yang dilakukan menteri Jokowi? Mantan Menpora Imam Nahrawi Terbukti menerima suap penyaluran pembiayaan dengan skema bantuan pemerintah melalui Kemenpora pada KONI Tahun Anggaran (TA) 2018
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
"Atena memperkenalkan diri kepada saya, kemudian pertemuan kedua dia bertemu dengan Rezza Dian Akbar selaku anggota staf di Kantor SKP Bidang Komunikasi Politik dan Hasyim," tambahnya.
Hasyim yang juga dihadirkan sebagai saksi mengaku tiap bulan mendapatkan duit sebanyak Rp 25 juta, namun angka itu naik menjadi Rp 30 juta setelah dua kali pemberian. Bahkan pernah suatu waktu kata Hasyim, sekitar Agustus 2012 pemberian dari Jero naik jumlahnya menjadi Rp 40 juta.
"November 2011-Juli 2013 kira-kira jumlahnya Rp 610 juta sampai Rp 630 juta," beber Hasyim.
Dia mengakui menerima uang per bulan untuk operasional sejak November 2011 hingga Juli 2013. Adapun uang yang diterima selama itu hingga Rp 630 juta.
Kemudian, menurut Daniel setelah pemberian bantuan tersebut terputus karena adanya kejadian penggeledahan kantor ESDM oleh KPK.
"Pada saat Juli 2013 berakhir pemberian tersebut karena adanya penggeledahan kantor ESDM oleh KPK, oleh karena itu pemberian bantuan terputus," bebernya.
Daniel sempat menanyakan kepada Jero apakah uang yang berikan untuk bantuan tersebut bukan dari uang korupsi dan Jero menyakinkan Daniel uang yang diterima tidak ada masalah.
"Ketika kasus korupsi mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini mencuat, Jero terus meyakinkan uang yang diterima tak akan membuat masalah. Saya tanya ke Pak Jero 'maaf apakah uang yang kami terima ada kaitannya dengan ini' dan dijawab 'tidak ada dan tidak perlu khawatir',"jelasnya.
Lalu setelah Jero menyakinkan Daniel, tak lama ia mengaku ditelepon oleh Atena Falahti, orang yang kerap mengantar uang untuk Daniel. Dalam telepon itu, Atena meminta tolong supaya atasan Daniel membantu penggeledahan yang dilakukan oleh KPK.
"Saya terus terang pernyataan itu membuat saya tidak nyaman dan terus terang tersinggung dan mengatakan kepada yang bersangkutan di zaman sekarang tidak ada intervensi, jangankan ibu, besan Presiden tidak dibantu Presiden kalau ada masalah silakan hubungi atasan ibu jangan hubungi saya lagi," bebernya.
Merasa ada yang salah, Daniel lantas kembali menanyakan pada Jero. Dia juga mengadu, Atena meneleponnya dan memohon bantuan. "Saat saya nanya kok jadi seperti ini, lalu disampaikan tidak ada, tidak ada masalah," ujar Daniel.
Dalam dakwaan diketahui uang yang diberikan Jero melalui Atena Falahti untuk bantuan kegiatan operasional bersumber dari dana kickback rekanan jasa konsultansi di Kementerian ESDM.
Terdakwa meminta uang kepada bawahannya di Kementerian ESDM yaitu Waryono Karno, Didi Dwi Sutrisnohadi, Arief Indarto, Rida Mulyana, Ego Syahrial, Susyanto, Agus Salim, Indriyati, Sri Utami, dan Dwi Hardono untuk keperluan pribadinya selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 seluruhnya sejumlah Rp 10.381.943.075,00.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SYL Gaji ART di Makassar Rp35 Juta Hasil Patungan Pegawai Kementan
Baca SelengkapnyaUang cicilan dari terpidana kasus korupsi pengaturan lelang di Kota Banjar itu disetorkan KPK ke negara.
Baca SelengkapnyaHanya saja pada saat itu, Dedi sempat mempertanyakan uang honor yang diterima karena merasa tidak pernah mengajukan akan hal tersebut.
Baca SelengkapnyaSelama empat tahun berlangsung, total urunan di Badan Penyelidik dan Pengembangan SDM Kementan untuk SYL mencapai miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Sahroni kepada majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaTerungkap Cara SYL Bisa Bepergian Ke Brazil: Pakai Uang Sisa Operasional dan Kegiatan Dirjen
Baca SelengkapnyaUang itu disebut-sebut untuk keperluan pendaftaran bakal calon legislatif
Baca SelengkapnyaEks Kajari Bondowoso, Puji Triasmoro dan eks Kasi Pidsus Kejari Bondòwòso, Alexander Silaen dijatuhi hukuman karena terbukti bersalah menerima suap.
Baca SelengkapnyaJoice dicecar oleh tim hukum SYL mengenai aliran dana dari Kementan ke partai Nasdem sebesar Rp850 juta.
Baca Selengkapnya